KOMPAS.com - Di media sosial, ramai twit soal kekhawatiran calon mahasiswa jika pada 2022 gagal masuk perguruan tinggi negeri (PTN) dikarenakan tidak mengikuti bimbingan belajar (bimbel).
Twit tersebut dibagikan seorang warganet melalui akun base, @sbmptnfess, Sabtu (18/12/2021).
Seperti diketahui, pendaftaran salah satu jalur masuk PTN, yakni Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) akan dibuka pada 2022.
"Jujur aku insecure dan takut engga lulus PTN tahun depan (2022) karena ga ikut bimbel sama sekali kaya temen-temen aku. Aku ngerasa ketinggalan jauh banget," demikian narasi dalam twit tersebut.
Hingga Minggu (19/12/2021), twit itu telah dibagikan 51 kali, disukai lebih dari 900 kali, dan dikomentari 64 kali oleh warganet Twitter.
Baca juga: Ramai Twit soal Status Registrasi Akun LTMPT Telah Ditutup, Ini Penjelasannya
Lantas, bagaimana tanggapan LTMPT?
Ketua Pelaksana Eksekutif Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Budi Prasetyo mengaku tidak bisa memberi komentar terkait dengan perlu atau tidaknya mengikuti bimbel dalam rangka persiapan masuk PTN.
LTMPT, kata Budi, tidak ada hubungannya dengan bimbel.
"Sangat tergantung dari tujuan bimbel, pembelajaran yang diberikan seperti apa," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (19/12/2021) pagi.
Baca juga: Cara Pendaftaran dan Jadwal SNMPTN 2022
Namun demikian, Budi memberikan sejumlah masukan bagi calon mahasiswa sebelum memilih program studi di PTN tujuan hingga mekanismenya.
Dia juga menekankan supaya calon mahasiswa mengakses informasi dari laman dan media sosial resmi milik LTMPT.
"Adik-adik siswa yang akan masuk ke PTN, dimohon sudah mempelajari informasi prodi di PTN tujuan. Baca panduan akan mengambil jalur apa, SNMPTN atau SBMPTN," jelas Budi.
"SNMPTN dan SBMPTN infonya spesifik termasuk persyaratannya. Ikuti mekanisme baku dari masing-masing jalur," imbuhnya.
Baca juga: Benarkah Materi UTBK 2022 hanya TPS Saja? Berikut Penjelasan LTMPT
Tahapan pendaftaran SNMPTN 2022
Mengacu informasi yang dimuat dalam laman resmi LTMPT, berikut tahapan pendaftaran SNMPTN 2022:
1. Pengumuman kuotaMasing-masing program studi di perguruan tinggi-perguruan tinggi tentu memiliki kuota yang berbeda-beda untuk peserta didik yang akan mereka terima baik melalui jalur SNMPTN, SBMPTN, atau jalur mandiri jika mereka mengadakan.
Pada umumnya, LTMPT mensyaratkan kuota tiap program studi untuk jalur SNMPTN adalah minimal 20 persen dari total kuota peserta didik baru.
Baca juga: Cara Memilih Prodi di SNMPTN 2022 dan Imbauan LTMPT
2. Registrasi akun LTMPT bagi sekolahSelanjutnya, pihak sekolah perlu melakukan registrasi untuk kemudian bisa terdaftar di sistem LTMPT.
Sekolah yang dimaksud adalah sekolah jenjang SLTA atau sederajat yang memiliki Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN).
Baca juga: Sudah Dirilis, Ini Syarat Daftar SNMPTN 2022 bagi Siswa dan Sekolah
3. Registrasi akun LTMPT bagi siswaSelanjutnya registrasi akun LTMPT oleh siswa, ini wajib dilakukan oleh selurih siswa kelas 12.
Akun ini nantinya akan digunakan untuk SNMPTN bagi mereka yang memiliki kesempatan, atau pun SBMPTN bagi mereka yang tidak berkesemlatan ikut/lolos melalui SNMPTN.
Diketahui, tidak semua siswa bisa mendaftar melalui jalur ini.
