Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jurnalis
Bergabung sejak: 16 Mar 2020

Eksekutif Produser program talkshow Satu Meja The Forum dan Dua Arah Kompas TV

Nasib Penanganan Pandemi di Tengah Kontestasi

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Pantauan udara makam korban Covid-19 di TPU Rorotan, Jakarta Utara, Jumat (23/7/2021). Pasien yang meninggal dunia bertambah 1.566, sekaligus rekor tertinggi sejak pandemi. Dengan demikian, total kasus kematian Covid-19 tembus 80.598 orang.
Editor: Sandro Gatra

UJUNG lorong panjang pandemi Covid-19 di negeri ini mulai terlihat meski masih gelap.

Penanganan pandemi menunjukkan perbaikan, dibuktikan dengan jumlah kasus orang yang terinfeksi virus ini terus menurun secara signifikan.

Pandemi memang belum pergi. Virus Corona asal China ini belum berhenti menyebar dan menular.

Namun, kita bisa sedikit bernapas lega. Jumlah kasus kumulatif Covid-19 di dalam negeri memang mencapai lebih dari 4 juta. Namun, tren kasus infeksi harian terus menurun tajam.

Bahkan pada Senin (13/12/2021) lalu, hanya ada 106 kasus baru. Jumlah ini adalah yang terendah selama 20 bulan terakhir sejak virus ini terdeteksi hadir di negeri ini.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelumnya, angka terendah laporan kasus di bawah angka tersebut adalah 107 kasus pada 24 Maret 2021.

Sementara pada Selasa (14/12/2021), Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada penambahan 190 kasus positif Covid-19.

Dengan demikian, hingga Selasa (14/12/2021), total ada 4.259.439 kasus Covid-19 sejak diumumkan pertama kali pada 2 Maret 2020.

Omicron, libur Nataru dan ancaman gelombang ketiga

Meski penanganan pandemi menunjukkan perbaikan dan angka kasus positif terus menurun signifikan, kita belum bisa berleha-leha.

Pasalnya, virus ini belum pergi dan masih menghantui negeri ini. Hal ini ditandai dengan masih adanya warga yang terinfeksi.

Selain itu, kemampuan virus ini bermutasi juga harus disikapi dengan waspada dan hati-hati.

Omicron, varian terbaru virus asal Wuhan, China ini kabarnya lebih ganas dari varian-varian sebelumnya.

Sejumlah negara sudah mendeteksi kehadiran varian baru virus corona ini. Inggris, misalnya.

Pemerintah Inggris mengumumkan adanya pasien meninggal akibat varian Omicron.

Mengutip BBC, Selasa (14/12/2021), Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid mengatakan kepada anggota parlemen bahwa saat ini Omicron mewakili 20 persen kasus di Inggris.

Sedikitnya ada 4.713 kasus yang dikonfirmasi dari varian Omicron. Lebih dari 44 persen kasus di London disebabkan oleh Omicron.

Mutasi baru dari virus corona ini diprediksi akan menjadi varian dominan di kota ini.

Berbagai macam studi dan data menunjukkan, varian Omicron lebih menular dibanding varian lainnya. Ini terbukti dari kasus yang berlipat ganda di Inggris dalam beberapa hari.

Untuk itu, Indonesia perlu mewaspadai adanya gelombang ketiga Covid-19, terutama saat berlangsung libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Keberadaan Omicron dan pelonggaran aktivitas dan mobilitas masyarakat berpotensi menyebabkan lonjakan kasus seperti pada musim liburan sebelumnya.

Kebijakan setengah hati

Sejumlah ahli memprediksi, jika tak hati-hati gelombang ketiga pandemi bisa terjadi.

Diperkirakan gelombang ketiga akan terjadi antara bulan Desember 2021 hingga Januari 2022.

Untuk itu, pemerintah sempat berencana menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 3 (PPKM Level 3) di seluruh Indonesia selama libur Nataru pada 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022.

Kebijakan ini diniatkan guna mengantisipasi agar gelombang ketiga pandemi di negeri ini tak terjadi.

Namun rencana menerapkan PPKM level 3 batal dilaksanakan. Alasannya, Indonesia sejauh ini berhasil menekan angka kasus Covid-19 harian dengan stabil di bawah 400 kasus.

Selain itu, capaian vaksinasi dosis pertama di Jawa-Bali sudah mencapai 76 persen dan dosis kedua yang mendekati 56 persen.

Pemerintah berdalih, meski PPKM level 3 dibatalkan, akan ada regulasi lain yang mengatur soal pembatasan aktivitas dan mobilitas masyarakat guna menekan angka penyebaran dan penularan.

Pemerintah akan melarang semua jenis perayaan Tahun Baru di hotel, pusat perbelanjaan, mal, tempat wisata, dan tempat keramaian umum lainnya.

Sementara, untuk operasional pusat perbelanjaan, restoran, bioskop, dan tempat wisata hanya diizinkan dengan kapasitas maksimal 75 persen dengan kategori hijau di aplikasi Peduli Lindungi.

Pandemi di tengah kontestasi

Selain varian baru virus corona dan pelonggaran aktifitas dan mobilitas masyarakat, lonjakan pandemi juga bisa terjadi jika para pengambil kebijakan di pusat dan daerah lengah.

Hal ini dikhawatirkan akan terjadi dengan semakin menghangatnya suhu politik di negeri ini.

Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 memang masih lama. Namun aroma kontestasi dan gesekannya sudah mulai terasa.

Tak hanya melibatkan elite politik di Jakarta dan lingkaran Istana, namun juga sejumlah kepala daerah.

Nama beberapa kepala daerah terus bertengger di sejumlah survei. Sebut saja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Popularitas mereka di atas rata-rata, bahkan mampu mengungguli sejumlah ketua umum partai dan menteri di kabinet Jokowi.

Menghangatnya suhu politik yang bisa memicu para pengambil kebijakan di pusat dan daerah untuk berkontestasi, dikhawatirkan akan merecoki penanganan pandemi di negeri ini.

Padahal, pandemi masih terjadi dan kita belum tahu kapan virus yang terus bermutasi ini akan pergi.

Lalu, bagaimana nasib penanganan pandemi di tengah ancaman kontestasi ini?

Saksikan pembahasannya dalam talkshow Satu Meja The Forum Spesial Akhir Tahun, Rabu (15/12/2021), yang disiarkan langsung di Kompas TV mulai pukul 20.00 WIB.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi