Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Sembarangan Mengonsumsi Suplemen, Bisa Menjadi Racun

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash/Freestocks
Suplemen bisa menjadi racun jika Anda mengonsumsinya secara berlebihan.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Suplemen vitamin banyak dikonsumsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh, terutama di masa pandemi seperti sekarang ini.

Namun berhati-hatilah dalam mengonsumsi suplemen, karena cara pengonsumsian yang salah justru bisa menyebabkan gangguan kesehatan.  

Vitamin sendiri bisa diperoleh secara alami dari sayur dan buah-buahan. Jika asupan vitamin dirasa kurang, maka suplemen bisa ditambahkan.

Penambahan suplemen memang dimaksudkan untuk mengisi kekurangan salah satu nutrisi atau vitamin di pola makan kita.

Baca juga: Perhatikan Dosis, Ini Bahayanya Overdosis Konsumsi Vitamin

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahaya di balik pengonsumsian suplemen

Pengonsumsian suplemen memang bisa menyehatkan tubuh. Namun di sisi lain, mengonsumsi suplemen yang tubuh tidak membutuhkannya justru bisa memberikan banyak masalah.

Ahli gizi Rhiannon Lambert dalam bukunya The Science od Nutrition menyatakan bahwa jika kita mengonsumsi suplemen yang mengandung vitamin atau nutrisi yang sudah dimiliki tubuh dengan seimbang, alias tubuh tak kekurangan akan nutrisi tersebut, maka akan terjadi penumpukan yang bersifat racun.

Penumpukan racun ini akan menyebabkan berbagai gangguan kesehatan seperti mual, kram perut, diare, kerontokan rambut, perut begah, kelelahan atau fatigue, dan kerusakan saraf ringan.

Baca juga: Bisa Berbahaya, Ini Cara agar Tak Konsumsi Vitamin D Berlebihan

Cara aman mengonsumsi suplemen

Melansir MSN, suplemen atau vitamin kemasan sendiri terdiri dari dua macam, yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak.

Vitamin yang larut dalam air seperti misalnya vitamin C dan vitamin B. Vitamin jenis ini relatif lebih aman dikonsumsi, karena jika tubuh tak memerlukannya, mereka akan dibuang melalui urin.

Ini sebabnya, sehabis mengonsumsi vitamin C dan vitamin B, biasanya urin akan berwarna kuning.

Vitamin fat soluble atau vitamin yang lebih mudah larut dalam lemak contohnya adalah  vitamin A, D, E dan K. 

Nah vitamin jenis ini, tak bisa dikeluarkan tubuh meski tubuh tak memerlukannya. Jadi ketika kita kebanyakan mengonsumsi jenis vitamin fat soluble, maka besar kemungkinan akan terjadi overdosis dan penumpukan racun.

Baca juga: Minum Kopi Dulu atau Suplemen Vitamin: Mana yang Benar?

Lantas bagaimana cara aman mendapatkan asupan vitamin? Tentu saja dengan cara-cara alami. 

Seperti mendapatkan vitamin C dari sayur dan buah-buahan, dan mendapatkan vitamin D dengan berjemur di bawah mentari pagi.

"Karena tubuh juga lebih mudah menyerap vitamin yang berasal dari makanan daripada vitamin dalam bentuk suplemen," ungkap Lambert.

Suplemen hendaknya dikonsumsi jika tubuh berada dalam kondisi tertentu. Seperti kekurangan vitamin, dalam fase kehamilan, atau untuk menopang kesehatan tubuh lansia. 

Pengonsumsian suplemen pun hendaknya di bawah pengawasan ahli medis, agar dosisnya bisa aman dan tak mengganggu sistem metabolisme.

Baca juga: Cara Benar Mengonsumsi Buah agar Vitamin Bisa Terserap Maksimal

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi