KOMPAS.com - Selebgram Edelenyi Laura Anna meninggal dunia, Rabu (14/12/2021).
Sebagaimana diketahui, Laura sempat mengidap Spinal Cord Injury atau cedera tulang belakang, akibat kecelakaan mobil bersama mantan kekasihnya, Gaga Muhammad pada 2019.
Lantas, apa itu Spinal Cord Injury? Seperti apa gejala, penyebab, dan cara penanganannya?
Berikut penjelasannya...
Baca juga: Laura Anna Meninggal Dunia, 2 Tahun Alami Spinal Cord Injury, Apa Itu?
Apa itu Spinal Cord Injury?
Pada dasarnya, Spinal Cord Injury ini disebut juga sebagai cedera tulang belakang.
Cedera ini merujuk pada terjadinya kerusakan di bagian sumsum tulang belakang atau saraf di ujung tulang belakang (cauda equina).
Melansir Mayoclinic, kondisi itu sering menyebabkan dampak permanen pada penderitanya.
Mulai dari aspek daya atau kekuatan, sensasi, dan fungsi tubuh lainnya di lokasi cedera.
Dampak itu baru dampak fisik, belum dampak secara mental dan sosial yang akan dihadapi akibat kelumpuhan yang terjadi.
Baca juga: Mengenal Penyebab dan Dampak Cedera Tulang Belakang
Gejala Spinal Cord Injury
Cedera tulang belakang dapat menimbulkan sejumlah gejala, seperti:
- Kehilangan kemampuan bergerak
- Kehilangan atau mengalami perubahan kemampuan merasakan sensasi, seperti merasakan panas, dingin, dan sentuhan
- Kehilangan kontrol atas usus atau kandung kemih
- Mengalami refleks yang berlebihan atau kejang
- Mengalami perubahan fungsi dan aensitivitas seksual, juga kesuburan
- Terasa sakit atau ada yang menyengat akibat adanya serabut saraf yang rusak
- Kesulitan bernapas dan batuk
Sementara jika cedera yang terjadi sudah memasuki level parah, maka gejala yang dimunculkan akan berbeda.
Gejala-gejala itu, seperti:
- Nyeri punggung yang ekstrem atau ada tekanan di bagian leher, kepala, dan punggung
- Tubuh melemah, inkoordinasi, atau kelumpuhan di bagian tubuh mana pun
- Mati rasa, kesemutan atau hilangnya sensasi di tangan, jari tangan, kaki atau jari kaki
- Kehilangan kontrol kandung kemih atau usus
- Sulit menjaga keseimbangan tubuh dan berjalan
- Gangguan pernapasan setelah cedera
- Leher atau punggung memiliki posisi aneh atau bengkok
Baca juga: Mengenal Skoliosis, Kelainan Tulang Belakang yang Bisa Terjadi pada Remaja
Penyebab Spinal Cord Injury
Ada beberapa hal yang sering menyebabkan seseorang mengalami spinal cord injury.
1. Kecelakaan kendaraan bermotor
Hampir setengah dari cedera tulang belakang yang terjadi setiap tahunnya diakibatkan faktor yang satu ini.
2. Jatuh
Faktor penyebab yang satu ini terutama banyak terjadi pada mereka yang sudah berumur di atas 65 tahun.
3. Tindak kekerasan
Sekitar 12 persen cedera tulang belakang diakibatkan oleh adanya benturan keras.
4. Cedera saat olahraga dan rekreasi
Aktivitas atletik, misalnya menyelam di perairan dangkal, yang menyumbang sekitar 10 persen penyebab cedera tulang belakang.
5. Penyakit
Faktor yang bisa membuat seseorang mengalami spinal cord injury adalah adanya penyakit, seperti kanker, radang sendi, osteoporosis, dan radang sumsum tulang belakang.
Melihat faktor-faktor penyebabnya, hal yang bisa dilakukan untuk mencegah cedera tulang belakang adalah menghindari terjadinya hal-hal di atas.
Mulai dari berkendara dengan aman, berhati-hati agar tidak terjatuh, mengecek kedalaman air sebum menyelam, hati-hati saat berolahraga, dan sebagainya.
Baca juga: Mengenal Penyebab dan Dampak Cedera Tulang Belakang
Orang yang berisiko tinggi terkena Spinal Cord Injury
Semua orang memiliki risiko untuk mengalami cedera tulang belakang. Namun, kondisi cedera ini lebih besar risikonya terjadi pada orang-orang dengan kondisi berikut:
1. Laki-laki
Cedera tulang belalang ini lebih banyak terjadi pada kaum laki-laki, yakni sekitar 80 prersen, sementara perempuan hanya 20 persen. Data itu berdasarkan kejadian yang ada di Amerika Serikat.
2. Usia 16-30 tahun atau di atas 65 tahun
Lebih dari setengah kejadian cedera tulang belakang terjadi pada rentang usia ini. Jika pada usia 16-30 tahun dikarenakan kecelakaan lalu lintas, sementara pada usia lanjut, itu lebih dikarenakan mereka terjatuh.
3. Pengguna alkohol
Konsumsi alkohol, menyimbang 25 persen trauma cedera tulang belakang.
4. Melakukan kegiatan berisiko
Salah satu kegiatan yang dimaksud di poin ini adalah menyelam di kedalaman air yang terlalu dangkal atau berolahraga tanpa mengenakan alat-alat pengaman yang seharusnya dikenakan.
5. Memiliki penyakit tertentu
Orang dengan penyakit tertentu dapat memiliki risiko terkena cedera tulang belakang yang lebih tinggi dari lainnya. Misalnya, osteoporosis.
Pertolongan pertama pada cedera tulang belakang
Jika kita mengetahui ada seseorang yang mengalami kecelakaan lalu lintas dan dimungkinkan terkena cedera tulang belakang, maka jangan sembarangan memberi pertolongan.
Lalu, apa yang semestinya dilakukan?
- Jangan pindahkan posisi orang yang terluka, karena dapat menyebabkan dampak lebih lanjut
- Hubungi kepolisian atau medis untuk penanganan darurat
- Pastikan orang tersebut dalam keadaan diam. Bisa dengan meletakkan handuk di kedua sisi lehernya atau pegang kepala juga lehernya agar ia tidak bergerak hingga bantuan darurat tiba
- Pertolongan pertama. Yang bisa dilakukan jika ingin memberikan pertolongan pertama, misalnya bisa dengan membalut lukanya agar pendarahan tidak semakin parah dan orang yamg bersangkutan merasa lebih nyaman. Selama kita tidak membuat kepalanya berubah posisi.