Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Foto Dokumen Dukcapil Susi Pudjiastuti Jadi Bungkus Gorengan

Baca di App
Lihat Foto
screenshoot
Surat keterangan dengan foto mantan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Susi pudjiastuti menjadi bungkus gorengan
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Sebuah unggahan foto berisi dokumen surat keterangan dengan nama dan foto mantan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Susi Pudjiastuti, viral di media sosial.

Dokumen tersebut menjadi viral salah satunya karena digunakan sebagai bungkus gorengan.

Dalam foto itu, masih terlihat jelas bahwa dokumen tersebut merupakan surat keterangan identitas sementara pengganti Kartu Tanda Penduduk (KTP) Susi Pudjiastuti. 

Baca juga: Video Viral Pria Terseret Layang-layang dan Terbang hingga 9 Meter

Dokumen tersebut ditandatangani oleh Camat Pangandaran dan dikeluarkan pada 20 Januari 2014.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adalah akun @howtodresvvell yang mengunggah foto tersebut pada 24 Desember 2021.

Hingaa saat ini, unggahan tersebut telah dibagikan sebanyak 1.806 kali dan disukai oleh 11.100 warganet.

Baca juga: Video Viral Pria Terseret Layang-layang dan Terbang hingga 9 Meter

Komentar warganet

Sejumlah warganet mempertanyakan mengapa dokumen pribadi seseorang tersebut bisa mudah ditemuai dan tidak dihancurkan apabila tidak dibutuhkan.

"Di kantor kecamatan ga punya alat penghacur kertas, ape namenya? Sleder yeh?" ujar salah satu warganet. 

"Pemerintah tuh gakenal mesin penghancur kertas apa gmn sih, sering bgt nemu ginian. Mana apa2 urusannya masih pake printout kan," ungkap lainnya. 

Selain itu, warganet juga menyoroti soal keamana data pribadi karena dokumen yang berisi data pribadi seseorang bisa mudah beredar. 

"Metaverse metaverse suket lo noh jadi bungkus gorengan," komentar lainnya. 

"Pernah nemuin fc KK jadi bungkus gorengan. Terus laporlah ke dukcapil kota tsb. Eh malah dinasehatin supaya jangan menyebar berita yg enggak-enggak dan suruh balikin fc KK ke orangnya. Dah tau itu jadi bungkus gorengan, bukannya mereka bebenah diri malah gamau disalahin. Aneh," kata salah satu akun. 

Baca juga: Viral, Video Rombongan Mobil Pelat Hitam Pakai Sirene dan Strobo, Ini Aturan dan Sanksinya

Penjelasan Dirjen Dukcapil

Terkait unggahan tersebut, Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Dukcapil Kemendagri) Zudan Arief Fakrulloh membenarkan, bahwa dokumen tersebut dikeluarkan oleh Dinas Dukcapil.

Namun menurut Zudan, dokumen itu merupakan surat keterangan yang diberikan dan dibawa oleh warga.

"Dokumen tersebut adalah dokumen yang dibuat oleh dinas dukcapil yang berupa surat keterangan yang diberikan dan dipegang oleh masyarakatnya," kata Zudan saat dihubungi Kompas.com, Minggu (26/12/2021).

Ia menjelaskan, semua dokumen yang memuat Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Nomor Kartu Keluarga (KK) harus disimpan dengan baik oleh setiap pihak yang berkepentingan.

Setelah KTP jadi, Zudan menyebut surat keterangan tersebut bisa dikembalikan ke Dukcapil atau disimpan warga.

Zudan menegaskan, dokumen-dokumen berisi data pribadi yang tak terpakai di Dukcapil biasanya dibakar atau dirajang dengan mesin.

"Dihancurkan dengan cara dibakar atau dirajang dengan mesin penghancur kertas," jelas dia.

Baca juga: Viral, Video Rombongan Mobil Pelat Hitam Pakai Sirene dan Strobo, Ini Aturan dan Sanksinya

 

Pemusnahan dokumen

Menurutnya, hal tersebut juga sudah diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 104 Tahun 2019 tentang Pendokumentasian Administrasi Kependudukan.

Dalam Pasal 6, disebutkan bahwa pendokumentasian secara manual dilaksanakan melalui penataan, pemeliharaan, dan penyusutan.

Penyusutan dilakukan untuk mengurangi volume dokumen yang frekuensi penggunaannya sudah menurun, berkurang, atau tidak berlaku, serta mengurangi biaya pemeliharaan.

Proses penyusutan dokumen sendiri dilakukan dengan cara pemindahan dan pemusnahan.

Sementara pemusnahan dokumen dilaksanakan oleh Dinas Dukcapil Kabupaten atau Kota berdasarkan hasil penilaian yang dilengkapi dengan berita acara pemusnahan dokumen.

Zudan berpesan, bagi masyarakat yang tidak sengaja menemukan dokumen kependudukan serupa, agar memusnahkannya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi