Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirasakan hingga Australia, Ini Penyebab dan Dampak Gempa Maluku M 7,3

Baca di App
Lihat Foto
screenshoot
Gempa Maluku magnitudo 7,4
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Gempa bumi tektonik dengan magnitudo awal 7,4 mengguncang wilayah Laut Banda pada Kamis (30/12/2021) pukul 01.25 WIB.

Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa gempa memiliki parameter update dengan magnitudo 7,3.

Sementara itu, episenter gempa terletak di laut pada jarak 132 kilometer arah Timur Kota Tiakur, Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku pada kedalaman 183 kilometer.

Dari hasil pemodelan dan data observasi muka laut oleh BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Mengapa Indonesia Kerap Dilanda Gempa Bumi?

Lantas, apa penyebab dan dampak dari gempa bumi ini?

Penyebab gempa Maluku magnitudo 7,3

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno mengatakan, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya subduksi Lempeng Laut Banda.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault," ujarnya, dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Kamis (30/12/2021).

Baca juga: Ramai soal Potensi Tsunami 8 Meter Saat Nataru di Cilegon Disebut Akal Bulus, Ini Kata BMKG

Dampak gempa bumi Maluku magnitudo 7,3

Guncangan gempa bumi turut dirasakan di sejumlah daerah, di antaranya:

  • Skala V-VI: Tiakur, Maluku
  • Skala IV-V: Tepa, Maluku
  • Skala IV: Saumlaki, Maluku
  • Skala III-IV: Tual, Kupang, Alor, Rote, Malaka, Atambua, Sumba.

Penjelasan:

  • Skala V-VI: Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar
  • Skala IV-V: Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun
  • Skala IV: Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah
  • Skala III-IV: Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.

Baca juga: Benua Australia Semakin Mendekati Indonesia, Benarkah? Ini Penjelasan Ahli

Getaran gempa di Laut Banda dirasakan sampai Australia

Dihubungi terpisah, Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengungkapkan bahwa gempa magnitudo 7,3 di Laut Banda juga dirasakan hingga Australia.

Daryono mendapatkan informasi itu dari salah satu rekannya yang memiliki kompetensi sebagai ahli gempa bumi Australia, Dr Dee Ninis.

"Ini kawan saya ahli gempa Australia yang bilang," ujar Daryono, saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (30/12/2021).

Baca juga: Analisis Ahli soal Video Viral Satpam yang Tersambar Petir

Baca juga: Gempa Magnitudo 7,3 Guncang Maluku, Ini Analisis BMKG

Update gempa Maluku

Berdasarkan update hingga Kamis (30/12/2021) pukul 10.30 WIB, terdapat laporan dua rumah roboh di Pulau Leti.

Selain itu, dilaporkan pula kerusakan ringan bangunan gedung dan rumah penduduk di Pulau Moa, Pulau Kisar, dan Pulau Romang.

Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 12 aktivitas gempa bumi susulan atau aftershock dengan magnitudo terbesar 5,2.

Baca juga: Penjelasan soal Potensi Gempa Megathrust dan Perlunya Mengakhiri Kepanikan...

Rekomendasi BMKG soal gempa

BMKG mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Di samping itu, masyarakat juga diimbau agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

Kemudian, periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, atau tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.

Baca juga: Berkaca dari Gempa Ambon, Ini yang Harus Dilakukan Ketika Terjadi Gempa Bumi

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 10 Gempa Terdasyat di Dunia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi