Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Kesalahan dalam Berolahraga yang Bisa Membahayakan Tubuh

Baca di App
Lihat Foto
PEXELS/JONATHAN BORBA
Beberapa kesalahan dalam berolahraga bisa membahayakan jantung.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Olahraga dilakukan untuk menyehatkan tubuh dan membakar lemak, juga membangun mood dan meredakan stres.

Namun jika kita tak mengerti benar aturan dalam berolahraga, kita justru berisiko mencederai tubuh dan menjauhkan tubuh dari sehat.

Ada beberapa kesalahan dalam berolahraga yang memang bisa membahayakan tubuh. Kesalahan-kesalahan ini bisa mencederai otot atau malah memforsir jantung terlalu keras.

Jadi agar tujuan Anda dalam berolahraga tercapai, hindarilah kesalahan-kesalahan dalam berolahraga ini:

Baca juga: 4 Jenis Olahraga Ringan yang Membuat Awet Muda

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1. Memulai olahraga tanpa mengecek kondisi jantung

Sebelum berolahraga pagi atau sore, sebaiknya cek dulu kondisi jantung dan tekanan darah.

Jika tekanan darah terlalu rendah atau terlalu tinggi, sebaiknya tunda dulu rutinitas olahraga Anda.

Seperti mengutip dari Eatthis, akan selalu ada risiko serangan jantung dan gangguan tekanan darah jika Anda berolahraga terlalu keras dan tak disertai persiapan yang cukup.

Dalam sebuah penelitian didapatkan, bahwa tekanan darah yang tinggi selama berolahraga dan tak kunjung turun selepas berolahraga bisa dikaitkan dengan beberapa gangguan kardiovaskular. Seperti tipisnya jaringan dalam pembuluh darah utama atau tipisnya otot jantung sebelah kiri.

Seseorang yang sehat, akan mengalami penurunan tekanan darah begitu sesi olahraga berakhir.

"Perubahan tekanan darah selama dan selepas sesi olahraga bisa digunakan untuk menunjukkan risiko penyakit kardiovaskular apa yang bisa dan akan diderita seseorang," ujar Vanessa Zanthakis dari Framingham Heart Study.

Baca juga: Minuman yang Tepat untuk Menemani Olahraga

2. Olahraga mengangkat beban terlalu berat

Jika Anda menyukai olahraga mengangkat beban, pastikan beban yang ada sesuai dengan kemampuan tubuh.

Memaksakan mengangkat beban terlalu berat bisa menyebabkan kerusakan saraf dan otot parah yang dinamakan exertional rhabdomyolysis.

Gangguan ini menyebabkan keretakan pada otot sehingga enzim dan protein di dalam otot mengalir keluar dan masuk ke dalam aliran darah. 

Gejala yang dirasakan bisa berupa nyeri otot yang teramat sangat dan perubahan warna urine.

3. Memaksakan olahraga meski terdera nyeri

Olahraga seharusnya berjalan dengan nyaman dan menyenangkan. Memaksakan diri berolahraga padahal tubuh terdera sakit atau nyeri adalah kesalahan.

Rasa sakit atau nyeri ketika berolahraga biasanya adalah sinyal bahwa ada luka atau trauma di dalam tubuh yang terjadi.

Jadi ketika tubuh memberi sinyal ini, kita harus waspada. Bisa jadi kita terlalu memaksakan diri dalam berolahraga, atau ada kesalahan gerakan yang akhirnya menyiksa otot dan tendon.

Baca juga: Olahraga yang Tepat untuk Penderita Asam Lambung

4. Berolahraga dalam cuaca panas

Heatstroke kerap terjadi pada atlet yang berolahraga terlalu keras pada cuaca sangat panas. 

Heatstroke adalah kondisi tubuh yang terlalu kelelahan akibat ketidakmampuan tubuh mengontrol kestabilan suhu.

Gangguan ini bisa pula menimpa Anda, jika Anda melakukan olahraga di ruangan terbuka yang terlalu panas atau ruangan tertutup yang sangat pengap.

Gejala yang ada berupa keringat yang keluar berlebihan, napas pendek, mual, suhu tubuh yang semakin tinggi dan kebingungan atau kehilangan fokus.

Agar heatstroke tak terjadi, berolahragalah di cuaca yang tak terlalu panas. Jika Anda melakukan yoga di dalam ruangan, pastikan ruangan memiliki ventilasi sehingga aliran udara berjalan lancar.

Empat kesalahan dalam berolahraga di atas sangat bisa membahayakan tubuh. Alih-alih tubuh sehat, Anda malah jadi terkena berbagai penyakit yang butuh pertolongan medis. 

Baca juga: Olahraga yang Bisa Menurunkan Kadar Gula dalam Darah

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi