Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Tes Ketahanan Paru-paru, Validkah? Simak Kata Ahli

Baca di App
Lihat Foto
Twitter
Tangkapan layar unggahan soal tes ketahanan paru-paru di media sosial.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang membagikan informasi pengujian ketahanan paru-paru dalam bentuk visual timer viral di media sosial Twitter, Sabtu (25/12/2021).

"Cuma kuat sampe level 4, coba gimana kamu?" tulis pengunggah dalam twit-nya.

Twit itu juga menyertakan video yang menampilkan gambar paru-paru dengan garis merah yang mengitarinya.

Selain itu, terlihat pula deretan angka 0 sampai 10, dengan keterangan sebagai berikut:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara menguji paru-paru pada video ini adalah dengan ambil napas dalam-dalam dan tahan selama mungkin hingga Anda merasa sudah tidak kuat dan menyetop timer visual tersebut.

Baca juga: Video Viral Pria Terjepit Kepalanya di Ekskalator Mal, Ini Kronologinya

Apakah menguji ketahanan paru-paru bisa dengan melakukan tahan napas pada visual timer tersebut?

Dokter spesialis paru dan konsultan onkologi di RSUD Pirngadi Medan, dr Mohammad Ramadhani Soeroso, mengatakan, tes ketahanan paru-paru seperti yang beredar di media sosial itu tidak valid.

"Visual ini tidak betul, tidak bisa menjadi acuan untuk menguji ketahanan paru," ujar Ramadhani saat dihubungi Kompas.com, Minggu (26/12/2021).

Menurut dia, video yang ada di medsos itu hanya tes biasa, dan keterangan "Paru-paru Kuat" dan keterangan lainnya tidak bisa menjadi acuan.

Ramadhani mengungkapkan, untuk menguji ketahanan paru atau uji fungsi paru, menggunakan alat yang disebut spirometri.

"Spirometri adalah alat uji fungsi paru. Ada 3 poin penting saat pemeriksaan spirometri yakni normal, obstruksi, dan restriksi," ujar Ramadhani.

"Contoh penyakit restriksi itu TB paru, pneumonia, dan tumor paru. Kalau penyakit obstruktif misalnya penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan asma," lanjut dia.

Namun, saat tidak sakit atau orang dengan keadaan sehat/normal juga bisa menggunakan alat spirometri.

Baca juga: Video Viral Jokowi Janjikan Bonus Rp 12 M untuk Timnas, Ini Faktanya

Biasanya, pengujian itu dilakukan untuk pegawai yang melakukan medical check up (MCU) atau menderita sesak napas untuk menilai PPOK dan asma.

Cara penggunaannya melalui bagan alat tertentu diletakkan di mulut pasien. Kemudian, pasien diminta menarik napas panjang dan diembuskan melalui alat tersebut.

Sementara, dokter atau petugas medis mengamati proses yang dilakukan oleh pasien.

"Pengujian dilakukan dengan pasien tarik napas panjang, kemudian hembuskan," ujar Ramadhani.

Persiapan menjalani tes spirometri

Dilansir dari MayoClinic, 17 Agustus 2017, ikuti instruksi dokter tentang apakah Anda harus menghindari penggunaan obat pernapasan hirup atau obat lain sebelum melakukan tes ini.

Persiapan lainnya adalah sebagai berikut:

1. Kenakan pakaian longgar yang tidak akan mengganggu kemampuan Anda untuk mengambil napas dalam-dalam.

2. Hindari makan dalam porsi besar sebelum pengujian, sehingga akan lebih mudah bernapas.

Langkah-langkah tes spirometri

Tes spirometri mengharuskan pasien untuk bernapas ke dalam tabung yang terpasang pada mesin yang disebut spirometri atau spirometer.

Perawat, teknisi atau dokter akan memberikan isntruksi khusus.

Dengarkan baik-baik dan ajukan pertanyaan jika ada yang kurang jelas. Melakukan tes dengan benar diperlukan untuk hasil yang akurat dan bermakna.

Berikut langkah-langkah yang perlu diketahui saat tes spirometri.

  1. Biasanya, pasien akan duduk selama pengujian.
  2. Sebuah klip akan ditempatkan di hidung Anda agar lubang hidung tetap tertutup.
  3. Ambil napas dalam-dalam dan mengembuskan napas sekuat mungkin selama beberapa detik ke dalam tabung. Bibir Anda harus melekat sempurna di sekitar tabung, sehingga tidak ada udara yang keluar.
  4. Anda harus melakukan tes setidaknya tiga kali untuk memastikan hasil tes relatif konsisten. Jika terlalu banyak variasi di antara ketiga hasil, Anda mungkin perlu mengulang tes lagi. Nilai tertinggi di antara tiga hasil tes dekat digunakan sebagai hasil akhir.
  5. Seluruh proses biasanya memakan waktu kurang dari 15 menit.

Dokter Anda mungkin memberi obat inhalasi untuk membuka paru-paru (bronkodilator) setelah putaran awal tes.

Anda harus menunggu 15 menit dan kemudian melakukan serangkaian pengukuran lagi.

Selanjutnya, dokter akan membandingkan hasil dari dua pengukuran untuk melihat apakah bronkodilator meningkatkan aliran udara Anda. 

Tes spirometri merupakan tes yang aman.

Anda mungkin merasa sesak napas atau pusing sesaat setelah melakukan tes. Sebab, tes ini membutuhkan tenaga.

Selain itu, tes spirometri tidak dilakukan jika Anda baru saja mengalami serangan jantung atau kondisi jantung lainnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi