Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Spinal Cord Injury, Kondisi yang Sempat Dialami Laura Anna

Baca di App
Lihat Foto
YouTube Deddy Corbuzier
Selebgram Edelenyi Laura atau yang lebih dikenal sebagai Laura Anna
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Selebgram Edelenyi Laura Anna meninggal dunia, Rabu (14/12/2021).

Sebagaimana diketahui, Laura sempat mengidap Spinal Cord Injury atau cedera tulang belakang, akibat kecelakaan mobil bersama mantan kekasihnya, Gaga Muhammad pada 2019.

Lantas, apa itu Spinal Cord Injury? Seperti apa gejala, penyebab, dan cara penanganannya?

Berikut penjelasannya...

Baca juga: Laura Anna Meninggal Dunia, 2 Tahun Alami Spinal Cord Injury, Apa Itu?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa itu Spinal Cord Injury?

Pada dasarnya, Spinal Cord Injury ini disebut juga sebagai cedera tulang belakang.

Cedera ini merujuk pada terjadinya kerusakan di bagian sumsum tulang belakang atau saraf di ujung tulang belakang (cauda equina).

Melansir Mayoclinic, kondisi itu sering menyebabkan dampak permanen pada penderitanya.

Mulai dari aspek daya atau kekuatan, sensasi, dan fungsi tubuh lainnya di lokasi cedera.

Dampak itu baru dampak fisik, belum dampak secara mental dan sosial yang akan dihadapi akibat kelumpuhan yang terjadi.

Baca juga: Mengenal Penyebab dan Dampak Cedera Tulang Belakang

Gejala Spinal Cord Injury

Cedera tulang belakang dapat menimbulkan sejumlah gejala, seperti:

Sementara jika cedera yang terjadi sudah memasuki level parah, maka gejala yang dimunculkan akan berbeda.

Gejala-gejala itu, seperti:

Baca juga: Mengenal Skoliosis, Kelainan Tulang Belakang yang Bisa Terjadi pada Remaja

Penyebab Spinal Cord Injury

Ada beberapa hal yang sering menyebabkan seseorang mengalami spinal cord injury.

1. Kecelakaan kendaraan bermotor

Hampir setengah dari cedera tulang belakang yang terjadi setiap tahunnya diakibatkan faktor yang satu ini.

2. Jatuh

Faktor penyebab yang satu ini terutama banyak terjadi pada mereka yang sudah berumur di atas 65 tahun.

3. Tindak kekerasan

Sekitar 12 persen cedera tulang belakang diakibatkan oleh adanya benturan keras.

4. Cedera saat olahraga dan rekreasi

Aktivitas atletik, misalnya menyelam di perairan dangkal, yang menyumbang sekitar 10 persen penyebab cedera tulang belakang.

5. Penyakit

Faktor yang bisa membuat seseorang mengalami spinal cord injury adalah adanya penyakit, seperti kanker, radang sendi, osteoporosis, dan radang sumsum tulang belakang.

Melihat faktor-faktor penyebabnya, hal yang bisa dilakukan untuk mencegah cedera tulang belakang adalah menghindari terjadinya hal-hal di atas.

Mulai dari berkendara dengan aman, berhati-hati agar tidak terjatuh, mengecek kedalaman air sebum menyelam, hati-hati saat berolahraga, dan sebagainya.

Baca juga: Mengenal Penyebab dan Dampak Cedera Tulang Belakang

Orang yang berisiko tinggi terkena Spinal Cord Injury

Semua orang memiliki risiko untuk mengalami cedera tulang belakang. Namun, kondisi cedera ini lebih besar risikonya terjadi pada orang-orang dengan kondisi berikut:

1. Laki-laki

Cedera tulang belalang ini lebih banyak terjadi pada kaum laki-laki, yakni sekitar 80 prersen, sementara perempuan hanya 20 persen. Data itu berdasarkan kejadian yang ada di Amerika Serikat.

2. Usia 16-30 tahun atau di atas 65 tahun

Lebih dari setengah kejadian cedera tulang belakang terjadi pada rentang usia ini. Jika pada usia 16-30 tahun dikarenakan kecelakaan lalu lintas, sementara pada usia lanjut, itu lebih dikarenakan mereka terjatuh.

3. Pengguna alkohol

Konsumsi alkohol, menyimbang 25 persen trauma cedera tulang belakang.

4. Melakukan kegiatan berisiko

Salah satu kegiatan yang dimaksud di poin ini adalah menyelam di kedalaman air yang terlalu dangkal atau berolahraga tanpa mengenakan alat-alat pengaman yang seharusnya dikenakan.

5. Memiliki penyakit tertentu

Orang dengan penyakit tertentu dapat memiliki risiko terkena cedera tulang belakang yang lebih tinggi dari lainnya. Misalnya, osteoporosis.

Pertolongan pertama pada cedera tulang belakang

Jika kita mengetahui ada seseorang yang mengalami kecelakaan lalu lintas dan dimungkinkan terkena cedera tulang belakang, maka jangan sembarangan memberi pertolongan.

Lalu, apa yang semestinya dilakukan?

  • Jangan pindahkan posisi orang yang terluka, karena dapat menyebabkan dampak lebih lanjut
  • Hubungi kepolisian atau medis untuk penanganan darurat
  • Pastikan orang tersebut dalam keadaan diam. Bisa dengan meletakkan handuk di kedua sisi lehernya atau pegang kepala juga lehernya agar ia tidak bergerak hingga bantuan darurat tiba
  • Pertolongan pertama. Yang bisa dilakukan jika ingin memberikan pertolongan pertama, misalnya bisa dengan membalut lukanya agar pendarahan tidak semakin parah dan orang yamg bersangkutan merasa lebih nyaman. Selama kita tidak membuat kepalanya berubah posisi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi