Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona 1 Januari 2022: Kondisi Pandemi di Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/Teguh Prihatna
Petugas Satpol PP memasang spanduk pengumuman penutupan sementara kawasan Alun-alun Engku Putri, Batam, Kepulauan Riau, Jumat (31/12/2021). Pemkot Batam menutup sejumlah kawasan ruang publik di daerah tersebut untuk mengantisipasi kerumunan masyarkat pada malam pergantian tahun 2021- 2022 guna menekan penyebaran COVID-19. ANTARA FOTO/Teguh Prihatna/nym.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Tahun baru 2022 dan pandemi Covid-19 belum kunjung usai.

Peningkatan kasus secara global masih terjadi, dengan varian omicron yang disebut menular telah menyebar di lebih 100 negara di dunia.

Berdasarkan data Worldometer, Sabtu (1/1/2022), jumlah kasus Covid-19 dunia saat ini mencapai:

Berikut ini update corona 1 Januari 2022:

Baca juga: Apakah Kasus Pertama Omicron di Indonesia Merupakan Transmisi Lokal?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1. Kondisi pandemi di Indonesia

Indonesia mencatat masih adanya kasus infeksi baru. Omicron yang menjadi variant of concern, kasusnya di Indonesia juga mengalami peningkatan.

Berdasarkan data dari Satgas Penanganan Covid-19 Nasional, Jumat (31/12/2021), berikut penambahan kasus Covid-19 di Indonesia:

Dengan penambahan itu, maka total kasus Covid-19 di Indonesia, yakni:

Saat ini, total kasus Covid-19 akibat penularan varian Omicron di Indonesia mencapai 68. Dari angka itu, ada satu kasus Covid-19 varian Omicron transmisi lokal yang pertama kali terdeteksi di Jakarta.

Sejumlah pembatasan di masa Natal dan Tahun Baru 2022 diberlakukan, demi menekan potensi peningkatan kasus infeksi.

Pemerintah juga melarang perayaan tahun baru 2022 yang dapat menyebabkan kerumuman masyarakat untuk mencegah penyebaran Covid-19 selama periode libur Natal dan tahun baru.

Pemerintah melalui Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menerbitkan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 66 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Corona Virus Disease 2019 Pada Saat Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.

Melalui aturan Inmendagri 66/2021 tersebut, pemerintah melarang sejumlah kegiatan masyarakat selama perayaan tahun baru.

Baca juga: Tahun Baru 2022, Epidemiolog Minta Masyarakat Waspada Ancaman Omicron

2. Brasil survei online untuk vaksin anak

Berbeda dari negara lain yang putuskan lakukan tindakan penanganan Covid-19 berdasarkan pertimbangan pakar dan ahli, Brasil memilih menggunakan survei yang dilakukan secara online.

Melansir AP, Sabtu (1/1/2022), survei online dilakukan untuk mengetahui perlu atau tidaknya vaksinasi Covid-19 pada anak-anak.

Beberapa pekan sebelumnya, Presiden Jair Bolsonaro menentang pemberlakuan vaksinasi pada anak-anak usia 5-11 tahun.

Untuk itu, pemerintah mengambil langkah yang bertentangan dengan presiden, untuk mengetahui bagaimana sikap dan keinginan masyarakat sesungguhnya.

Kuesioner online disebarkan sejak 23 Desember 2021.

Namun, pihak pendukung Bolsonaro menyebarkan isu keliru di grup-grup telegram dan menyebut vaksinasi pada anak dapat membahayakan dan membuat infeksi.

Baca juga: Ini Target Vaksinasi Covid-19 2022 dan Rencana Vaksin Booster

3. Infeksi di New South Wales salah satu tertinggi di dunia

Selama beberapa waktu terakhir, Australia dikebal sebagai salah satu negara yang paling sukses mengendalikan pandemi Covid-19 dengan beragam kebijakannya.

Namun, kini salah satu negara bagian di Negeri Kanguru tersebut justru menjadi salah satu wilayah dengan tingkat infeksi tertinggi ke-8 di dunia, setelah merebaknya varian Omicron.

Negara bagian yang dimaksud adalah New South Wales (NSW).

Disebutkan, dari setiap 1.000 penduduk, 2,59 di antaranya terinfeksi Covid-19, sebagaimana dilansir dari The Guardian, Jumat (31/12/2021).

Baca juga: UPDATE Corona 29 Desember: Rekor 129.471 Kasus Covid-19 di Inggris

4. Kasus rawat inap di Inggris tak disuntik vaksin booster

Disebutkan dalam NDTV, Jumat (31/12/2021), Perdana Menteri Inggris Boris Jhonson mengatakan sekitar 90 persen penderita Covid-19 yang dirawat di rumah sakit adalah mereka yang belum menerima vaksin booster.

Untuk itu, dia mengimbau pada seluruh masyarakat Inggris untuk segera mengakses vaksin tambahan atau penguat, agar terhindar dari dampak parah jika terinfeksi virus corona.

Terlebih, saat ini Inggris menjadi negara yang paling banyak melaporkan kasus infeksi varian Omicron di dunia.

"Saya ingin berbicara secara langsung kepada seluruh masyarakat yang belum mendapatkan vaksinasi secara penuh. Orang-orang yang mengira penyakit ini tidak akan menyakiti mereka, lihat lah orang-orang yang ada di rumah sakit saat ini, itu bisa terjadi pada Anda," kata Johnson.

Di Inggris, setiap orang usia dewasa memiliki kesempatan untuk mendapat vaksin booster. Ini menjadi strategi taktis untuk menekan penyebaran Omicron yang begitu cepat.

Saat ini, sudah lebih dari 28,1 juta masyarakat Inggris menerima vaksin dosis tambahan tersebut.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi