Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Manfaat Suplemen Vitamin D untuk Usia 50 Tahun ke Atas

Baca di App
Lihat Foto
shutterstock
Suplemen vitamin D hendaknya dikonsumsi oleh mereka yang sudah menginjak usia 50 tahun.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Vitamin memang lebih baik diperoleh dari cara alami, seperti dari sayuran, buah-buahan, dan paparan sinar matahari pagi.

Karena pengonsumsian suplemen vitamin terkadang justru bisa menjadi racun bagi tubuh jika asupan vitamin dalam tubuh sudah cukup banyak sehingga tak membutuhkan tambahan suplemen lagi.

Khusus untuk vitamin D, kita bisa memanennya dari cara berjemur di sinar matahari pagi. Ketika berjemur, sinar ultraviolet yang diterima kulit akan dirombak tubuh menjadi nutrisi yaitu vitamin D.

Namun sayang, beberapa orang malas melakukan rutinitas pagi ini dengan berbagai alasan kesibukan.

Terlebih di usia tua, di atas 50 tahun, kemampuan kulit dalam merombak sinar matahari menjadi vitamin D semakin menurun. Prosentrase penurunan ini hingga mencapai angka 25 persen dibanding usia kepala tiga dan kepala empat.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nah pengonsumsian suplemen vitamin D, sangat disarankan untuk mereka yang sudah menginjak usia 50 tahun.

Baca juga: Jangan Berlebihan Mengonsumsi Vitamin D, Bisa Menjadi Racun

Berikut ini beberapa manfaat mengonsumsi suplemen vitamin D pada usia 50 tahun:

1. Mencegah osteoposis

Melansir dari Eatthis, suplemen vitamin D bisa menyehatkan dan menguatkan tulang sehingga bisa meminimalkan risiko terkena osteoporosis.

Suplemen vitamin D bisa digunakan memadatkan tulang, terutama untuk wanita yang sudah memasuki menopause.

2. Mengurangi gejala depresi

Usia tua mudah mengalami kelelahan mental, dan kelelahan mental bisa berujung pada depresi.

Depresi sendiri bisa menurunkan fungsi kognitif tubuh, juga menurunkan kesehatan fisik.

Nah vitamin D, dipercaya bisa mempengaruhi fungsi otak yang bekerja membangun mood. Menurut penelitian, kekurangan vitamin D bisa membuat tubuh mengalami penurunan fungsi kognitif yang adalah salah satu gejala dari depresi.

Baca juga: Pola Hidup Sehat Usia 50 Tahun yang Bisa Memperlambat Penuaan

3. Meminimalkan risiko terkena kanker

Dalam penelitian yang diterbitkan dalam BMJ ditemukan fakta bahwa level vitamin D yang cukup tinggi bisa menurunkan risiko kanker hingga 20 persen.Efek ini terjadi baik pada pria maupun wanita.

4. Memiliki tekanan darah lebih stabil

Kekurangan vitamin D bisa menyebabkan berbagai gangguan kesehatan yang berkaitan dengan proses penuaan seperti hipertensi.

Kekurangan vitamin D sangat bisa menaikkan tekanan darah dan membahayakan kondisi jantung.

Jadi agar tekanan darah selalu dalam angka stabil, konsumsilah vitamin D dalam dosis yang tepat.

5. Memiliki sistem imun lebih kuat

Proses penuaan bisa mempengaruhi sistem imun. Itulah sebabnya para lansia mudah jatuh sakit dan terkena penyakit degeneratif.

Untuk meningkatkan sistem imun, konsumsilah suplemen vitamin D secara teratur. Kekurangan vitamin D bisa menyebabkan Anda mudah terkena berbagai penyakit yang menyerang sistem imun seperti Covid-19.  

Karena kemampuan tubuh merombak sinar matahari menjadi vitamin D semakin menurun seiring pertambahan usia, maka usia 50 tahun ke atas sebaiknya mulai mengonsumsi suplemen vitamin D.

Namun tentu saja, pengonsumsian ini harus dalam dosis yang tepat agar suplemen tak justru menjadi racun.

Baca juga: Tips Sehat Menyesap Kopi untuk Usia 50 Tahun ke Atas

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi