Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Kecelakaan AdamAir KI 574, 102 Orang Tewas

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Sebuah kursi penumpang pesawat dan serpihan Boeing 737-400 AdamAir merupakan bukti temuan baru hasil penyisiran di pesisir pantai di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, Jumat (12/1/2007).
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Hari ini 15 tahun yang lalu, tepatnya 1 Januari 2007, pesawat AdamAir dengan nomor penerbangan KI 574 Surabaya-Manado jatuh di Selat Makassar.

Melansir Kompas.id, 11 Januari 2021, pesawat itu membawa 96 penumpang dan 6 orang awak pesawat yang semuanya dinyatakan meninggal dunia.

Suasana perayaan Tahun Baru yang baru saja usai dengan segala keceriaannya mendadak muram akibat tragedi memilukan itu.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: 1 Januari 2007, AdamAir Jatuh di Selat Makassar

Kronologi kejadian

Adam Air KL 574 tujuan Manado, Sulawesi Utara itu lepas landas dari Bandara Juanda pada pukul 12.59 WIB dan dijadwalkan mendarat di Manado pukul 16.14 WITA.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Namun, pesawat itu tak pernah tiba di Manado.

Diberitakan Harian Kompas, 2 Januari 2007, 1 jam 7 menit setelah terbang, pesawat putus kontak dengan radar Air Traffic Centre (ATC) Bandara Makassar, Sulawesi Selatan.

"Pada saat putus kontak, posisi pesawat berada pada 85 mil laut (157,42 kilometer) sebelah barat laut Makassar dengan ketinggian 35.000 kaki (10.668 meter)," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara saat itu, Mohammad Iksan Tatang.

Sampai hari itu, pukul 00.00, posisi pesawat dan nasib pilot, kru, dan 96 penumpang masih belum diketahui.

Namun, radar milik Singapura menangkap pancaran emergency locator beacon (elba) di Rantepao, Tanatoraja, Sulawesi Selatan, titik koordinat 3.135.257 Lintang Selatan/119.917 Bujur Timur.

Tatang mengatakan pihaknya telah meminta bantuan pilot pesawat lain untuk memonitor keberadaan pesawat AdamAir tersebut, tetapi tetap tidak mendapatkan laporan.

Informasi justru didapat dari ATC Singapura yang menangkap pancaran ELBA. Alat tersebut memancarkan sinyal jika pesawat menyentuh daratan.

Saat itu, penyebab jatuhnya pesawat tidak langsung diketahui, tapi Tatang mengatakan saat itu cuaca memang sangat buruk.

"Saat itu, hujan sangat lebat dan ada dorongan angin sekitar 40 knot (74,079 kilometer perjam). Tapi, itu belum bisa dikatakan sebagai faktor penyebab," jelas Tatang.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: 4 Desember 1977, Pembajakan Pesawat Malaysia Boeing 737

Tak ada gangguan sebelum terbang

Direktur Keselamatan dan Keamanan Penerbangan AdamAir Captain Hartono menjelaskan, sebelum berangkat kondisi pesawat dalam keadaan baik dan tidak ada gangguan.

Pesawat Boeing 737-400 buatan 1990 itu melakukan pemeriksaan C-Chek terakhir pada Desember 2005.

Pesawat tersebut sudah terbang selama 45.371 jam dengan 26.725 kali pendaratan. Sementara sertifikat kelayakan pesawat tersebut akan habis pada tanggal 17 Januari 2007.

Pesawat tersebut mengangkut 96 penumpang yang terdiri dari 85 orang dewasa, tujuh anak-anak, dan empat bayi, sedangkan kru pesawat berjumlah empat orang, yakni Felawati, Nining, Dina, dan Ratih.

Hartono menjelaskan, saat terbang, berat kargo yang diangkut pesawat tersebut sebesar 55,5 ton dengan kapasitas bahan bakar cukup untuk penerbangan selama 4 jam 10 menit.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Kecelakaan Pesawat Avianca Boeing 747-200 di Madrid, Spanyol, 183 Orang Tewas

Upaya pencarian

Hartono mengatakan, pihak AdamAir akan bertanggung jawab penuh atas peristiwa ini.

"Dalam kesempatan ini, kami juga mengucapkan permohonan maaf sedalam-dalamnya kepada keluarga penumpang," kata Hartono.

Masih dari Kompas.id, pesawat sempat dikabarkan hilang cukup lama.

Pencarian sempat menunjukkan titik terang saat ekor pesawat Adam Air ditemukan seorang nelayan Majene pada 11 Januari 2007. Setelah itu nihil.

Pencarian besar-besaran juga melibatkan pihak asing, tapi seolah tak menunjukkan perkembangan.

Hanya serpihan-serpihan badan pesawat yang terus ditemukan. Lokasi Adam Air tetap misteri.

Kotak hitam Adam Air baru ditemukan pada hari ke-25 pencarian. Setelah itu pencarian Adam Air pun dihentikan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi