Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Siniar KG Media
Bergabung sejak: 15 Okt 2021

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Benarkah Kita Masih Bisa Berteman dengan Mantan?

Baca di App
Lihat Foto
istimewa
Ilustrasi
Editor: Sandro Gatra

Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Ikko Anata

Perpisahan dalam suatu hubungan bagi sebagian besar orang adalah hal yang menyakitkan.

Sebagian orang bahkan berakhir buruk sehingga tak akan pernah mau berkontak lagi dengan mantannya.

Namun, sebagian lagi menganggap bahwa berteman dengan mantan diperlukan untuk tetap menjaga hubungan persahabatan.

Lantas, apakah benar kita bisa berteman kembali dengan mantan?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya harap kita masih bisa berteman" merupakan kalimat yang kerap diucapkan saat pasangan berpisah secara baik-baik.

Mengucapkannya adalah salah satu cara atau alternatif terbaik untuk mengurangi rasa sakit perpisahan.

Namun, bagi beberapa dari kita, kalimat itu justru menimbulkan beban emosional karena salah satunya memang sudah memutuskan untuk tak berkontak lagi.

Penelitian baru-baru ini yang dilakukan di Universitas Oakland dalam Queens Journal menemukan tujuh motivasi utama untuk ingin terus menjalin hubungan persahabatan dengan mantan.

Peneliti bertanya kepada 800 mahasiswa di sekitar kampus tentang alasan mengapa mereka ingin berteman dengan seseorang yang pernah mereka kencani.

Salah satu alasan untuk tetap mempertahankan persahabatan karena mantan sering kali masih mampu bertindak sebagai teman yang dapat diandalkan.

Yang menarik, melalui artikel jurnal yang ditulis oleh Griffith dkk (2017), para peneliti menduga bahwa dorongan untuk tetap berteman setelah berpisah hanya berkembang dalam beberapa dekade terakhir.

Di antara individu yang sedang berada dalam hubungan romantis dan menghentikannya selama penelitian, keterikatan emosional dengan mantan pasangan memprediksi penurunan kualitas hubungan mereka.

Penurunan dalam kualitas hubungan disebabkan karena tingginya kerinduan dengan mantan oleh mereka yang masih memikirkannya.

Alasan mantan ingin berteman lagi

Melansir dari Instyle, terdapat lima alasan mantan mengajak berteman kembali.

Pertama, karena ada keterikatan emosi sehingga keduanya tidak bisa berpisah. Misalnya, saat kedua mantan pasangan adalah teman sejak lama yang akhirnya masih saling membutuhkan satu sama lain.

Alasan kedua, karena salah satunya masih memiliki perasaan. Saat mantan masih memiliki perasaan, ia mau melakukan apa saja asal masih dapat menghubungi kita.

Oleh karena itu, untuk alasan ini, pastikan bahwa hubungan tidak akan berlanjut ke jenjang romantis sebelum berteman kembali.

Ketiga adalah masih memiliki kemistri seksual atau yang sekarang dikenal dengan friends with benefit.

Alasan selanjutnya karena kesulitan menjalin hubungan baru. Faktanya, sebuah penelitian menemukan bahwa orang yang masih memiliki perasaan rindu terhadap mantan cenderung memiliki hubungan yang kurang sukses dengan orang baru.

Alasan kelima adalah masih tertarik dengan kehidupan mantan. Banyak mantan pasangan yang masih mengawasi kehidupan kita—bahkan cenderung overprotektif—karena mereka belum mendapat pasangan baru.

Akan tetapi, alasan ini tak baik untuk dinormalisasi karena hidup kita akan terasa dikekang.

Hal yang perlu diperhatikan sebelum kembali berteman

Berteman dengan mantan mungkin saja dilakukan asal keduanya memiliki prinsip yang sama.

Akan tetapi, sebelum mulai berhubungan kembali, sebaiknya berilah jeda waktu untuk istirahat dan menenangkan pikiran masing-masing.

Terkadang, saat baru putus kita menjadi terlalu emosional sehingga dikhawatirkan tak dapat berpikir jernih.

Oleh karena itu, kita perlu untuk meninjau dan jujur dengan perasaan sendiri: apakah kita mampu kembali berteman dengan mantan?

Karena mungkin ada beberapa hal yang membuat kita tak nyaman saat masih berhubungan dengannya.

Setelah yakin untuk berteman, sebaiknya kurangi kegiatan dan tentukan batas terhadap hal yang sering dilakukan saat berpacaran.

Hubungan saat berpacaran dan berteman pastinya memiliki perbedaan intensitas kegiatan.

Oleh karena itu, agar tidak mengganggu salah satu pihak, saling memahami terhadap pilihan keputusan masing-masing—seperti memulai hubungan baru dengan orang lain—adalah hal yang sangat penting.

Situasi yang harus dipertimbangkan

Melansir dari TIME, Rachel Sussman, seorang psikoterapis dan penulis The Breakup Bible yang berbasis di Kota New York, menyarankan agar tetap berhati-hati saat memutuskan untuk berteman kembali dengan mantan.

Menurut dia, itu semua adalah hak tiap orang dan perlu diskusi lebih lanjut apabila salah satunya telah memiliki pasangan baru.

Selain itu, Sussman mengatakan ada beberapa pedoman yang harus diikuti setelah putus.

Misalnya, pasangan yang telah memiliki anak bersama harus berusaha untuk tetap berhubungan baik jika memungkinkan.

Bahkan, disarankan untuk tetap memiliki kontak jangka panjang.

Meskipun mereka sudah berpisah, masih ada anak yang menjadi tanggung jawab keduanya.

Akan tetapi, hal ini dapat dikembalikan kepada keputusan dua belah pihak. Apabila tidak memungkinkan, maka pilihlah solusi terbaik yang tak memberatkan keduanya.

Akan tetapi, menurut Sussman, mereka yang sebelumnya sudah berteman dalam jangka waktu lama memiliki potensi lebih besar.

Hal itu disebabkan karena adanya perasaan saling membutuhkan satu sama lain dalam konteks sebagai teman meskipun dalam hubungan romantis mereka telah berpisah.

Selain itu, situasi lain yang harus dipertimbangkan adalah perasaan traumatis. Apabila kita memiliki masalah dengan mantan yang mengganggu kesehatan mental, opsi tak berteman kembali adalah yang terbaik.

Hal itu dilakukan karena kita harus memprioritaskan diri sendiri daripada memenuhi keinginan orang lain.

Dalam siniar Drama Udara bertajuk “Cinta Lama Bersemi Kembali (CLBK): Ben atau Arsya?”, Nadya sedang mengalami kegundahan karena baru-baru ini memikirkan mantannya, Ben, saat hubungannya dengan suaminya, Arsya, sedang tak baik-baik saja.

Penasaran bagaimana kelanjutan kisah mereka berdua? Drama Udara dapat kalian dengarkan di Spotify.

Episode terbaru akan diunggah setiap hari Rabu dan Jumat pukul 10.00 WIB atau melalui tautan berikut https://bit.ly/dramureps8

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi