Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] CEO BioNtech Disebut Tak Divaksin

Baca di App
Lihat Foto
Facebook
Tangkapan layar unggahan Facebook soal CEO BioNtech yang disebut tidak divaksin
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Beredar klaim bahwa CEO BioNtech Ugur Sahin tidak disuntik vaksinasi Covid-19 demi mengutamakan umat manusia sejagat.

Klaim ini dibagikan oleh sejumlah akun di media sosial Facebook melalui sebuah video wawancara Ugur.

Klaim bahwa Ugur tidak divaksin tersebut perlu diluruskan. Video yang dibagikan adalah video lama saat proses vaksinasi baru dimulai dan masih menyasar kelompok prioritas.

CEO BioNtech Ugur Sahin kini telah menerima vaksin dua dosis.

Narasi yang beredar

Akun-akun yang menyebarkan klaim bahwa CEO BioNtech Ugur Sahin tidak mendapatkan suntikan vaksinasi Covid-19 demi mengutamakan umat manusia sejagat adalah akun ini dan ini.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unggahan itu beredar di Facebook pada 17 September 2021 dan 19 September 2021.

Berikut ini narasi keduanya:

"Perajurit kami, pahlawan virus.
Ugur Sahin, Ceo BioNtech yang tidak mengambil vaksin demi mendahulukan umat manusia sejagat.
Allahu, terimakasih tuan. Turki power"

"Vaksin bagus untuk seluruh umat sejagat. Hinggakan CEO BioNTECH sendiri mengakui vaksin terlalu bagus dan dia memilih untuk tidak divaksin demi mengutamakan umat manusia sejagat.


Ugur Sahin
BioNTECH CEO & Pengasas Bersama
--------------------------------------------------------------
Vaccines are good for the whole world. Even the CEO of BioNTECH himself admitted that the vaccine was too good and he chose not to be vaccinated in order to prioritize the universal human race.
Ugur Sahin
BioNTECH CEO & Co-Founder"

Klaim kedua akun tersebut yaitu:

Arsip unggahan bisa dilihat di dan .

Penelusuran Kompas.com

Karena terdapat logo DW (media massa Deutsche Welle) pada video yang dibagikan, Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri pemberitaan terkait menggunakan mesin pencari Google.

Hasilnya menunjukkan wawancara DW dengan CEO BioNTech Ugur Sahin pada tahun 2020.

Youtube resmi DW News mengunggah wawancara tersebut pada 22 Desember 2020 dengan judul “BioNTech CEO Ugur Sahin: Our vaccine will likely work for mutated coronavirus variants”.

Dia membahas tentang kemungkinan kemanjuran vaksinnya untuk varian virus corona yang bermutasi. Kutipan wawancaranya ditulis pada bagian caption:

“Meskipun varian baru ini memiliki banyak mutasi, hanya satu persen dari protein ini yang berubah. Dan itu berarti 99 persen masih sama,” kata CEO Biontech Ugur Sahin kepada DW.

Dia mengatakan perusahaannya membutuhkan dua minggu untuk menentukan apakah vaksin dapat menonaktifkannya.

“Secara ilmiah kemungkinannya tinggi” bahwa vaksin yang dikembangkan oleh BioNtech dan Pfizer akan bekerja melawan varian baru, kata Sahin, seraya menambahkan bahwa “Saya yakin bahwa jika ada kebutuhan untuk perubahan, bahwa teknologi yang kami gunakan, teknologi messenger RNA, dapat memberikan perubahan.” Jika vaksin saat ini tidak berfungsi, “kami dapat memproduksi vaksin baru dalam waktu sekitar enam minggu,” kata Sahin, seraya menambahkan bahwa produksi akan diikuti dengan proses uji coba dan persetujuan yang panjang.

“Kami harus berdiskusi dengan pihak berwenang apakah mereka akan menerima perubahan vaksin seperti itu. Ini adalah diskusi ilmiah dan medis.” Biontech telah mengumumkan pengiriman ke negara-negara anggota UE sebelum Natal dan mengharapkan untuk mengirimkan 12,5 juta dosis sebelum akhir tahun. “Kami sangat tertarik untuk membuat vaksin kami tersedia secara global. Dan kami bekerja dengan pihak berwenang di seluruh dunia untuk memastikan bahwa mereka bisa mendapatkan akses ke vaksin kami,” kata Sahin.

Wartawan DW sempat menanyakan kepada Sahin tentang mengapa tidak melakukan vaksinasi.

"Saya mendengar bahwa Anda tidak melakukan vaksinasi?" kata wartawan pada menit ke 6.25.

Sahin menjelaskan, saat diwawancarai dia belum menerima vaksin. Alasannya, karena Sahin bukan termasuk golongan prioritas yang ditetapkan pemerintah.

"Saya secara hukum tidak diperbolehkan untuk mengambil vaksin saat ini. Kami tentu saja mempertimbangkan untuk memungkinkan itu lebih penting bagi kami bahwa rekan kerja dan mitra kami mendapatkan vaksinasi, jadi tujuan kami adalah untuk menghasilkan lebih dari 1,3 miliar dosis di 2021," kata Sahin di menit ke 6.30.

Sahin kini telah mendapatkan suntikan vaksin Covid-19.

Diberitakan Reuters, 7 Desember 2021, CEO BioNTech Ugur Sahin telah divaksinasi Covid-19 dosis penuh menggunakan produk yang dibuat oleh perusahaannya dan Pfizer. Dia juga telah menerima suntikan booster.

Kesimpulan

Klaim bahwa CEO BioNtech Ugur Sahin tidak divaksinasi Covid-19 demi mengutamakan umat manusia sejagat perlu diluruskan.

Video yang dibagikan itu merupakan wawancara pada 2020 saat ia belum mendapat vaksinasi.

Alasan Sahin belum mendapatkan vaksinasi Covid-19 saat itu karena ia bukan termasuk golongan prioritas yang ditetapkan pemerintah.

Kini, Sahin telah divaksinasi Covid-19 dosis penuh, bahkan mendapatkan booster.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi