Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Jempol Kaki Diikat Karet untuk Obati Anyang-anyangan, Ini Kata Dokter

Baca di App
Lihat Foto
FACEBOOK
Tangkapan layar unggahan soal mengikat jempol kaki untuk mengobati anyang-anyangan.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Di media sosial, ramai unggahan berisi pertanyaan mengenai cara mengobati anyang-anyangan.

Unggahan itu dibagikan akun Facebook ini pada Sabtu (18/12/2021).

Pemilik akun mengaku telah mengikat satu jempol kakinya menggunakan karet gelang untuk mengobati anyang-anyangan.

Namun, cara itu ternyata tidak berhasil.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Infone riii, bek e onok (misalnya ada) obat ta (atau) saran seng luweh (yang lebih) ampuh ngobati anyang anyangen... Iki jempol tak kareti gak mempan," demikian tulis pemilik akun.

Baca juga: Viral, Video Tangan Berkeringat Berlebihan, Apakah Tanda Penyakit Jantung?

Lantas, apakah mengikat jempol kaki merupakan cara yang benar dalam mengobati anyang-anyangan?

Penjelasan dokter soal mengikat jempol kaki

Dokter spesialis penyakit dalam Ari Fahrial Syam mengatakan, mengikat jempol kaki untuk mengobati anyang-anyangan adalah cara yang salah.

Menurutnya, cara tersebut justru akan mengganggu proses aliran darah.

"Salah, justru akan menyebabkan aliran darah ke ujung jari menjadi terganggu," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (19/12/2021).

Hal serupa juga diungkapkan oleh dokter spesialis penyakit dalam Wismandari Wisnu.

Baca juga: Omicron Masuk Indonesia, Vaksin Masih Ampuh?

Ujung jari bisa mati

Wismandari mengatakan, tidak benar jika dikatakan mengikat jempol bisa mengobati anyang-anyangan.

Bukannya menyembuhkan, jika jempol terlalu lama diikat, bisa membuat ujung jarinya mati.

"Tidak betul, justru dengan mengikat jari dengan karet seperti itu bisa membuat ujung jarinya kekurangan aliran darah dan oksigen," ujarnya terpisah kepada Kompas.com.

Untuk mengobatinya, Wismandari menjelaskan, bisa dengan banyak minum air putih, atau pergi ke dokter untuk mendapatkan antibiotik.

Baca juga: Bagaimana Apoteker Bisa Membaca Tulisan Dokter yang Sulit Dibaca?

Penyebab anyang-anyangan

Anyang-ayangan (disuria) atau sakit ketika buang air kecil adalah istilah yang menggambarkan kondisi ketidaknyamanan ketika buang air kecil.

Beberapa penyebab sakit ketika buang air kecil, antara lain:

  • Infeksi saluran kemih (ISK)
  • Infeksi menular seksual (IMS)
  • Prostatitis
  • Cystitis
  • Uretritis
  • Epididimitis
  • Penyakit radang panggul (PID)
  • Uropati obstruktif
  • Batu ginjal
  • Obat-obatan
  • Produk kesehatan.

Baca juga: Ramai soal Ujian Praktik SIM C di Indonesia dengan Memutari Angka 8, Ini Kata Korlantas Polri

Pengobatan

Menurut Medical News Today, pilihan pengobatan untuk nyeri buang air kecil tergantung pada penyebab yang mendasari.

Misalnya, mengobati ISK bisa dilakukan dengan antibiotik. Namun, ISK parah yang memengaruhi ginjal mungkin memerlukan antibiotik intravena.

Contoh lainnya adalah mengobati prostatitis yang bisa dilakukan dengan antibiotik. Seseorang dapat meminumnya hingga 12 minggu jika menderita prostatitis bakteri kronis.

Perawatan prostatitis lain termasuk obat anti-peradangan yang dijuak bebas, pijat prostat, mandi air panas, dan obat-obatan yang dapat mengendurkan otot-otot di sekitar prostat.

Baca juga: Ramai soal Bripda Randy Dimasukkan Penjara Cuma Formalitas dan Akan Berdinas Lagi Setelah Berita Mereda, Ini Kata Polisi

Hal yang harus dihindari dan cara membantu meringankan gejala

Hindari penggunaan sabun keras atau produk kimia lainnya di dekat alat kelamin yang berpotensi menimbulkan iritasi.

Gejala seseorang sering kali sembuh dengan cepat jika penyebab utamanya adalah iritasi kimiawi.

Perawatan di rumah untuk sakit saat buang air kecil sering kali termasuk konsumsi obat anti-inflamasi yang dijual bebas, seperti ibuprofen.

Dokter akan sering menyuruh untuk minum lebih banyak cairan karena kebiasaan itu dapat mengencerkan urin, sehingga tidak terasa terlalu menyakitkan ketika buang air.

Beristirahat dan minum obat sesuai petunjuk biasanya dapat membantu meringankan sebagian besar gejala.

Baca juga: Ramai soal Dilarang Pakai Ponsel di SPBU tetapi Ada Pembayaran Cashless via Ponsel, Ini Kata Pertamina

KOMPAS.com/Dhawam Pambudi Infografik: Warna Urine dan Artinya dalam Kesehatan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi