Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Twit Viral soal Perilaku Orang Suka Bohong, Ini Penjelasan Psikolog

Baca di App
Lihat Foto
Twitter
Tangkapan layar twit soal perilaku bohong yang dialami seseorang.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Sebuah unggahan berisi informasi mengenai adanya perilaku seseorang yang berbohong di kesehariannya viral di media sosial Twitter pada Senin (27/12/2021).

"Kalian pernah ga sih punya temen yang tukang bohong? Tapi bohong hal random kayak kita tuh bego banget gitu loh. Dulu punya temen yg ngaku punya pacar tajir, suka akting lagi telfonan terus pernah tiba-tiba girang karena pacarnya beliin candi dari Bali mau ditaro dimana coba," tulis pengunggah dalam twitnya.

Tak hanya itu, sejumlah warganet pun menanggapi dan saling bercerita tentang pengalaman mereka yang mengalami kebohongan dari orang terdekatnya.

"Pas jaman smp temen gue pamer rumah ke temen-temennya, gue tuh gak terlalu kenal karena gak sekelas, cuma satu angkatan. trs terjadilah huru-hara 'ih rumahnya si itu gede loh, cakep dsb' kepo lah gue, trs ditunjukin ama temen gue naik motor, perasaan gue dah gak enak kan ya," tulis akun Twitter ini.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kok familiar bgt jalannya, 'ini rumahnya si itu, tp kita kgk boleh masuk' pas sampe gue bengong kek orang tolol....ni beneran kagak ngada-ngada wkwk yg ditunjuk tuh rumah gue. Beneran rumah tinggal gue wkwk ya Allah gue ampe speechless. kalo diinget ampe sekarang masih ngakak," lanjut dia.

Selain itu, akun Twitter lain juga menceritakan kejadian temannya yang menganggap bisa berteleportasi antar negara.

"Pernah punya temen yang ngaku bisa teleportasi diri ke Makkah dan Madinah tanpa naik pesawat.
Dulu aku pernah jalan lewat lapangan mau ke kantin, dia teriak dari lantai 2 ke aku, 'JANGAN LEWAT SITU, NANTI KAMU MASUK DIMENSI LAIN, AKU GAK BISA JEMPUTNYA," tulis akun Twitter lainnya.

Hingga kini, twit awal soal perilaku berbohong dari orang sekitar ini sudah diretwit sebanyak 9.148 kali dan disukai sebanyak lebih dari 60.000 kali oleh pengguna Twitter lainnya.

Lalu, bagaimana tanggapan psikolog mengenai perilaku ini?

Baca juga: Viral, Video Sejumlah Prajurit TNI AU Disebutkan Adang Rombongan Pelaku Kriminal Bermotor di Yogyakarta

Penjelasan psikolog

Menanggapi hal itu, psikolog klinis sekaligus cofounder Ohana Space Jakarta Barat Veronica Adesla mengatakan, informasi yang tersaji di twit yang viral tersebut masih terbatas.

Sehingga, belum diketahui apakah perilaku seseorang yang diceritakan di twit itu berbohong atau psikotik.

Sementara itu, ada penjelasan tersendiri dari perilaku halusinasi, delusi, dan sikap suka berbohong.

"Dalam termin psikologi, halusinasi ini berarti gangguan di mana seseorang merasa mengalami hal di panca indera yang tidak sesuai dengan realita, seperti misalnya mendengar, melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada," ujar Vero, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (29/12/2021).

Selain halusinasi, ada termin lain dalam psikologi yang disebut dengan waham atau delusi.

Vero menjelaskan, waham atau delusi adalah gangguan dalam hal keyakinan yang tidak rasional dan tidak sesuai dengan realita.

Misalnya, seseorang meyakini bahwa dirinya adalah Tuhan atau bahwa pacarnya adalah Thor (salah satu tokoh superhero fantasi) yang tidak masuk di akal dan tidak sesuai dengan realita.

Menurut Vero, kedua hal ini baik halusinasi maupun delusi merupakan jenis gangguan psikotik yang tentunya akan berdampak pada kegagalan dalam fungsi pengambilan keputusan sehari-hari baik dalam bersikap maupun berperilaku yang didasarkan pada pemikiran yang tidak sesuai dengan realitanya.

"Untuk itu orang yang mengalami gangguan demikian pertama-tama perlu memeriksakan diri ke Psikiater untuk mendapatkan bantuan penanganan secara medis," ujar Vero.

"Atau bisa juga ke psikolog untuk mendapatkan bantuan penanganan terapi psikologi," lanjut dia.

Baca juga: Ramai soal Protes Duduk Berjarak tapi Berdiri Berdempetan di KRL, Begini Kata KAI Commuter

Halusinasi maupun delusi bukan mengada-ada

Di samping itu, Vero menyampaikan, apabila orang yang memang diagnosanya mengalami gangguan psikotik itu orang tersebut tidak mengada-ada.

Melainkan hal itu adalah apa yang dia rasakan atau alami. "Bukannya dia mengada-ngada tapi memang itu yang dia rasakan atau alami," kata Vero.

Hal ini berbeda kasus dengan perilaku orang yang suka berbohong atau mengada-ada.

Vero menambahkan, orang yang berbohong atau mengada-ada bukan termasuk orang yang mengalami gangguan psikotik.

Perilaku ini sebaiknya diperhatikan dan orang sekitarnya harus bersikap hati-hati kepada orang tersebut.

"Harus hati-hati dan cermat jangan sampai juga langsung menghakimi," ujar Vero.

Dia mengatakan, jika seseorang itu ternyata berbohong, motifnya bisa bermacam-macam seperti untuk dianggap keren, diakui kehebatannya, dan lainnya.

"Berbohong belum tentu gangguan kepribadian, banyak hal yang harus diperiksa lebih lanjut," kata dia.

Adapun dalam ilmu psikologi, kasus berbohong ini umumnya ada serangkaian tes yang perlu diberikan dan metode wawancara maupun observasi tertentu pada pasien.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi