Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Video 2.000 Gereja di Paris Diruntuhkan karena Sepi Jemaat

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo
Ilustrasi Hoaks
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Video yang menyebut 2.000 lebih gereja di Paris diruntuhkan beredar di media sosial Facebook.

Narasi dalam video itu menyebut bahwa peruntuhan gereja ini terjadi karena sepinya jemaat karena banyak yang memilih agnostik, serta dikait kandengan lebih dari 300.000 kasus pelecehan seksual terjadi di gereja.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi dalam video itu tidak benar alias hoaks.

Gereja dalam video itu adalah gereja Saint-Jacques d'Abbeville yang dihancurkan karena ada masalah pembiayaan.

Sejak 1970, properti gereja ada di bawah tanggung jawab pemerintah Perancis. Namun, biaya pemulihan bangunan terlalu mahal, sementara reruntuhan bangunan membahayakan pemukiman di sekitarnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perobohan gereja itu tidak ada kaitannya dengan agnostik atau pun kekerasan seksual di gereja.

Narasi yang beredar

Video yang menyebut 2.000 lebih gereja di Paris diruntuhkan karena sepi jemaat dan kasus pelecehan seksual diunggah oleh akun ini, ini, dan ini.

Salah satu pengunggah menyertakan keterangan sebagai berikut:

BERITA INI BENAR APA SALAH?
Lebih dari 2000 gereja di runtuhkan di paris& lebih dari 300.000 pelecehan sexual terjadi di gereja gereja.

Sementara, pada video berdurasi 1 menit yang dia unggah terdapat narasi sebagai berikut:

"Lebih dari 2000 Greja di Paris telah di runtuhkan akibat sepinya jemaah yang datang. Alesan dihancurkannya ialah banyak orang di perancis yang lebih memilih menjadi agnostik. Para jamaah banyak yang menjadi ateis dan agnostik sehingga mereka tidak peduli dengan gerejanya. Para jemaah agnostik ini pada bingung buat apa mereka ke gereja lagi, akibat mereka menemukan titik buntu. Dari kitab bible yang mereka kaji, dan yang kedua adalah banyak pastur disana yang melakukan kejahatan sex. Lebih dari 300.000 pelecehan sexual yang terjadi di gereja, dan dilakukan oleh pasturnya sendiri. Kini para agnostik itu lebih memilih meninggalkan agama mereka dan mencoba masuk kedalam islam.”

Penelusuran Kompas.com

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, video yang beredar merupakan potongan cuplikan dari beberapa video.

Adapun cuplikan bangungan gereja yang diruntuhkan berasal dari sebuah unggahan di situs Gloria.tv, pada 10 Agustus 2016.

Dalam keterangan video itu disebutkan bahwa itu adalah gereja Saint Jacques, di Abbeville, Perancis.

Namun, benarkah gereja ini dirobohkan karena sepi jemaat atau karena ada kasus pelecehan seksual?

Dilansir dari The Art Tribune, 30 Mei 2010, Gereja Saint Jacques di Abbeville terletak di lingkungan yang terhindar dari pemboman yang menghancurkan 80 persen kota saat perang dunia pada 1940.

Gereja ini dihancurkan karena kondisi bangunannya dianggap terlalu berisiko.

Selama beberapa tahun terakhir, terutama sejak 2005 ketika bagian dari menara lonceng jatuh saat badai dan membuat lubang di atap, kondisi gereja dengan cepat memburuk.

Wali Kota setempat pun mempertimbangkan untuk meruntuhkan gedung. Dalam laporan khusus 19 Maret 2010, wakil walikota Jean-Marie Hemerle menyatakan bahwa diperlukan waktu sekitar setidaknya 10 juta euro untuk memperbaiki bangunan itu.

Itu pengeluaran yang sangat fantastis bagi kota tersebut. Sementara, gedung gereja itu terletak di tengah alun-alun, dekat dengan rumah pribadi dan sekolah.

Menurut arsitek Jean-Marc Dumoulin, jika bangunan terus dibiarkan maka akan terjadi kecelakaan serius.

Situs tersebut mendokumentasikan beberapa barang dan karya seni yang terdapat dalam gedung itu dan menautkan sumbangan online untuk memperbaiki gedung tersebut.

Sayangnya tak ada cukup dana yang terkumpul sehingga gereja Saint Jacques, di Abbeville dihancurkan pada 2013.

Lantas, mengapa pemerintah Perancis merobohkan gereja?

Diberitakan DW, 26 Juli 2012, pemerintah Perancis mengambil alih semua properti sekitar 90.000 gereja sejak 1907 termasuk biaya pemeliharaannya. Sehingga banyak otoritas lokal tidak bisa, bahkan enggan merenovasi gereja mereka.

Pada 1907, banyak umat Katolik pada saat itu melihat ini sebagai tindakan agresi anti-Katolik dan muncul berbagai isu tentang paham agnostik, ateis atau tidak bertuhan.

Namun bertahun kemudian, pengambilalihan properti ini justru membebani pemerintah sendiri. Akhirnya banyak gereja yang tidak mendapat renovasi selama bertahun-tahun hingga kondisinya tidak layak.

Salah satu akibat langsung dari ini adalah tiga gereja di Paris yang dirobohkan, seperti Sainte Rita dan gereja di Sainte Marguerite's, yang mengadakan kebaktian yang dihadiri banyak orang.

Menurut Observatorium Warisan Agama, ratusan gereja di Perancis dalam kondisi tidak layak.

Kendari demikian, beberapa gereja yang terancam dirobohkan tetap bertahan karena warga setempat melakukan protes dan menggalang dana. Meski tidak semua gereja memiliki cukup sokongan dana sehingga terpaksa dirobohkan.

Sementara itu, terkait pelecehan seksual yang disebutkan dalam video yang beredar, tidak ada kaitannya dengan perobohan gedung gereja.

Bagaimana dengan kasus pelecehan seksual?

Video itu menampilkan cuplikan pemberitaan Al Jazeera di detik ke-34.

Sumber asli video tersebut diunggah oleh YouTube Al Jazeera English pada 5 Oktober 2021.

Dalam laporan tersebut diberitakan bahwa setelah hampir 3 tahun menyelidiki Gereja Katolik Prancis, sebuah komisi independen mengatakan sekitar 330.000 anak menjadi korban pelecehan seksual dalam kurun waktu 70 tahun.

Laporan itu mengungkap sekitar 3.000 pelaku kekerasan anak, dua pertiga di antaranya adalah pendeta, yang beroperasi di dalam gereja sejak 1950-an.

Penyelidikan independen ini diinisiasi oleh para uskup Katolik di Prancis pada 2018, untuk mengungkap pelanggaran di masa lalu.

Kendati demikian, terungkapnya kasus kekerasan seksual ini tidak ada kaitannya dengan perobohan gedung manapun.

Kesimpulan

Tidak benar 2.000 gereja di Paris dirobohkan karena sepinya jemaat dan kasus kekerasan seksual.

Beberapa gereja di Perancis dihancurkan karena biaya pemulihan bangunan terlalu mahal, sementara reruntuhan bangunan membahayakan pemukiman di sekitarnya.

Perobohan gereja itu tidak ada kaitannya dengan agnostik atau pun kekerasan seksual di gereja.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi