Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laporkan 52 Kasus Omicron dalam Sehari, China Lockdown 13 Juta Penduduk

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo
Omicron
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Lebih dari 13 juta penduduk Kota Xi'an, China, diperintahkan untuk tinggal di rumah, ketika wilayah itu memberlakukan penguncian ketat pada Rabu (22/12/2021).

Penguncian itu dilakukan untuk memperketat kontrol perjalanan sebagai upaya mencegah ledakan kasus Covid-19 setelah adanya varian Omicron.

Mengutip Straits Times, Kota Xi'an telah melaporkan 52 kasus Omicron pada Rabu (22/12/2021), sehingga total menjadi 143 kasus sejak 9 Desember 2021.

Dengan Beijing bersiap untuk menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin 2022 pada bulan Februari, China dalam siaga tinggi karena memerangi wabah lokal di beberapa kota.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai Kamis (23/12/2021) tengah malam, semua rumah tangga hanya dapat mengirim satu anggota rumah tangga ke luar setiap dua hari sekali untuk membeli kebutuhan.

Baca juga: Peringatan WHO, Penggunaan Vaksin Covid-19 Booster Pertajam Ketimpangan 

Kecuali jika keadaan darurat

Dalam sebuah pernyataan, pemerintah kota mengatakan, anggota keluarga lainnya diminta untuk tetap berada di dalam rumah, kecuali keadaan darurat.

Tak hanya itu, penduduk tidak diizinkan meninggalkan kota kecuali kepentingan mendesak dan diperlukan.

Bagi mereka yang ingin bepergian, harus menyertakan bukti "keadaan khusus" dan mengajukan permohonan persetujuan.

Mengutip Gulf News, perintah itu datang sehari setelah kota di China utara mulai menguji semua 13 juta penduduknya.

Stasiun bus jarak jauh ditutup dan pihak berwenang telah mendirikan pos pemeriksaan pengendalian penyakit di jalan raya keluar dari Xi'an.

Sementara itu, lebih dari 85 persen penerbangan ke dan dari bandara utama kota telah dihentikan.

Baca juga: Gejala Varian Omicron, Salah Satu yang Umum Tenggorokan Gatal

Kapasitas penumpang di angkutan umum dalam kota telah dikurangi, sedangkan sekolah tetah ditutup.

Semua bisnis "tidak penting" dan fasilitas umum selain supermarket, toserba, dan institusi medis telah diperintahkan untuk ditutup.

Pemerintah setempat telah mendesak pengusaha untuk mengizinkan orang bekerja dari rumah. Pertemuan skala besar termasuk kegiatan di taman luar juga telah ditangguhkan.

Varian Omicron diketahui memiliki tingkat penyebaran lebih cepat dari Delta, varian Covid-19 yang sejauh ini mendominasi dunia.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

"Sekarang ada bukti yang konsisten bahwa Omicron menyebar secara signifikan lebih cepat daripada varian Delta," kata Tedros, dikutip dari Reuters.

Baca juga: Tambah 3 Kasus Baru Omicron dari Malaysia dan Kongo, Total Jadi 8

Ia bahkan menyebut varian Omicron menyebabkan infeksi pada orang yang sudah divaksin atau penyintas Covid-19.

Kepala ilmuwan WHO Soumya Swaminathan mengatakan, tidak bijak untuk menyimpulkan dari bukti awal bahwa Omicron adalah varian yang lebih ringan dari yang sebelumnya.

"Dengan jumlah yang meningkat, semua sistem kesehatan akan berada di bawah tekanan," kata dia.

Menurut Swaminathan, varian ini berhasil menghindari beberapa respons imun yang berarti bahwa program booster yang diluncurkan di banyak negara harus ditargetkan pada orang dengan sistem kekebalan yang lebih lemah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi