KOMPAS.com – Syringoma sejatinya bukanlah tanda suatu penyakit khusus, kondisi ini juga tidak membahayakan bagi kesehatan.
Meski demikian, syringoma bagi sebagian orang dianggap bisa mengganggu penampilan karena muncul di area wajah, seperti di area bawah mata atau sekitar pipi.
Lantas, apa itu syringoma dan mengapa ia bisa muncul?
Baca juga: Penyebab Mata Sering Kedutan
Apa itu Syringoma?
Melansir dari MedicalNewsToday, syringoma merupakan papula kecil atau benjolan keras dengan lebar sekitar 1 sampai 3 milimeter.
Papula ini biasanya tumbuh dalam kelompok kecil dan biasanya berwarna kuning, cokelat, merah muda pucat atau memiliki warna yang sama dengan kulit.
Gugus syringoma biasanya cenderung simetris, di mana pola yang sama muncul di kedua sisi tubuh di tempat yang sama.
Sementara itu, mengutip Healthline, syringoma merupakan tumor jinak kecil yang biasanya muncul di pipi atas dan area bawah kelopak mata.
Walaupun jarang, syringoma juga bisa muncul di bagian dada, perut, atau alat kelamin.
Kemunculan bintil-bintil syringoma ini tidak berbahaya, tetapi biasanya muncul dari kelenjar keringat yang terlalu aktif.
Syringoma biasanya berkembang pada masa dewasa namun juga bisa muncul pada usia berapa pun.
Baca juga: Bahaya Tidur dengan Mata Setengah Terbuka dan Cara Mengatasinya
Penyebab syringoma
Syringoma bisa diakibatkan oleh aktivitas apapun yang memicu produktivitas kelenjar keringat.
Selain aktivitas fisik yang memicu keringat, syringoma bisa pula dipicu oleh beberapa kondisi yang mana kondisi itu mempengaruhi kelenjar keringat.
Adapun kondisi tersebut, yakni:
- Genetika
- Down Syndrome
- Diabetes Melitus
- Sindrom Marfan
- Sindrom Ehlers-Danlos
Adapun mereka yang mengalami syringoma biasanya berusia antara 25 sampai 40 tahun, serta risiko besar terutama pada wanita Kaukasia serta keturunan Jepang.
Kondisi syringoma, seringkali disalahpahami seagai gangguan kulit lain, yakni milia, lichen planus, xanthoma, sebaceous hyperplasia, acne vulgaris, basal cell skin cancer, dan kutil datar.
Baca juga: Bulu Mata Memutih? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Pengobatan Syringoma
Syringoma sebenarnya tidak berbahaya dan tidak perlu pengobatan medis. Namun beberapa orang memilih untuk menghilangkannya karena alasan penampilan.
Ada dua cara mengobati syringoma, yakni dengan obat dan tindakan dokter
Jika akan melakukan tindakan dokter, maka bisa menghilangkannya dengan operasi laser, bedah listrik, cryotherapy, dermabrasi, pengelupasan kimia, dan eksisi bedah.
Apabila menghilangkan dengan obat, maka beberapa obat topical dan oral bisa membantu menghancurkan dan menghilangkan syringoma serta membantu regenerasi jaringan.
Meskipun, terapi tindakan dokter lebih dipercaya mampu menghilangkan dibandingkan dengan menggunakan obat.
Akan tetapi, untuk obat yang bisa dipakai, diantaranya retinoid topical atau oral, serta atropine lokal.
Jika ingin membeli eksfoliator, maka bisa mempertimbangkan eksfoliator yang memiliki kandungan asam glikolat, asam piruvat, asam mandelic, asam laktat, dan asam salisilat.
Baca juga: Benarkah Tidur Siang Usai Melahirkan Bikin Darah Putih Naik ke Mata?
Pencegahan Syringoma
Kemunculan Syringoma bisa dibantu dicegah dengan melakukan eksfoliasi secara teratur, memakai astringen, dan terapi.
Begitu juga dengan menghindari atau melindungi kulit dari stressor lingkungan maupun kimia, seperti sinar UV.
Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi syringoma yakni:
- Memakai tabir surya
- Menghindari iritasi kulit dan alergen
- Memastikan kadar gula darah dalam kisaran yang sehat karena syringomas seringkali sebagai komplikasi diabetes
- Makan makanan yang sehat dan seimbang dengan nutrisi kulit yang tinggi seperti vitamin A dan E
- Menggunakan obat pengelupasan di rumah atau produk yang dijual bebas seminggu sekali, dua minggu sekali, atau sesuai kebutuhan
- Menggunakan zat alami dan tonik kulit secukupnya, seperti jus lemon dan cuka sari apel