Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Lahirnya Spider-Man: Awalnya Dianggap Ide yang Buruk

Baca di App
Lihat Foto
Instagram @sonypictures.
Poster film Spider-Man: No Way Home.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Spider-Man: No Way Home, telah tayang perdana di Los Angeles, Amerika Serikat, pada Senin (14/12/2021).

Film yang dibintangi Tom Holland dan Zendaya tersebut langsung menuai respon hangat masyarakat dan pujian kritikus film di tengah-tengah suasana pandemi.

Spider-Man: No Way Home adalah film ke -9. Film Spider-Man pertama lahir di tahun 1977 dengan judul The Amazing Spider-Man.

Disusul Spider-Man (2002), Spider-Man 2 (2004), Spider-Man 3 (2007), The Amazing Spider-Man (2012), The Amazing Spider-Man 2 (2014), Spider-Man: Homecoming (2017), dan Spider-Man: Far From Home (2019). 

Film Spider-Man selalu diserbu penggemar. Tokoh superhero yang lahir pertama kali di lembar buku komik ini menarik untuk dikulik sejarahnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 5 Alasan Wajib Nonton Film Spider-Man: No Way Home

Sejarah lahirnya Spider-Man

Spider-Man adalah pahlawan super fiktif milik Marvel Comics. Sang penulis komik, Stan Lee, mengeluarkan karya pertamanya di sekitar awal tahun 1960-an.

Di komik tersebut yang menjadi tokoh pahlawan adalah Peter Parker, pelajar SMA yang bisa berubah menjadi manusia super Spider-Man berkat secara tak sengaja tergigit laba-laba yang mengandung radioaktif.

Spider-Man adalah salah satu tokoh andalan Marvel yang disukai oleh masyarakat dan telah berulang kali meraup keuntungan besar, baik lewat komik, serial televisi, strip koran komik, dan film layar lebar.

Meski meraup keuntungan besar, tapi siapa sangka bahwa ide manusia laba-laba milik Stan Lee ini awalnya dianggap ide yang sangat buruk oleh penerbitnya, Martin Goodman.

Melansir dari Screenrant, meski dianggap buruk, namun demi menjawab kebutuhan masyarakat akan komik remaja di masa itu, komik Spider-Man tetap dirilis dan ternyata mendapat respon yang sangat positif dari dunia.

Dalam beberapa wawancaranya, Stan Lee mengatakan mendapatkan ide manusia laba-laba ketika ia melihat seekor laba-laba yang merayapi dinding.

Meski dalam banyak autobiografinya, dengan nada bercanda ia tak yakin bahwa idenya datang dari momen tersebut.

Sebelum memilih nama Spider-Man, Sten Lee mempertimbangkan nama-nama lain seperti Spider-Boy, yang lebih melambangkan era atau pasar remaja.

Namun karena ingin tokoh fiktifnya tersebut dianggap serius oleh segala rentang usia, ia pun memilih nama Spider-Man.

Baca juga: Trailer Terbaru Spider-Man: No Way Home, Reuni Villain di Jagat MCU

Dari komik ke film

Yang mendesain penggambaran karakter tokoh Spider-Man adalah Jack Kirby dan Steve Ditko. Kirby adalah teman dan rekan kerja dari Lee yang juga menggambar tokoh Captain America.

Dari seluruh komik dan filmnya, Spider-Man selalu memiliki alur yang sama. Yaitu Peter Parker seorang pelajar kutu buku yang lugu, yang tergigit serangga kemudian menjadi manusia yang berkekuatan super, yang di dalam kesehariannya tetap berkutat dengan masalah-masalah remaja seperti sulitnya menaklukkan cinta pertamanya.

Setelah debut komik pertamanya di tahun 1962 meraup sukses, Goodman langsung memerintahkan Lee dan Ditko untuk melanjutkan komik Spider-man seri berikutnya.

Setelah komik naik daun, disusulah produksi film animasi Spider-Man yang juga tak kalah suksesnya, yang ditayangkan oleh stasiun televisi ABC pada tahun 1967-1970.

Kemudian disusul dengan film non animasi televisi dan film layar lebar yang selalu menuai banyak pundi-pundi. 

Hingga kini Spider-Man sudah pernah diangkat ke dalam komik, film animasi, film non animasi, gim, juga novel.

Film trilogi Spider-Man pertama muncul tahun 3 Mei 2002 di mana tokoh utamanya dibintangi oleh Tobey Maguire.

Tom Holland sendiri mulai memerankan Peter Parker alias Spider-Man di film MCU 2016 yaitu Captain Amerika: Civil War. 

Baca juga: Tak Kalah Seru dengan Spider Man, Ini Film-Film Tom Holland Lainnya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi