Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Pria Terjepit Kepalanya di Ekskalator Mal, Ini Kronologinya

Baca di App
Lihat Foto
Twitter
Tangkapan layar cuplikan video terjepitnya kepala seorang pria di Mall Mangga Dua, Jakarta Pusat pada Kamis (23/12/2021).
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Viral di media sosial, sebuah video memperlihatkan seorang pengunjung di sebuah mal terjepit kepalanya saat menggunakan eskalator.

"Saat naik eskalator kepalanya terjepit," tulis pengunggah dalam twitnya.

Dalam video singkat berdurasi 42 detik itu, tampak seorang pria tengah terjebak kepalanya akibat terhimpit tembok mal dan pegangan tangan eskalator.

Kemudian beberapa pria datang membantu dan menolong melepas kepala pemuda itu dari himpitan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat menolong, kondisi eskalator dalam keadaan mati atau dinonaktifkan, sehingga proses pertolongan lebih mudah dilakukan.

Hingga Rabu (29/12/2021), twit itu sudah diretwit sebanyak 379 kali dan disukai sebanyak 1.469 kali oleh pengguna Twitter lainnya.

Berikut kronologi kejadian dan penjelasan pihak mal:

Baca juga: Video Viral Jokowi Janjikan Bonus Rp 12 M untuk Timnas, Ini Faktanya

Penjelasan pihak Mal

Diketahui, peristiwa tersebut terjadi di Mall Mangga Dua Jakarta Pusat.

Menanggapi hal viral tersebut, Promotions Coordinator Kawasan Mall Mangga Dua Jessica Melissa mengonfirmasi bahwa kejadian itu ada di Mall Mangga Dua.

Dia menjelaskan bahwa kejadian seorang pria terjepit di eskalator Mall terjadi pada Kamis (23/12/2021).

"Seorang pria terjepit di eskalator Kawasan Mal Mangga Dua, tepatnya di Gedung Orion, Jalan Mangga Dua Raya No.1, Jakarta Pusat, pada Kamis, 23 Desember 2021 yang lalu," ujar Jessica, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (29/12/2021).

Diketahui, korban yang bernama Rizki, adalah karyawan dari salah satu kios yang ada di Kawasan Mall Mangga Dua tersebut.

Kronologi kejadian

Jessica menceritakan, kejadian terjepitnya kepala seorang pria ini terjadi sekitar pukul 16.00 WIB.

Saat itu, korban sedang naik eskalator dari lantai 1, menuju lantai 2.

"Ketika naik eskalator tersebut, korban sedang bergurau dengan rekannya yang ada di lantai 1 sehingga korban selalu menengok ke arah bawah," ujar Jessica.

"Kemudian, kepala korban melongok ke bawah dan melewati handle atau pegangan tangan eskalator," lanjut dia.

Korban tidak menyadari adanya parapet sehingga akhirnya kepala korban terjepit di antara handle eskalator dan parapet, sedangkan eskalator terus melaju sehingga mengakibatkan korban terjepit.

Tak lama setelah itu, petugas dan pengunjung mal yang ada di sekitar langsung memberhentikan laju eskalator untuk mencegah leher korban semakin terjepit.

Jessica mengungkapkan, setelah berhasil diselamatkan dari kondisi terjepit itu, petugas langsung membawa korban ke klinik terdekat.

"Korban langsung dibawa ke klinik terdekat untuk diberikan perawtaan medis lebih lanjut," ujar Jessica.

Setelah diperiksa, korban mengalami luka ringan pada bagian wajah dan bahu. Pemuda itu juga diperbolehkan pulang oleh pihak medis.

Baca juga: Coba Jual Gambar Buatannya di E-commerce, Bocah Kelas 4 SD Viral di Medsos

Imbauan dari pihak mal

Agar kejadian serupa tidak terulang kembali, Jessica mengimbau kepada masyarakat untuk tidak bergurau dan mematuhi aturan saat menaiki eskalator.

"Kami mengimbau kepada para pengunjung mal, tidak hanya di Kawasan Mal Mangga Dua, namun di seluruh lokasi, agar mematuhi aturan standar saat menaiki eskalator," ujar Jessica.

Ia menambahkan, pihaknya sudah selalu menyediakan tanda keselamatan atau peringatan (signage) di eskalator.

Tujuannya untuk mengingatkan para pengunjung dan penghuni Kawasan Mal Mangga Dua untuk berhati-hati.

"Namun pada kasus ini, korban memang kebetulan sedang bergurau sama temannya di lokasi yang tidak seharusnya, tapi semoga tidak ada kejadian lagi," lanjut Jessica.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi