Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan
Bergabung sejak: 24 Mar 2020

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Antagonis Tidak Selalu Jahat

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS/ RADITYA HELABUMI
Jaya Suprana.
Editor: Sandro Gatra

SUDAH melumrah di atas panggung kehidupan nyata mau pun fiktif selalu ada yang berperan sebagai protagonis dan antagonis.

Protagonis senantiasa baik, sementara antagonis niscaya jahat.

Namun ada pula tokoh antagonis yang tidak jahat seperti Oskar Schindler sebagai warga Jerman Nazi pada masa Perang Dunia II menyelamatkan ratusan nyawa kaum Yahudi.

Sergei Gorbachev sebagai tokoh pemimpin Uni Soviet mendambakan demokrasi sehingga akhirnya Uni Soviet bubar.

Douwes Dekker sebagai warga Belanda keras mengritik penindasan Belanda terhadap rakyat Hindia Belanda.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atau Kumbakarna yang dengan berat hati menentang nurani diri sendiri terpaksa melawan agresi laskar wanara Sri Rama demi membela kerajaan keluarganya.

Di dalam kisah Mahabharata mau pun Wayang Purwa ternyata tidak semua anggota keluarga besar Kurawa jahat.

Namun, kedua tokoh Kurawa tidak jahat itu memang tidak populer, bahkan nyaris tidak ada yang mengenalnya. Mungkin akibat dianggap merusak keyakinan bahwa protagonis harus jahat.

Yuyutsu

Menurut Mahabharata asli India, tampil seorang Kurawa tidak jahat bernama Yuyutsu yang juga disebut sebagai Vaishyputra.

Meski merupakan putra Dristarastra, namun Yuyutsu senantiasa berpihak ke lima putra Pandu, yaitu Pandawa. Maka Yuyutsu dianggap pengkhinat oleh Kurawa.

Yuyutsu sempat membocorkan rahasia Duryudana meracuni Bima sehingga menyelamatkan Bima dari kematian.

Sebelum Bharatayuda di Kurusetra, Yuyutsu seperti Wibisono terang-terangan berpihak ke pihak lawan.

Yuyutsu merupakan satu-satunya putra Dristarastra yang tidak gugur di Bharatayuda.

Bahkan seusai Bharatayuda, ketika mewariskan tahta Hastinapura kepada Parikesit yang masih terlalu muda, Yudistira mempercayakan manajemen Hastinapura kepada Yuyutsu.

Di dalam Mahabharata, Yuyutsu dikenang atas kepemilihan dirinya ke jalan Dharma dan Kebenaran.

Wikarna

Menurut Wayang Purwa versi Nusantara, tampil seorang Kurawa bernama WIKARNA yang berbudi-pekerti luhur sebagai kesatria sejati, yaitu pemberani, jujur, tulus dan teguh dalam pendirian.

Wikarna mahir mempergunakan senjata panah. Ketika menyaksikan Dewi Drupadi diperlakukan tidak manusiawi oleh Dursasana, Wikarna satu-satunya Kurawa yang mengutuk perbuatan Dursasana.

Wikarna membongkar kecurangan yang dilakukan Sengkuni dan semua rencana jahat Kurawa yang akan mencelakakan keluarga Pandawa.

Sikap Wikarna ditentang oleh Karna yang menyebabkan permusuhan di antara mereka.

Pada saat berlangsungnya perang Bharatayuda, Wikarna memihak kepada Pandawa dan menentang tindakan Kurawa yang dianggapnya keliru.

Akhirnya Wikarna gugur dalam pertempuran melawan Adipati Karna.

Kebenaran

Kandungan falsafah antagonis tidak jahat, baik Yuyutsu di Mahabharata mau pun Wikarna di Wayang Purwa, pada hakikatnya mirip dengan Ramayana versi India dan Rahwayana versi Sri Lanka.

Pada hakikatnya makna kebenaran sepenuhnya tergantung dari sisi mana dan oleh siapa kebenaran diterawang kemudian ditafsirkan.

Perbedaan saling bertolak belakang akibat kenisbian tafsir mustahil obyektif, pasti subjektif.

Pada hakikatnya secara naluriah dan nuraniah setiap insan manusia mendambakan kebenaran yang tidak menyengsarakan, namun menyejahterakan manusia.

Maka kemanusiaan menjadi penting, bahkan utama bagi peradaban yang adil dan beradab.

Kemanusiaan sebagai mahkota peradaban mendambakan bukan yang terburuk, namun yang terbaik. Bukan dalam kesendirian, namun kebersamaan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi