Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Halo 2022, Akankah Pandemi Covid-19 di Indonesia Membaik?

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Warga melintas di dekat mural bertema COVID-19 di Jakarta, Rabu (1/12/2021). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 masih menghantui negara-negara di dunia, termasuk Indonesia.

Pemerintah telah mengeluarkan sejumlah kebijakan sepanjang 2021 sebagai upaya mengendalikan pandemi.

Menjelang berakhirnya 2021, kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia dapat dibilang terkendali.

Apa saja catatan dan evaluasi pandemi sepanjang 2021, dan bagaimana kondisi di 2022? 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catatan 2021

Epidemiolog Dicky Budiman mengatakan, pada 2021, Indonesia mengalami situasi yang jauh lebih buruk dari tahun 2020.

Akan tetapi, ia menilai, Indonesia mampu menangani pandemi.

"Artinya yang disebut keberhasilan itu juga dengan tanda kutip bahwa di balik itu korban kita banyak," ujar Dicky, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (31/12/2021).

"Landainya kasus saat ini, itu juga dilalui dengan banyaknya korban jiwa yang berjatuhan, dan ini tentu sesuatu yang harus menjadi perhatian dan keprihatinan," lanjut dia.

Baca juga: Ikhtisar Covid-19 di Indonesia 2021: PPKM hingga Jatuh Bangun Melawan Varian Covid-19

Menurut Dicky, yang disebut sebagai keberhasilan itu juga tidak terlepas dari melesetnya prediksi atau skenario terburuk akibat sejumlah kebijakan yang diambil pemerintah.

Kebijakan itu di antaranya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat dan pembatasan-pembatasan yang lainnya.

"Walaupun masih ada catatan dalam hal misalnya 3T (testing, tracing, dan treatment) yang belum optimal, tapi masih jauh lebih kuat dari tahun 2020," kata Dicky.

Dicky juga menilai, koordinasi antar instansi pada 2021 sudah lebih baik daripada tahun sebelumnya.

Baca juga: Satgas Covid-19: Semua Pelaku Perjalanan Internasional Wajib Karantina

Tantangan 2022

Menurut dia, pada 2022, Indonesia dihadapkan pada ancaman kombinasi maut varian Delta dan Omicron yang keduanya dikategorikan sebagai variant of concern (VoC).

"Pertama yang harus disadari bahwa kita menghadapi menjelang 2022 kombinasi maut Delta dan Omicron, dan dua-duanyanya sama-sama berbahaya dan masih jadi masalah," kata Dicky.

Oleh karena itu, baik pemerintah maupun masyarakat diminta tidak abai, apalagi anggapan bahwa varian Omicron tidak berbahaya.

Dicky mengatakan, anggapan itu muncul karena gejala Omicron yang ringan.

"Gejala ringan itu harus dipahami terjadi karena orang itu sudah divaksinasi. Nah, kita menghadapi dua variant of concern yang sangat berbahaya. Setiap varian yang masuk kategori variant of concern, mau itu Delta atau Omicron, artinya masing-masing memiliki kelebihan, dalam artian bisa menjadi potensi perburukan," papar Dicky.

Baca juga: Satu Kasus Omicron Transmisi Lokal, Bagaimana Transmisi Lokal Covid-19 Terjadi?

Sementara itu, terkait apa yang akan terjadi pada 2022, epidemiolog Universitas Airlangga (Unair) Windhu Purnomo optimistis Indonesia bisa lulus ujian dari pandemi Covid-19.

Saat dihubungi Kompas.com, Jumat (31/12/2021), Windhu menjelaskan, yang dimaksud "lulus" adalah situasi pandemi Covid-19 di Tanah Air akan lebih cepat terkendali daripada di dunia.

"Ada tapinya. Yang namanya protokol kesehatan itu harus tetap dipatuhi, dan cakupan vaksinasi harus dipercepat sehingga 100 persen penduduk segera mendapat 2 dosis lengkap," ujar Windhu.

Baca juga: Peringatan WHO, Penggunaan Vaksin Covid-19 Booster Pertajam Ketimpangan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi