Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KSAU 2002-2005
Bergabung sejak: 25 Feb 2016

Penulis buku "Tanah Air Udaraku Indonesia"

Catatan Menjelang Natal

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI
Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim berpose di Hotel Santika Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Rabu (25/10/2017). Kehadiran Chappy di Hotel Santika menjadi pembicara pada acara Seminar Nasional dengan tema kebijakan penerbangan dan antariksa.
Editor: Sandro Gatra

PADA tahun 1964 saya duduk di kelas 1 SMA di Jakarta. Ketika itu para pelajar di SMA harus memilih tambahan 1 bahasa asing selain Bahasa Inggris.

Yang tersedia adalah Bahasa Jerman dan atau Perancis. Kebetulan kelas saya memilih Bahasa Jerman.

Hari pertama pelajaran Bahasa Jerman, masuk ke dalam kelas kami seorang guru Bahasa Jerman yang masih muda.

Beliau baru saja kembali dari memperdalam Bahasa Jerman di Jerman atas bea siswa Goethe Institut, kalau tidak salah.

Penjelasan awal dari Pak Guru bahwa kelas akan menerima pelajaran Bahasa Jerman yang merujuk kepada buku deutsche sprache für ausländer.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikutnya ditekankan oleh beliau bahwa Bahasa Jerman jauh lebih mudah dari pada Bahasa Inggris.

Saya masih ingat Sang Guru berkata bahwa dalam Bahasa Jerman vocal dibaca sesuai dengan abjadnya. Tidak seperti dalam Bahasa Inggris i dibaca ai.

Dalam Bahasa Jerman i dibaca i dan seterusnya kecuali ei harus dibaca ai dan eu dibaca oi.

Hari pertama belajar Bahasa Jerman, sang guru “hanya” mengajak para murid untuk bernyanyi.

Namun yang dinyanyikan adalah lagu Malam Kudus yang sudah sangat dikenal oleh hampir semua orang.

Sebagai pengantar diceritakan terlebih dahulu bahwa lagu Malam Kudus, aslinya adalah merupakan ciptaan Josephus Franciscus Mohr dan Franz Xaver Gruber pada tahun 1818.

Walaupun text aslinya Bahasa Jerman, namun sang pencipta lagu adalah berkebangsaan Austria.

Sebenarnya sang Guru mengajak murid membaca Bahasa Jerman. Namun agar tidak merasa bosan, maka membaca Bahasa Jerman dilakukan sambil bernyayi.

Bernyanyi lagu yang memang sudah populer, yaitu lagu Malam Kudus namun dengan lirik aslinya dalam Bahasa Jerman.

Sebuah metoda yang cerdas, semua murid turut menyanyikan lagu dengan lirik Bahasa Jerman, yaitu Stille Nacht Heilige Nacht.

Setelah dua tiga kali menyanyikan lagu yang secara otomatis belajar membaca, barulah satu per satu dijelaskan oleh sang guru mengenai artinya.

Ketika itulah para murid dapat dengan mudah membandingkan lirik lagu stille nacht heilige nacht dengan lirik lagu malam kudus dalam Bahasa Indonesia.

Bagi para murid yang beragama Nasrani tentu saja sudah sangat mengenal baik lagu Malam Kudus sehingga dapat dengan mudah pula memahaminya.

Sementara bagi murid non Nasrani, terutama yang beragama Islam, dijaman itu tidak ada hambatan sama sekali untuk turut menyanyikan lagu malam kudus.

Cukup banyak teman beragama Islam yang turut bergabung dalam merayakan hari Natal dengan menyanyikan bersama lagu-lagu Natal.

Kembali kepada pelajaran Bahasa Jerman, pada hari pertama yang kami terima dari Pak Guru dengan menyanyikan lagu malam kudus Bahasa Jerman, terasa sangat terkesan sekali.

Begitu mendalam kesan kegembiraan hari pertama pelajaran Bahasa Jerman di kelas ketika itu, sampai sekarang saya masih hapal luar kepala lagu Stille Nach Heilige Nacht itu.

Berikut ini lirik lagunya :

Stille Nacht, heilige Nacht!
Alles schläft, einsam wacht
Nur das traute, hochheilige Paar.
Holder Knabe im lockigen Haar,
Schlaf in himmlischer Ruh,
Schlaf in himmlischer Ruh.

Stille Nacht, heilige Nacht!
Hirten erst kundgemacht,
Durch der Engel Halleluja
Tönt es laut von fern und nah:
Christ, der Retter ist da,
Christ, der Retter ist da!

Stille Nacht, heilige Nacht!
Gottes Sohn, o wie lacht
Lieb aus deinem göttlichen Mund,
Da uns schlägt die rettende Stund,
Christ, in deiner Geburt,
Christ, in deiner Geburt.

Demikianlah catatan menjelang hari Natal tahun 2021.

Selamat Hari Natal bagi semua yang merayakannya dan selamat Tahun Baru 2022, semoga selalu sehat dan sejahtera pada tahun baru yang akan segera datang menjelang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi