KOMPAS.com - Update corona di Indonesia dan sejumlah negara dunia, Rabu (22/12/2021).
Dilansir dari laman Worldometers, Rabu (22/12/2021) pagi, total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 276.543.399 (276 juta) kasus.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 247.991.873 (247 juta) pasien telah sembuh dan 5.384.381 orang meninggal dunia.
Baca juga: [POPULER TREN] Video Viral Dugaan Calo di Samsat | Petugas SPBU di Bintaro Curangi Pelanggan
Berikut 5 negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak:
- Amerika Serikat: 52.233.701 kasus, 830.797 orang meninggal, total sembuh 40.780.961
- India: 34.758.078 kasus, 478.061 orang meninggal, total sembuh 34.195.060
- Brasil: 22.219.477 kasus, 617.991 orang meninggal, total sembuh 21.414.318
- Inggris: 11.542.143 kasus, 147.433 orang meninggal, total sembuh 9.873.098
- Rusia: 10.267.719 kasus, 299.249 orang meninggal, total sembuh 9.055.199
Indonesia
Hingga Selasa (21/12/2021) pukul 12.00 WIB:
- Kasus baru: 216 orang.
- Total kasus positif: 4.260.893 orang.
- Pasien sembuh baru: 205 orang.
- Total pasien sembuh 4.112.040 orang.
- Pasien meninggal harian: 11 orang.
- Total korban meninggal: 144.024 orang
Baca juga: Ramai soal Pria Mengaku 16 Kali Disuntik Vaksin Corona, Apa Dampaknya?
Korban meninggal Omicron pertama Amerika Serikat
Harris County, Texas, Amerika Serikat (AS) melaporkan kematian pertamanya terkait dengan Covid-19 varian Omicron, seorang pria yang tidak divaksinasi.
Hal itu dikatakan departemen kesehatan daerah setempat sebagaimana diberitakan Reuters, Selasa (21/12/2021).
Menurut departemen kesehatan, pria tersebut berusia antara 50-60 tahun, berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi parah dari Covid-19 karena dia tidak divaksinasi.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) pada Senin (20/12/2021) mengatakan, varian Omicron menyumbang 73 persen dari infeksi Covid-19 di AS berdasarkan data sekuensing pekan lalu.
Sebelumnya, pada Desember 2021, Inggris melaporkan kematian pertama yang dikonfirmasi secara global dari Omicron.
Baca juga: Kasus Omicron Naik 8 Kali Lipat di Dunia, Ini Antisipasi Kemenkes
Swedia vaksin anak-anak usia 5-11 tahun
Anak-anak di Swedia berusia 5-11 tahun yang sensitif terhadap infeksi saluran pernapasan atas harus divaksin Covid-19, demikian menurut Badan Kesehatan Masyarakat pada Selasa (21/12/2021).
Diberitakan Reuters, Selasa (21/12/2021), Swedia sebelumnya menyarankan vaksinasi untuk usia 12 tahun ke atas.
Sementara itu, Uni Eropa telah merekomendasikan agar anak-anak berusia 5-11 tahun disuntik vaksin Covid-19 di tengah kekhawatiran varian Omicron.
"Berdasarkan perkembangan, bukti dan diskusi saat ini dengan Asosiasi Pediatrik Swedia dan Regulator Produk Medis, Badan Kesehatan merekomendasikan vaksin Covid-19 bagi kelompok anak tertentu yang secara umum sensitif terhadap infeksi saluran pernapasan atas," kata otoritas lewat pernyataan.
Negara Nordik itu mengalami lonjakan kasus Covid-19 dalam beberapa pekan belakangan dan pemerintah Swedia diperkirakan akan mengumumkan pembatasan ketat pada Selasa.
Baca juga: Vaksin Anak 6-11 Tahun Masih Belum Cukup, Kemenkes: Kami Upayakan Penambahan 25-30 Juta Dosis
WHO peringatkan lonjakan kasus Omicron
Kepala Organisasi Kesehatan Dunia Eropa, Hans Kluge memperingatkan negara-negara untuk bersiap menghadapi "lonjakan signifikan" kasus Covid-19 ketika Omicron menyebar.
Dilansir dari Channel News Asia, Rabu (22/12/2021), Kluge menyarankan penggunaan booster secara luas untuk perlindungan.
Kluge mengatakan, sejak muncul pada akhir November 2021, Omicron telah terdeteksi di setidaknya 38 dari 53 negara di kawasan Eropa, dan sudah menjadi dominan di Denmark, Portugal dan Inggris.
"Dalam beberapa minggu, Omicron akan mendominasi di lebih banyak negara di kawasan ini (Eropa), mendorong sistem kesehatan yang sudah membentang lebih jauh ke jurang," katanya.
Menurut Kluge, 89 persen dari kasus awal Omicron di Eropa dikaitkan dengan gejala umum Covid-19, seperti batuk, sakit tenggorokan, dan demam.
Baca juga: Perempuan Ini Hampir Meninggal karena Anoreksia dan Bulimia, Apa Itu?