KOMPAS.com - Kasus Omicron telah terdeteksi di Indonesia. Terdapat tiga orang yang dinyatakan positif varian baru ini.
Varian B.1.1.529 yang pertama kali teridentifikasi di Afrika Selatan pada November 2021 ini telah menyita perhatian dunia karena dikhawatirkan akan menyebabkan gelombang baru.
Berbagai penelitian dilakukan untuk menyelidiki seberapa parah varian ini, termasuk gejala yang ditimbulkan dari jenis Omicron.
Gejala infeksi virus corona paling umum, antara lain batuk, demam tinggi, serta kehilangan kemampuan indra pengecap dan bau. Kendati begitu, terdapat sejumlah gejala spesifik untuk varian ini.
Apa saja gejala yang mengarah ke varian Omicron?
Baca juga: WHO: Omicron Mengancam Kelompok Rentan
Gejala yang mengarah ke Omicron
Melansir Express.co.uk, pasien yang terpapar Omicron cenderung merasakan gatal yang aneh di tenggorokan.
Selain itu, dilaporkan adanya kelelahan secara terus-menerus, nyeri otot, bahkan keringat di malam hari malam.
Disebutkan, gejala dari varian Omicron akan sulit dibedakan dengan flu biasa tanpa tes PCR.
Sehingga, jika mengalami sejumlah gejala yang mengarah ke Covid-19, dapat segera melalukan pemeriksaan PCR untuk memastikannya.
Sementara itu, dituliskan Mirror.co.uk, menurut North Wales Live, lima indikator utama infeksi Omicron termasuk sakit kepala, sakit tenggorokan, pilek, kelelahan, dan bersin.
Dikabarkan Fox 5, studi Zoe Covid di Inggris melakukan penelitian terhadap gejala dari infeksi Covid-19 pada 3-10 Oktober saat varian Delta dominan dan pada 3-10 Desember ketika varian Omicron telah menyebar dengan cepat.
Studi tersebut menemukan lima gejala teratas yang dilaporkan pada bulan Desember, yaitu:
- Pilek
- Sakit kepala
- Kelelahan (baik ringan atau berat)
- Bersin
- Sakit tenggorokan
Peneliti mengimbau agar orang yang merasakan gejala-gejala tersebut tetap tinggal di rumah karena kemungkinan terinfeksi Covid-19.
"Seperti yang ditunjukkan oleh data terbaru kami, gejala Omicron didominasi gejala pilek, pilek, sakit kepala, sakit tenggorokan, dan bersin, jadi orang harus tinggal di rumah karena mungkin Covid-19,” ujar peneliti.
Baca juga: Cara Mengatasi Parno karena Varian Omicron, Ini Kata Psikolog
Ditemukan bahwa gejala seperti pilek yang dilaporkan tiga hari setelah tes positif, tidak jauh berbeda dari varian Delta.
Data awal menunjukkan bahwa varian Omicron datang dengan gejala yang berbeda dari varian sebelumnya, yang menyebabkan gejala awal yang lebih mirip flu.
Namun, para ahli memperingatkan masih terlalu dini untuk berasumsi bahwa Omicron, yang sangat menular dan sangat bermutasi, akan berakhir menjadi varian dengan gejala ringan.
Perlu digarisbawahi, seseorang yang telah terinfeksi Covid-19 bukan berarti tidak akan tertular varian Omicron.
Sekali lagi, penting untuk menjaga diri dan segera melakukan pemeriksaan jika mengalami gejala-gejala di atas untuk memastikan infeksi corona atau bukan.
Bahkan, dengan gejala ringan pun harus ditindaklanjuti dengan tes PCR.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.