Untuk sekolah dengan akreditasi A hanya 45 persen siswa terbaik, sekolah dengan akreditasi B hanya 25 persen terbaik, dan sekolah dengan akreditasi C hanya 5 persen terbaik.
Baca juga: Twit Viral Peserta UTBK Pakai Joki Rp 300 Juta, Ini Penjelasan LTMPT
LTMPT akan mengumumkan jumlah kuota untuk mengikuti SNMPTN setiap sekolah sesuai dengan akreditasi masing-masing sekolah.
5. Sekolah menentukan calon pesertaSetelah diumumkan berapa kuota yang dimiliki oleh setiap sekolah, maka sekolah akan menentukan siapa saja siswa yang masuk dalam peringkat teratas, sesuai dengan kuota berdasarkan akreditasi yang dimiliki.
Baca juga: 20 Sekolah Terbaik di Jawa Timur Berdasarkan Hasil UTBK 2021
Pemeringkatan didasarkan pada nilai mata pelajaran sesuai dengan konsentrasi masing-masing:
- Jurusan IPA: Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Kimia, Fisika, dan Biologi.
- Jurusan IPS: Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Sosiologi, Ekonomi, dan Geografi.
- Jurusan Bahasa: Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Sastra Indonesia, Antropologi, dan salah satu Bahasa Asing.
- SMK: Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Kompetensi Keahlian.
Selain nilai-nilai tersebut, sekolah juga dapat menambahkan kriteria lain berupa prestasi akademik dalam menentukan peringkat siswa bila ada nilai siswa yang sama.
Baca juga: Viral Bahasa Panda di Soal UTBK, Begini Cara Penyelesaiannya
6. Pengisian PDSSPangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) merupakan basis data yang berisikan rekam jejak kinerja sekolah dan nilai rapor siswa yang eligible mendaftar.
Pengisian PDSS dilakukan oleh sekolah dan kebenaran data yang diisikan menjadi tanggung jawab Kepala Sekolah.
7. Pendaftaran SNMPTNSiswa melakukan pendaftaran SNMPTN menggunakan akun LTMPT (email dan kata sandi) yang telah dibuat sebelumnya.
Baca juga: 10 SMA Terbaik di Indonesia Berdasar UTBK 2021, Peringkat 1 SMA Unggulan MH Thamrin
8. Pilihan PTN dan program studiSiswa memilih progran studi dan PTN yang ingin mereka daftar.
Ketentuannya, siswa bisa memilih dua program studi baik dari PTN yang sama atau berbeda.
Jika memilih 2 program studi, salah satunya wajib masih di provinsi yang sama dengan sekolah asalnya.
Namun, apabila hanya memilih satu, maka bebas mendaftar di PTN provinsi mana pun.
Baca juga: Biaya Kuliah UKT Undip 2021 Jalur SNMPTN, SBMPTN, dan Mandiri
Portofolio menjadi syarat yang terkadang diminta oleh program studi yang dipilih, pendaftar harus mengunggahnya sesuai dengan yang disyaratkan. Biasanya program studi bidang seni dan olahraga.
Namun, tidak semua program studi mensyaratkan portofolio.
10. Proses seleksiJika semua langkah sudah dilakukan, LTMPT melakukan seleksi atas data- data yang masuk.
Baca juga: Simak, Ini 6 PTN yang Buka Jalur Seleksi Mandiri dengan Nilai UTBK
11. PengumumanPengumuman disampaikan, biasanya melalui laman resmi LTMPT dan sejumlah laman pemantul.
12. Daftar ulangBagi peserta yang dinyatakan lolos, maka memiliki kewajiban daftar ulang di kampus masing-masing agar terdata sebagai mahasiswa baru di kampus yang menerimanya.
Jika daftar ulang tidak dilakukan, maka peserta yang bersangkutan tidak terdaftar sebagai calon mahasiswa baru di PTN yang telah menerimanya.
Baca juga: Ramai Ditanyakan, Kapan Sosialisasi tentang SNMPTN dan UTBK-SBMPTN 2022?