Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Elpji Nonsubsidi Naik, Ini Rincian Harga Terbarunya

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/KAISKYNET STUDIO
Ilustrasi tabung gas elpiji.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Pertamina resmi menaikkan harga Liquified Petroleum Gas (LPG) nonsubsidi sejak Sabtu (25/12/2021).

Hal itu dikonfirmasi oleh Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Sub Holding Pertamina Commercial & Trading Irto Ginting.

"Besaran penyesuaian harga LPG nonsubsidi yang porsi konsumsi nasionalnya sebesar 7,5 persen berkisar antara Rp 1.600 - Rp 2.600 per kilogram," kata Irto kepada Kompas.com, Senin (27/12/2021).

Irto menuturkan, perbedaan kenaikan harga ini dilakukan untuk mendukung penyeragaman harga elpiji ke depan, serta menciptakan fairness harga antar-daerah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti diketahui, elpiji nonsubsidi terdiri dari dua jenis ukuran tabung, yaitu 5,5 kilogram dan 12 kilogram.

Baca juga: Viral, Foto Dokumen Dukcapil Susi Pudjiastuti Jadi Bungkus Gorengan

Harga elpiji

Berdasarkan pantauan Kompas.com di laman Pertamina Delevery Servide (PDS) pds135.com, berikut rincian harga elpiji nonsubsidi terbaru:

Irto mengatakan, peningkatan harga Contract Price Aramco (CPA) LPG yang terus meningkat sepanjang tahun 2021.

Pada November 2021 saja, haraga CPA mencapai 857 dollar AS per metrik ton, tertinggi sejak 2014 atau meningkat 57 persen sejak Januari 2021.

"Harga CPA November 2021 tercatat 74 persen lebih tinggi dibandingkan penyesuaian harga 4 tahun yang lalu," jelas dia.

Menurut dia, Pertamina terakhir kali melakukan penyesuaian elpiji nonsubsidi pada 2017.

Meski mengalami kenaikan, Irto menuturkan bahwa harga elpiki Pertamina masih kompetetif, yaitu sekitar Rp 11.500 per kilogram hingga 3 November 2021.

Baca juga: Video Viral Satpam Tersambar Petir, Ini Penyebabnya Menurut Ahli

Angka tersebut jauh lebih rendah dibandingkan sejumlah negara Asia Tenggara lainnya, seperti Vietnam, Singapura, dan Filipina.

"Vietnam sekitar Rp 23.000 per kilogram, Filipina sekitar Rp 26.000 per kilogram, dan Singapura sekitar Rp 31.000 per kilogram," ujar dia.

"Untuk Malaysia dan Thailand harga LPG relatif rendah karena adanya subsidi dari pemerintah masing-masing," tambah dia.

Kendati demikian, pihaknya menegaskan bahwa elpiji subsidi 3 kilogram yang secara konsumsi nasional mencapai 92,5 persen tidak mengalami penyesuaian harga.

Harga elpiji 3 kilogram tetap mengacu pada Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Pertamina juga akan memastikan stok dan distribusi LPG berjalan dengan maksimal serta melanjutkan edukasi penggunaan LPG yang tepat sasaran.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi