Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Soe Hok Gie, Aktivis yang Meninggal di Semeru 16 Desember 1969

Baca di App
Lihat Foto
Rizal Setyo Nugroho/KOMPAS.com
Repro foto Soe Hok Gie dari buku Soe Hok-Gie sekali lagi
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com – Aktivis mahasiswa Soe Hok Gie lahir di Jakarta, 17 Desember 1942. 

Dia meninggal saat mendaki Gunung Semeru pada 16 Desember 1969 atau sehari jelang ulang tahunnya yang ke-27. 

Gie meninggal bersama rekannya Idhan Lubis karena menghirup gas beracun di puncak Gunung Semeru. Berikut ini profil Soe Hok-Gie. 

Baca juga: 17 Desember, Selamat Ulang Tahun Soe Hok Gie!

Sosok Soe Hok Gie.

Mengutip Kompas.com 17 Desember 2019, Gie semasa hidupnya menempuh pendidikan di SMA Kolese Kanisius, kemudian melanjutkan pendidikannya di Jurusan Sejarah Fakultas Sastra Universitas Indonesia tahun 1962.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gie telah rajin menulis catatan sejak ia berusia 15 tahun. Catatan hariannya kemudian dibukukan dan dicetak dengan judul "SOE HOK-GIE: Catatan Seorang Demonstran" pada 1983. 

Dari catatan hariannya itu diketahui, Gie rajin mencatat hal menarik dan penting dari karya Spengler, Shakespeare, Andre Gide, Amir Hamzah, dan Chairil Anwar.

Ia juga kerap melontarkan ide-ide kritis saat masa pergolakan politik 1966. Ketika itu Gie beserta mahasiswa lain turun ke jalan dalam aksi Tritura.

Demo melawan Sukarno dan mengkritisi Soeharto

Dirinya juga dianggap sebagai tokoh kunci dari aliansi mahasiswa-ABRI pada 1966 saat menjatuhkan Pemerintahan Presiden Sukarno.

Setelah Sukarno tumbang dan berganti kekuasaan di tangan Soeharto, dia memilih kembali ke kampus dan mengindari kekuasaan awal Orde Baru. 

Dia lebih memilih menjadi unsur moral force pada awal kemenangan Orde Baru dengan cara kembali ke kampus untuk menggalang kekuatan alternatif.

Langkah yang ia ambil berbeda dengan 13 mahasiswa lain yang diangkat menjadi anggota parlemen.

Gie terus menyuarakan agar rakyat tak menyerah dan apatis terhadap pemerintahan saat adanya oknum-oknum yang menampar rakyat di masa Orde Baru.

Baca juga: Mengenang Soe Hok Gie, Berpulang di Gunung Semeru 52 Tahun Lalu

 

Sosoknya yang cukup berani kerap kali tak segan menyebut nama seseorang maupun pelaku yang terlibat pada masalah-masalah aktual di zamannya.

Sebagaimana disampaikan Harian Kompas 5 Juli 1970, Gie ditetapkan sebagai pemenang Hadiah Kehormatan Zakse.

Hal tersebut dilihat dari karya-karya Gie yang dipublikasikan di media massa pada 1967-1970 dan pengabdiannya pada kehidupan kemahasiswaan, bangsa, dan negara.

Gie mendapatkan hadiah Kehormatan Zakse pada September 1970 setahun setelah ia meninggal.

Adapun sejumlah tulisan Gie yang pernah dipublikasikan adalah Antara Kemerdekaan Intelektuil dan Instruksi Partai (Kompas, 20/8/1966), 18 September 1948-Djangan sekali-kali tinggalkan sedjarah... Madiun (Kompas, 20/9/1966),Tjita2 Kartini dlm pengalaman seorang mahasiswa Indonesia (Kompas, 20/4/1968), dan Catatan Seorang Demonstran.

Baca juga: Kisah Soe Hok Gie, Meninggal dalam Dekapan Gunung Semeru 52 Tahun Lalu

Meninggal di Semeru

Sosok Gie dikenal tak hanya sebagai aktivis, namun juga sebagai pelopor awal mahasiwa pecinta alam (Mapala) di Indonesia.

Gie meninggal bersama Idhan Lubis di Gunung Semeru akibat menghirup gas beracun beberapa jam sebelum perayaan ulang tahunnya yang ke 27 tahun.

(Sumber: Kompas.com/Tita Meydhalifah, Ahmad Naufal Dzulfaroh | Editor Sari Hardiyanto, Inggried Dwi Wedhaswary)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi