Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Penyebab Fobia dan Bagaimana Cara Menyembuhkannya?

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash/Meghan Hessler
Phobia bisa disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari genetika hingga trauma.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Beberapa orang fobia akan  ketinggian, beberapa lagi fobia akan jenis makanan dan binatang tertentu.

Apa sebenarnya fobia? Melansir Healthline, fobia adalah ketakutan berlebihan yang terkadang tak didasari alasan yang jelas.

Fobia berbeda dengan anxiety. fobia terkait dengan suatu objek, bisa benda, bisa keadaan, bisa tempat-tempat tertentu.

Jadi orang dengan fobia, ia akan ketakutan berlebihan dan panik ketika berada di objek atau faktor yang menjadi fobianya.

Orang dengan fobia seringnya menyadari bahwa ketakutannya tak beralasan dan sering mengganggu hidup mereka. Namun mereka juga tak bisa menghilangkan atau mengatasi fobia yang ada.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 8 Rutinitas Pagi untuk Meningkatkan Kesehatan Mental

Apakah fobia genetik?

Banyak sekali penyebab dari fobia. Hingga penyebab pasti dari fobia seseorang seringnya tak bisa dijelaskan dan disimpulkan dengan pasti.

Fobia jelas bisa menurun secara genetik. Menurut penelitian, anak-anak yang memiliki saudara dekat yang mengidap anxiety, biasanya lebih mudah memiliki fobia.

Selain faktor genetik, ada pula penyebab berupa lingkungan di luar tumbuh kembang anak. Seperti trauma karena kejadian tertentu, semisal tenggelam atau tersekap di ruangan yang dilalap api, yang akhirnya bisa menimbulkan fobia akan air dan api.

Pernah trauma karena hampir jatuh di ketinggian atau digigit kucing hingga menyebabkan luka yang parah, juga bisa menyebabkan fobia pada ketinggian dan fobia pada kucing.

Menurut penelitian, orang dengan trauma pada kepala atau otak, depresi, atau penganiayaan juga cenderung berakhir memiliki fobia.

Baca juga: 8 Kebiasaan Buruk yang Bisa Menganggu Kesehatan Mental

Jenis-jenis fobia dan cara penanganannya

Mengutip dari Hopkins Medicine, ada beberapa macam jenis fobia. Yang pertama, adalah fobia yang spesifik, yaitu fobia atau ketakutan akan tempat, situasi dan objek-objek yang seringnya tak membahayakan diri kita.

Seperti ketakutan akan terbang, takut akan anjing, takut akan buah mentimun, takut akan terowongan, takut akan ruang gelap, dan lain sebagainya.

JIka fobia ini tak mengganggu aktivitas, maka tak perlu dihilangkan. Namun jika fobia menghambat pekerjaan, maka Anda perlu mencari pertolongan untuk menyembuhkan fobia yang ada.

Cognitive Behavioral Therapy atau CBT adalah terapi yang biasanya digunakan untuk fobia jenis ini. 

Dalam terapi ini, seseorang akan terus dipaksa menghadapi fobianya hingga fobia tersebut reda sedikit demi sedikit.

Jenis fobia kedua adalah fobia sosial, dalam hal ini seseorang akan mengalami ketakutan dalam bersosial karena khawatir akan dipermalukan atau mendapatkan hal-hal negatif ketika berada di antara banyak orang.

Terapi CBT, obat, atau bahkan gabungan dari keduanya adalah yang biasanya digunakan untuk mengatasi fobia ini.

Ada pula jenis fobia lain yaitu agoraphobia, yaitu ketakutan akan tempat-tempat atau situasi tertentu. Seperti takut berada di rumah sendirian, takut naik sepeda, takut naik kapal laut, dan masih banyak lagi.

Penanganan agoraphobia biasanya lebih sulit. Karena orang dengan agoraphobia biasanya juga memiliki depresi, fatigue, dan juga obsesive disorders. 

Baca juga: 4 Hal yang Sering Disalahpahami tentang Kesehatan Mental

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi