Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Harga Minyak Goreng dan Telur, Kemendag Sebut Turun Setelah Tahun Baru

Baca di App
Lihat Foto
screenshoot
Tangkapan layar update harga kebutuhan pokok seperti minyak goreng dan telur
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com – Update harga minyak goreng dan telur, Minggu (2/1/2022) masih cenderung tinggi, meskipun mengalami sedikit penurunan. 

Dikutip dari Infopangan Jakarta  per 2 Januari 2021, harga minyak goreng curah Rp 19.738 per kilogramnya. Harga tersebut turun Rp 159 dibandingkan hari sebelumnya. 

Sementara sebelum terjadi lonjakan, harganya berkisar Rp 11.000- Rp 12.000.

Sedangkan untuk harga telur ayam ras melansir update Minggu (2/1/2022) yakni Rp 30.886 per kilogramnya atau turun Rp 490 dibandingkan harga hari sebelumnya. 

Harga telur ayam ras saat normal diketahui berkisar antara Rp 22.000-Rp 25.000 per kilogramnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Viral, Foto Harga Gorengan Rp 2000 Per Biji, Akankah Harga Minyak Goreng Turun?

Penyebab kenaikkan harga

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan mengatakan terkait kenaikan harga telur menurutnya disebabkan salah satunya karena ada perubahan harga pakan ayam yang tinggi. 

Selain itu menurutnya permintaan pasar juga menguat karena ada momen menjelang Natal dan Tahun Baru.

“Penyebabnya adalah harga pakan yang tinggi,” ujar Nurwan saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (25/12/2021).

Ia menjelaskan selama empat bulan belakangan adanya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) telah sangat mempengaruhi penurunan harga telur. Hal ini karena adanya hotel restoran dan kafe yang ditutup selama PPKM.

Selama empat bulan tersebut ia mengatakan, peternak hanya mengandalkan daya beli masyarakat yang juga sedang turun.

Sehingga momen Natal dan Tahun Baru ini menurutnya menjadi momen pas untuk kenaikan harga.

“Ini momentum yang pas bagi peternak setelah sejak Juli harga jatuh,” katanya lagi.

Sementara itu, untuk minyak goreng, Oke mengatakan harga minyak goreng naik karena adanya kenaikan harga secara global. Hal itu terjadi karena adanya disrupsi pasokan minyak nabati global.

Baca juga: Kemendag Sebut Harga Telur dan Minyak Goreng Turun setelah Tahun Baru

 

Turun setelah Tahun Baru?

Oke mengatakan, harga telur dan minyak goreng kemungkinan dapat mengalami penurunan seusai Tahun Baru 2022. 

Dikutip dari Kompas.com (1/1/2022), penurunan harga telur menurut Oke akan terjadi karena mulai menurunnya permintaan telur untuk bantuan sosial (bansos) oleh pemerintah.

Sedangkan untuk minyak goreng, penurunan harga akan terjadi dipengaruhi turunnya harga Crude Palm Oil (CPO) sebagai bahan baku produksi minyak goreng. 

Hal itu karena produksi kedelai mulai membaik sehingga terjadi koreksi harga CPO internasional.

Meskipun akan sejumlah kebutuhan akan turun, Oke menilai penurunan harga minyak goreng tidak akan signifikan.

"Walaupun saat ini harga CPO ada penurunan dan diperkirakan akan berpengaruh ke harga minyak goreng curah mulai pertengahan Januari 2022, namun penurunan ini tidak akan signifikan kembali seperti bulan Mei 2020,” ujar Oke dihubungi Kompas.com, Jumat (31/12/2021).

Baca juga: Jadwal Masuk Sekolah dan Kalender Akademik 2022 di Jawa dan Bali

Subsidi harga minyak goreng

Sebelumnya pemerintah berencana memberikan subsidi untuk dapat menekan minyak goreng.

Penggunaan dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP KS) untuk subsidi harga minyak goreng masih dikaji dalam menemukan mekanisme yang tepat.

BPDP KS adalah lembaga yang merupakan unit organisasi non-eselon di bidang pengelolaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Keuangan melalui Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara.

Wacana adanya subsidi minyak goreng diungkapkan oleh Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Musdhalifah Machmud.

“Ada pertimbangan untuk subsidi minyak goreng oleh BPDPKS, yang saat ini saya belum bisa sampaikan mekanisme seperti apa. Karena kita saat ini sedang dibahas skema yang paling baik yang bisa implementasi di lapangan,” kata Musdhalifah dikutip dari Kompas TV.

Menurut Musdhalifah, masih perlu dipertimbangkan dengan matang skema subsidi ini.

Mengingat, penentuan harga minyak goreng senilai Rp 14.000 dan Rp 18.000 masih ada selisih harga yang cukup signifikan. 

Baca juga: Daftar Daerah yang Bisa Gelar Sekolah Tatap Muka Sesuai Level PPKM

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi