Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Varian Omicron dan Apa Saja Gejalanya?

Baca di App
Lihat Foto
AFP/LAURENCE SAUBADU, AUDE GENET
Perbandingan mutasi varian delta (kiri) dan omicron Covid-19 atas struktur varian SARSCoV-2 yang pertama kali ditemukan.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Jelang pengujung 2021, dunia tengah dihebohkan dengan adanya varian baru dari virus corona, yakni Omicron atau B.1.1.529.

Tidak hanya di luar negeri, varian Omicron baru saja terdeteksi di Indonesia pada Rabu (15/12/2021).

Kasus Omicron pertama di Tanah Air muncul atau terjadi di fasilitas karantina Rumah Sakit Wisma Atlet Jakarta.

Tepatnya pada seorang petugas kebersihan yang bertugas di RS Wisma Atlet.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Varian Omicron Masuk Indonesia, Bagaimana Kronologinya?

Apa itu varian Omicron dan apa saja gejalanya?

Dilansir dari situs resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 28 November 2021, B.1.1.529 adalah varian terbaru dari virus corona yang disebut berasal dari Afrika Selatan.

Pada 26 November 2021, WHO menetapkan varian tersebut sebagai varian yang menjadi perhatian atau variant of concern (VoC) yang diberi nama Omicron.

Sementara itu, varian virus yang termasuk VoC adalah virus corona yang menyebabkan peningkatan penularan, peningkatan kematian, dan disebut berkemampuan dalam memengaruhi efektivitas vaksin.

Baca juga: Omicron Masuk Indonesia, Vaksin Masih Ampuh?

Kemampuan penularan Omicron

Penetapan itu berdasarkan saran dari Kelompok Penasihat Teknis WHO tentang Evolusi Virus atau WHO's Technical Advisory Group on Virus Evolution (TAG-VE).

Keputusan ini didasarkan pada bukti yang diberikan kepada TAG-VE bahwa Omicron memiliki beberapa mutasi yang mungkin berdampak pada perilakunya.

Misalnya, seberapa mudah penyebarannya atau tingkat keparahan penyakit yang ditimbulkannya.

Baca juga: Gejala Omicron yang Sudah Diketahui dari Berbagai Negara, Apa Saja?

Saat ini para peneliti di Afrika Selatan dan di seluruh dunia sedang meneliti untuk lebih memahami lebih banyak aspek dari Omicron dan akan terus membagikan temuan tersebut.

Sejauh ini, belum jelas apakah Omicron memiliki kemampuan penularan yang lebih mudah dibandingkan varian lain, termasuk varian Delta.

Seperti diketahui, varian Delta merupakan varian dominan yang telah menginfeksi lebih dari 200 negara di dunia.

Baca juga: Rencana Vaksin Booster untuk Masyarakat Umum, Kapan Diluncurkan?

Tak hanya itu, belum jelas apakah infeksi Omicron menyebabkan penyakit yang lebih parah dibandingkan dengan varian lain atau tidak.

Data awal menunjukkan bahwa ada peningkatan tingkat rawat inap di Afrika Selatan, tetapi ini mungkin disebabkan oleh peningkatan jumlah keseluruhan orang yang terinfeksi, bukan akibat infeksi spesifik dengan Omicron.

Baca juga: Varian Covid-19 Omicron Masuk Indonesia, Masyarakat Harus Bagaimana?

Gejala yang ditimbulkan dari Omicron

Sementara itu, WHO mengatakan, saat ini tidak ada informasi yang menunjukkan bahwa gejala yang terkait dengan Omicron berbeda dari varian lainnya.

Dilansir dari NBC, Rabu (15/12/2021), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengatakan, gejala Covid-19 dari Omicron yang paling umum sejauh ini:

  • Batuk
  • Kelelahan
  • Hidung tersumbat
  • Pilek

Baca juga: Jubir Vaksinasi: Mulai 2022 Sinovac Diprioritaskan untuk Anak-anak

Sementara, Ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan Dr Angelique Coetze mengatakan, ada gejala yang tidak biasa yang dialami pasien varian Omicron.

Gejala tak biasa ini artinya gejala yang sedikit berbeda dengan gejala yang terkait dengan varian Delta.

Baca juga: Waspadai Gejala Baru Covid-19, Mirip Flu Musiman

Adapun gejala tak biasa itu adalah:

  • Badan terasa sangat lelah dalam beberapa hari terakhir
  • Sakit dan nyeri pada tubuh
  • Sakit kepala
  • Tenggorokan gatal

Sementara, Coetzee melihat sejauh ini pasien lain dengan varian Omicron juga mengalami gejala ringan.

Baca juga: Peringkat Ketahanan Covid-19, Indonesia Nomor 52 dari 53

Dalam kasus infeksi di AS, Kepala Penasihat Medis untuk Presiden AS Anthony Fauci mengatakan, orang yang telah divaksin dan belum menerima vaksin ketiga atau vaksin booster mengalami gejala ringan.

Penting untuk diperhatikan, semua varian Covid-19, termasuk varian Delta, dapat menyebabkan penyakit parah atau kematian, khususnya bagi orang-orang yang paling rentan.

Oleh karena itu, tindakan pencegahan selalu menjadi kunci agar kita bisa terhindar dari infeksi atau paparan varian Omicron.

Baca juga: INFOGRAFIK: 13 Kondisi Anak yang Tidak Boleh Divaksin Covid-19

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi