Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Siniar KG Media
Bergabung sejak: 15 Okt 2021

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Kritik Sosial Dapat Dituangkan dalam Berbagai Medium, Tak Hanya Lewat Lirik Lagu

Baca di App
Lihat Foto
Alifia Putri Yudanti
Ilustrasi proses kreatif pembuatan kritik sosial
Editor: Egidius Patnistik

Oleh: Nur Ithrotul Fadhilah dan Brigitta Valencia Bellion

KRITIK sosial merupakan bentuk penilaian atas gagasan yang sudah lama digunakan sebagai sarana komunikasi untuk menuju suatu arah perubahan sosial. Di era ini, kritik sosial kerap kali digunakan untuk memprotes sesuatu yang dianggap tidak baik-baik saja.

Munculnya kritik sosial dilatarbelakangi dari berbagai alasan tertentu. Di antaranya karena ketidakpuasan terhadap realitas kehidupan yang dinilai tidak selaras serta adanya pelanggaran-pelanggaran yang banyak terjadi dalam kehidupan bermasyarakat.

Baca juga: Pakar UGM: Mural sebagai Media Kritik Sosial Hadapi Tantangan

Untuk itu, kehadiran kritik sosial dinilai sangat penting dalam masyarakat.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam buku Kamus Sosiologi karya Soekanto dijelaskan bahwa kritik sosial mengandung gagasan baru yang bertujuan untuk mengontrol jalannya kekuasaan atau sistem sosial kemasyarakatan.

Selain itu dapat digunakan untuk mendorong perubahan sistem sosial yang dapat diterima di masyarakat.

Selanjutnya, kritik sosial ternyata dapat dituangkan dalam berbagai medium. Lantas, apa saja medium yang digunakan dalam menyampaikan kritik sosial? Simak penjelasan berikut.

Kritik lewat lirik lagu

Salah satu medium kritik sosial adalah melalui lirik lagu. Menurut Eliot dalam sebuah esai yang sudah diterjemahkan berjudul Tapal Batas Kritik Sastra, lirik ialah sebuah kumpulan sajak pendek yang terbagi dalam sebuah bait atau stanza. Dari sajak itu, akhirnya muncul sebuah ekspresi dari pemikiran atau sentimen seorang penyair.

Salah satu grup musik dengan lirik lagu yang memuat kritik sosial adalah Voice of Baceprot.

Voice of Baceprot (VoB) merupakan sebuah grup musik metal yang digawangi tiga orang hijabers, yaitu Firdda Kurnia sebagai gitaris dan vokalis, Widi Rahmawati sebagai pemain bass, serta Euis Siti Aisyah sebagai penggebuk drum.

Kata baceprot dalam bahasa Sunda memiliki arti banyak bicara, bawel, atau berisik. Nama tersebut disematkan pada trio metal ini karena lagu-lagunya yang dikenal "berisik". Selain itu, nama itu diberikan karena mereka sering melakukan protes.

"Kalau ada hal yang enggak benar di sekolah, pasti kami protes. Kami juga sering bikin tulisan di mading (majalah dinding). Kami disebut anak-anak berisik, makanya dinamakan Voice of Baceprot,” ujar Firdda dalam salah satu siniar Beginu.

Karena itu, VoB menjadi salah satu grup musik metal Tanah Air yang lantang menyuarakan isu sosial. Beberapa lagu kritik sosial itu antara lain "School of Revolution", "Kentut RUUP", hingga "Perempuan yang Merdeka Seutuhnya".

Kritik yang digambarkan melalui mural

Meila Riskia Fitri dalam penelitiannya berjudul “Mural sebagai Medium Kritik Sosial Seniman (Studi Kasus "Jogja Asat")” menerangan bahwa mural adalah lukisan dinding di ruang publik, terutama yang menghadap atau bisa dilihat dari jalan.

Mural menjadi salah satu medium penyampai aspirasi kritik sosial. Beragam perasaan gelisah, kecewa, dan amarah dituangkan oleh seniman melalui karya seni jalanan ini.

Baca juga: Soal Mural Mirip Jokowi, Pengamat Politik: Harus Dimaknai Sebagai Kritik Sosial

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa mural digunakan sebagai medium kritik sosial pada tahun 70-an yang pada masa itu gerakan seni rupa baru muncul. Pada masa Orde Baru, kelompok seniman muda berhasil melawan dominasi dan hegemoni kelompok seniman tua.

Kedekatan antara mural dan publik dimanfaatkan sebagai medium kritik dengan harapan pesan terhadap isu yang diangkat dapat sampai kepada masyarakat. Selain itu, praktik menghuni ruang yang dilakukan para seniman dengan medium mural dapat dilihat sebagai upaya perebutan kuasa simbolik karena menyempitnya ruang berekspresi bagi masyarakat.

Kritik melalui novel

Saini KM dalam bukunya berjudul Protes Sosial dalam Sastra menerangkan bahwa tindakan protes merupakan salah satu bagian dari keterarahan kesadaran manusia terhadap realitas yang ada. Tindakan protes sosial tersebut dapat memunculkan kreativitas, salah satunya dalam bidang sastra.

Salah satu karya sastra adalah novel. Berbagai isu mengenai kritik sosial dapat dituangkan dalam novel. Terdapat beberapa novel yang mengangkat isu-isu sosial, seperti novel Saman karya Ayu Utami yang membahas isu feminisme, novel O karya Eka Kurniawan yang berisi kritik sosial tentang kekerasan dan penyiksaan, serta novel Menunggu Matahari Melbourne karya Remy Sylado yang mengkritik kondisi sosial bangsa Indonesia.

Pembahasan tentang bagaimana Voice of Baceprot berani mengutarakan kritik sosial melalui lagu metal dapat didengar lebih lengkap dalam siniar BEGINU bertajuk “Voice of Baceprot dan Suara-suara Berisik yang Disepelekan”.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi