Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran Umumkan Kasus Pertama Varian Omicron

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/MUHAMMAD NAUFAL
Alissa Eckert dan Dan Higgins, ilustrator dari Centers for Disease Control and Prevention, diminta untuk membuat ilustrasi virus corona yang mampu menarik perhatian publik.(the new york times)
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Pemerintah Iran mengonfirmasi satu kasus pertama infeksi virus corona varian Omicron pada Minggu (19/12/2021).

Dilansir dari Tehran Times, Minggu (19/12/2021), Wakil Menteri Kesehatan Iran Kamal Heidari mengatakan, orang yang terinfeksi tersebut memiliki riwayat melakukan perjalanan dari Uni Emirat Arab.

"Kasus pertama adalah seorang pria yang telah melakukan perjalanan ke salah satu tetangga. Dia telah diidentifikasi (dengan Omicron) di Teheran. Tes yang diperlukan telah dilakukan dan dia menjalani perawatan karantina," demikian tulis salah satu media di Iran, Gooya.

Sementara, dua orang lainnya sedang menjalani pemeriksaan. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejak bulan lalu, Pemerintah Iran telah mengantisipasi masuknya varian Omicron atau B.1.1.529 dengan menerapkan aturan baru.

Para pejabat mendesak masyarakat untuk mendapatkan dosis ketiga atau melakukan vaksinasi booster sesegera mungkin.

Baca juga: Cara Mengatasi Parno karena Varian Omicron, Ini Kata Psikolog

Aljazeera, Minggu (19/12/2021), memberitakan, Iran telah memvaksinasi sekitar 60 persen dari populasinya yang berjumlah sekitar 85 juta orang dengan dua dosis vaksin virus corona.

Data terakhir menunjukkan, virus corona telah menewaskan lebih dari 131.000 penduduk di Iran. Angka kematian di Iran ini merupakan tingkat kematian terburuk di Timur Tengah.

Pada 24 Agustus 2021, tercatat 709 orang meninggal dalam sehari.

Para ahli mengatakan, setelah itu jumlah kematian terus menurun dalam beberapa bulan terakhir karena vaksinasi.

Mengutip ABC, Minggu (19/12/2021), Iran mempercepat program vaksinasi dalam beberapa pekan terakhir.

Baca juga: Update WHO: Omicron Sudah Terdeteksi di 89 Negara

Bahkan, lebih dari 50 juta orang Iran telah menerima suntikan dosis kedua. Sementara itu, sebanyak 3,5 juta orang telah menerima vaksin dosis ketiga.

Hanya 7 juta warga Iran yang menerima vaksinasi ketika Presiden Ebrahin Raisi membentuk pemerintahannya pada akhir Agustus 2021.

Umumnya, Iran menggunakan jenis vaksin Sinopharm buatan China, Sputnik-V Rusia, dan AstraZeneca.

Dengan adanya pengumuman kasus Omicron di Iran, harapannya proses vaksinasi bisa lebih dipercepat agar warganya terhindar dari gejala parah karena Covid-19.

Baca juga: Apa Itu WGS, yang Dipakai Pemerintah untuk Deteksi Sebaran Omicron

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi