Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE Omicron di Indonesia: 19 Kasus, Gejala Ringan, dan Belum Ada Transmisi Lokal

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN
Foto udara suasana Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta, Jumat (17/12/2021). Pemerintah memutuskan untuk mengisolasi RSDC Wisma Atlet Kemayoran selama 7 hari sebagai bentuk antisipasi pencegahan penularan varian Omicron pada level komunitas menyusul ditemukannya kasus di area rumah sakit tersebut. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/nz
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengonfirmasi ada 19 kasus Covid-19 dengan varian Omicron di Indonesia.

Angka itu didapatkan berdasarkan pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) yang dilakukan hingga 24 Desember 2021.

Berdasarkan informasi yang dipublikasikan Kemenkes melalui laman Sehat Negeriku Kemenkes, berikut informasi 19 kasus Omicron tersebut:

1. N, laki-laki, petugas kebersihan RSDC Wisma Atlet Kemayoran, diduga tertular dari WNI yang kembali dari Nigeria (15 Desember 2021)
2. IKJW, laki-laki, 42 th, dari Amerika Serikat (19 Desember 2021)
3. M, laki-laki, 50 th, dari Inggris (19 Desember 2021)
4. Pelaku perjalanan dari London, Inggris (20 Desember 2021)
5. Pelaku perjalanan dari London, Inggris (20 Desember 2021)
6. Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Kongo (21 Desember 2021)
7. PMI dari Kongo (21 Desember 2021)
8. PMI dari Malaysia (21 Desember 2021)
9. DAH, laki-laki, 58 th, dari Turki (24 Desember 2021)
10. NAN, aki-laki, 21 th, dari Turki (24 Desember 2021)
11. SS, laki-laki, 53th, dari Turki (24 Desember 2021)
12. ADS, laki-laki, 49 th, dari Turki (24 Desember 2021)
13. NF, perempuan, 59 th, dari Turki (24 Desember 2021)
14. ASPP, laki-laki, 21 th, dari Turki (24 Desember 2021)
15. R, laki-laki, 33 th, dari Jepang (24 Desember 2021)
16. AW, laki-laki, 32 th, dari Korea Selatan (24 Desember 2021)
17. RP, laki-laki, 40 th, dari Jepang (24 Desember 2021)
18. W, laki-laki, 44 th, dari Jepang (24 Desember 2021)
19. I, laki-laki, 28 th, dari Arab Saudi (24 Desember 2021)

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Bertambah 11 Kasus, Ini Daftar Kasus Impor Omicron Ke Indonesia

Semua pasien infeksi virus corona varian Omicron menjalani masa karantina di RSDC Wisma Atlet, Jakarta.

Kasus impor

Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Nasional, dr. Alexander Ginting menyebutkan, seluruh kasus infeksi Omicron terkonfirmasi berasal dari luar negeri.

"Umumnya mereka pelaku perjakanan dari luar negeri. Ada ketangkap (diperiksa) di bandara, pelabuhan laut, dan pos lintas batas darat," kata Alex saat dihubungi Kompas.com, Minggu (26/12/2021).

Belum ada temuan kasus Omicron dengan transmisi lokal.

Kasus pertama yang terjadi pada seorang petugas kebersihan di RSDC Wisma Atlet yang tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri, kata Alex, tidak bisa disebut sebagai kasus transmisi lokal atau infeksi yang terjadi di tengah masyarakat.

"Transmisi (terjadi) di daerah isolasi Wisma Atlet yang merupakan zona merah," ujar Alex.

Gejala ringan

Alex menjelaskan, mereka yang terinfeksi varian Omicron sebagian besar menunjukkan gejala ringan.

Bahkan, tiga kasus yang pertama terdeteksi, dinyatakan orang tanpa gejala (OTG).

Meski demikian, Satgas tetap mengimbau masyarakat waspada terhadap penyebaran varian yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan ini. 

"Waspada dengan gejala flu, sakit tenggorokan, batuk-batuk, panas dingin setelah kita kontak dengan orang yang pulang dari luar negeri atau kita ketemu seseorang tapi lepas masker," papar Alex.

Masyarakat diingatkan terus disiplin protokol kesehatan meski sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis lengkap.

"Inggris dan Perancis, contoh negara yang vaksin lengkap tapi kepatuhan protokel kesehatannya tidak maksimal. Semua yang sakit (terinfeksi Omicron) di Inggris sudah vaksin lengkap, hanya sakitnya tidak membawa ke ICU seperti varian Delta di bulan Juli 2021," jelas Alex.

Meski hanya menunjukkan gejala ringan bahkan tidak menimbulkan gejala pada orang yang telah divaksin, varian Omicron tetap dianggap dapat membahayakan mereka yang masuk kelompok rentan.

Kelompok rentan misalnya mereka yang punya komorbid dan belum mendapatkan vaksinasi lengkap. 

"Yang paling berbahaya jika belum ikut vaksin lengkap apa lagi ada komorbid," kata Alex.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo INgfografik: 10 Gejala Varian Virus Corona Omicron

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi