Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Kebiasaan Buruk yang Bisa Menipiskan Rambut di Kepala

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/totojang1977
Ada beberapa kebiasaan buruk yang bisa merusak rambut dan menipiskan rambut di kepala.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Rambut bisa makin rontok jika kita salah merawat rambut atau justru tak pernah merawat rambut.

Kerontokan rambut, rambut yang tak mengalami regenerasi sel-sel baru, rambut yang tak tumbuh subur, adalah problema yang dialami oleh banyak orang, terutama mereka yang sudah berusia 40 tahun ke atas.

Berbagai masalah rambut ini bisa membuat rambut yang ada di kepala semakin tipis, tak lagi setebal dulu.

Selain proses penuaan, masalah rambut juga bisa datang dari kebiasaan-kebiasaan buruk harian yang kita lakukan waktu demi waktu yang merusak rambut.

Agar rambut di kepala tak semakin tipis, hindari 6 kebiasaan buruk ini:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Ini Bahayanya jika Tidur dengan Kondisi Rambut Masih Basah

1. Jarang mencuci rambut

Jarang mencuci rambut bisa merusak kulit kepala dan helai-helai rambut. Ketika kulit kepala selalu bersih, maka pertumbuhan rambut akan maksimal.

Jadi cucilah rambut minimal dua hari sekali. Jika Anda jarang mencuci rambut, maka kulit kepala rawan ditumbuhi sisa minyak atau sebum, sel kulit mati, dan berbagai kotoran dari udara bebas. Kotoran-kotoran inilah yang akhirnya merusak rambut.

2. Terlalu sering mencuci rambut

Mencuci rambut juga hendaknya jangan terlalu sering. Apalagi Anda yang memiliki rambut kering dan rapuh, mencuci rambut terlalu sering bisa membuat kerusakan rambut menjadi semakin parah.

Selain menjaga frekuensi keramas, gunakan pula kondisioner untuk menjaga kelembaban dan kesehatan rambut.

Baca juga: Apa yang Menyebabkan Rambut Tumbuh Keriting?

3. Terlalu sering mengikat rambut

Mengikat rambut terlalu sering dengan ikatan terlalu kencang bisa membuat rambut rontok.

Ketika kerontokan tak segera diatasi, maka kerontokan akan terjadi semakin parah dan rambut di kepala akan semakin tipis.

Ketika diikat kencang selama berjam-jam lamanya, folikel rambut akan rusak. Hal inilah yang membuat rambut mudah patah atau rontok.

4. Terlalu sering menggunakan hair dryer

Mengeringkan rambut menggunakan hair dryer dan menata rambut dengan curling iron memang praktis. Namun jika dilakukan terlalu sering atau setiap hari, kutikula rambut akan mudah rusak. 

Saat rambut memiliki helai yang rapuh dengan tingkat kerontokan yang mengkhawatirkan, hendaknya kurangi penggunaan alat penata rambut yang memiliki suhu terlalu tinggi.

Jika ingin menggunakan alat-alat penata rambut tersebut, atur suhunya di level medium, jangan level paling panas.

Baca juga: 6 Penyebab Kerusakan Rambut yang Paling Sering Terjadi

5. Salah memilih sisir

Ketika rambut rapuh dan mudah rontok, sebaiknya hindari penggunaan sisir sikat yang terbuat dari logam atau dari bulu-bulu tajam dan runcing yang biasa disebut boar bristle brush.

Gunakan sisir sikat bergerigi jarang yang terbuat dari plastik dengan ujung bulat. Sikat ini tak akan merusak helai-helai rambut, sehingga kerontokan bisa diminimalkan.

6. Tidak melindungi rambut dari sinar ultraviolet

Seperti kulit, rambut juga bisa rusak jika terlalu sering terbakar sinar matahari. 

Sinar matahari bisa merusak kutikula dan serat rambut, sehingga menjadikan rambut rapuh dan gampang patah.

Jadi ketika ingin berkegiatan di bawah terik matahari, sebaiknya gunakan hair sunscreen atau pelembab rambut yang mengandung SPF. Jika tak memiliki produk semacam itu, Anda bisa menutup kepala dengan topi atau scarf.

Enam kebiasaan buruk di atas sebaiknya dihindari agar rambut yang sudah mengalami penuaan atau kerusakan tak semakin rusak.

Dengan menghindari kebiasaan buruk di atas, rambut di kepala bisa tumbuh semakin lebat, tak lagi tipis.

Baca juga: Cara Aman Membasmi Kutu Rambut pada Anak

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi