Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lesti Kejora Melahirkan Prematur, Ini Cara Menghitung Usia Kandungan

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Kristina Bessolova
Ilustrasi bayi lahir prematur, penyebab bayi lahir prematur.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.comLesti Kejora telah melahirkan anak pertamanya dari pernikahan dengan Rizky Billar pada 26 Desember 2021.

Bayi yang dilahirkan penyanyi 22 tahun itu disebutkan dalam kondisi prematur, karena usia kehamilan baru 34 minggu.

Apa itu bayi prematur dan berapa usia kehamilan yang normal?

Baca juga: Anak Pertama Lesti Kejora dan Rizky Billar Lahir Prematur

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

 

 

Bayi prematur

Dokter spesialis kebidanan dan kandungan RS St. Carolus, Jakarta, Ekarini Aryasatiani, SpOG (K) menyebut bayi dikatakan prematur apabila dilahirkan kurang dari usia kandungan 38 minggu.

"40 minggu adalah usia kehamilan aterm kurang lebih 2 minggu, artinya 38-42 minggu. Lebih 42 (minggu) dianggap post matur dan kurang dari 38 (minggu) dianggap prematur," jelas dr Ekarini saat dihubungi Selasa (28/12/2021).

Sementara itu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mendeskripsikan seorang bayi dikatakan lahir prematur apabila lahir saat usia kandungan belum mencapai 37 minggu.

Lebih jauh, ada sub-kategori dari kelahiran prematur ini didasarkan pada usia kehamilan:

Meski jika di atas usia kandungan 37 minggu janin sudah tidak dikatakan prematur, namun untuk tindakan dalam/pacu juga operasi sesar sebaiknya tidak dilakukan saat usia kandungan masih di bawah 39 minggu, kecuali ada indikasi medis.

WHO menjelaskan, kelahiran prematur terjadi akibat banyak faktor, meski paling sering terjadi secara spontan.

Faktor yang bisa memicu lahirnya bayi prematur di antaranya adalah kehamilan berulang, infeksi, pengaruh genetik, dan kondisi kronis seperti diabetes, dan tekanan darah tinggi.

Baca juga: 18 Penyebab Bayi Lahir Prematur, Komplikasi Kehamilan sampai Penyakit

 

Cara menghitung usia kehamilan

Untuk mengetahui bayi dalam kondisi prematur atau tidak, modal utama yang harus diketahui adalah usia kandungan.

Melansir laman American Pregnancy, penghitungan usia kandungan dimulai sejak hari pertama haid terakhir yang dialami seorang perempuan atau first day of last month period (LMP).

Metode ini di Indonesia juga dikenal sebagai HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir).

Maka dari itu, penting untuk mengingat atau mencatat siklus menstruasi, agar jika terjadi kehamilan bisa dengan mudah menyebutkan HPHT-nya.

Masa kehamilan dihitung mulai hari ini, karena setiap kali seorang wanita mengalami menstruasi, tubuhnya sedang mempersiapkan kehamilan.

Meski di hari itu janin belum mulai berkembang hingga dilakukannya pembuahan, kira-kira 2 pekan kemudian.

Rata-rata masa kehamilan berlangsung selama 280 hari.

Adanya penghitungan usia kandungan ini memudahkan tenaga kesehatan untuk memberikan pelayanan yang tepat sesuai dengan kebutuhan ibu dan janin di masa usia itu.

Metode HPHT ini lebih sesuai untuk menghitung usia kehamilan seorang perempuan yang memiliki siklus menstruasi teratur, misalnya setiap 28 hari sekali, atau pola konsisten lainnya.

Baca juga: Indonesia Negara ke 5 dengan Jumlah Bayi Prematur Tertinggi di Dunia

 

Rumus Naegele

Selain metode HPHT, ada juga cara menghitung usia kehamilan menggunakan rumus Naegele, sebagaimana dijelaskan dr. Ekarini.

"Biasanya dengan rumus Naegele, yaitu hari tambah 7, bulan kurang 3 (tahun bisa ditambah 1), dengan syarat siklus haid 28 hari," jelas dia.

Dasar perhitungan ini menggunakan tanggal HPHT.

"Misalnya Hari Pertama Haid Terakhir 2 Desember 2021 maka taksiran persalinan 19 September 2022," jelas Ekarini.

Perhitungan itu didapat dari rumus Naegele:

Tanggal 12 bulan 12 tahun 2021, artinya akan lahir pada tanggal (12+7) 19, bulan (12-3) 9, dan tahun (2021+1) 2022.

Sementara bagi perempuan dengan siklus menstruasi tidak teratur, maka dapat mengkonsultasikan dengan dokter kandungan atau bidan yang menangani penanganannya.

"Nah kalau siklus haid memanjang dan mendek jadi ada perhitungannya sendiri," jelasnya.

Baca juga: Pahami, Faktor Risiko yang Memicu Kelahiran Prematur

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi