KOMPAS.com - Sebuah video yang merekam peristiwa saat petir menyambar seorang satpam yang tengah berada di bawah guyuran hujan, viral di media sosial.
Satpam itu ambruk seketika.
Tahukah Anda, petir bisa menyambar apa saja dan ada risiko bagi mereka yang tersambar petir.
Baca juga: Viral Video Satpam Tersambar Petir Saat Bekerja hingga Tergeletak, Akhirnya Selamat
Ahli petir dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Ir. Syarif Hidayat, MT, Ph.D, menjelaskan, ketika petir terjadi, ada muatan listrik, muatan negatif, yang bergerak mendekat ke arah Bumi.
Kemudian, objek-objek yang ada di permukaan bumi akan memberikan reaksi dengan muatan positif, atau muatan yang sifatnya berkebalikan dengan yang dibawa petir.
Gerakan yang dimaksud berupa loncatan yang berlangsung secara zig zag dan acak. Gerakan ini disebut pelopor petir.
"Acak, loncatnya itu di antara pocket atau kantong-kantong di atmosfer antara awan dengan Bumi," kata Syarif, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (28/12/2021).
Besar atau kecilnya petir yang terjadi ditentukan besar-kecilnya muatan kantong di atmosfer yang dihinggapi.
Jika muatan besar, maka akan menjadi petir besar. Demikian pula sebaliknya. Jika muatanmya kecil, maka akan mewujud menjadi petir kecil.
"Kalau (petir) yang besar pasti dari jauh sudah terdeteksi dari permukaan Bumi, lihat dulu dari jauh. Petir besar itu membuat seluruh permukaannya jadi terang. Petir kecil tidak," ujar Syarif.
Baca juga: Video Viral Pria Tersambar Petir, Perhatikan Ini untuk Terhindar dari Sambaran Petir
Syarif menyebutkan, setiap objek di permukaan Bumi akan memberikan reaksi terhadap calon petir, tergantung dari jarak vertikal dan horizontalnya.
"Di permukaan Bumi, setiap objek yang berbentuk runcing (terdapat perbandingan panjang dan lebar) seperti tiang, pohon, pucuk rumput, itu semua memberi sambutan ke atas, ke arah pelopor tadi," kata Syarif.
Jadi, sebenarnya, semua objek berbentuk runcing yang ada di permukaan Bumi bisa menjadi penyambut petir.
Objek kena sambar petir
Di antara semua objek itu, ada objek-objek yang disebut sebagai objek kena sambar petir.
"Yang disebut objek yang kena sambar petir adalah, yang penyambutnya dari permukaan Bumi bertemu paling duluan dengan pelopor dari atas," ujar Syarif.
Objek itu tidak harus objek yang memiliki ukuran paling tinggi atau paling besar. Objek dengan posisi rendah pun bisa menjadi objek kena sambar petir.
Jika calon petirnya besar, maka objek-objek yang besar akan menyerang terlebih dulu.
Berbeda jika calon petir atau pelopornya kecil.
"Kalau calon petirnya kecil, bisa jadi tidak terdeteksi oleh yang tinggi, karena jaraknya cukup jauh dari reaksi yang bisa diberikan. Sampai si pelopor itu sudah dekat betul ke permukaan Bumi," papar Syarif.
Tidak adanya respons dari objek yang tinggi membuat pelopor petir berhasil lebih dekat ke permukaan Bumi dan bertemu dengan objek-objek yang ada di sana.
"Dalam istilah proteksi petir, petir ini lolos dari proteksinya atau istilahnya shielding failure,"ujar dia.
Dengan demikian, objek-objek yang lebih rendah memiliki potensi lebih besar untuk terkena sambaran petir kecil dibandingkan dengan objek yang lebih tinggi.
"Jika calon petirnya besar, sejak jauh sudah terlihat oleh objek besar, disergap dia. Petirnya kecil, objeknya tinggi, kalau terlalu jauh jaraknya untuk menyergap, mencegat, menyambut, disambut oleh penyambut yang relatif lebih kecil ke permukaan bumi yang lebih rendah," jelas Syarif.