Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpisah 33 Tahun, Seorang Anak Berhasil Temukan Ibunya Setelah Unggah Peta di TikTok

Baca di App
Lihat Foto
Southern People Weekly/Weibo via SkyNews
Li Jingwei (37) dipertemukan kembali dengan ibunya pada 1 Januari 2022 setelah dia dijual ke dalam jaringan perdagangan anak di usia empat tahun.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com – Kisah mengharukan datang dari China. Seorang anak yang selama 33 tahun hilang akibat diculik, berhasil dipertemukan kembali dengan orangtuanya.

Li Jingwei (37), pemuda asal Provinsi Yunan China itu berhasil menemukan kembali orang tuanya usai ia mengunggah gambar sketsa peta kampung halamannya di media sosial Douyin, atau yang dikenal sebagai TikTok di luar China.

Gambar tersebut dia buat hanya berdasarkan ingatan masa kecilnya saat diculik di usia 4 tahun. 

Baca juga: Misteri Kasus Pembunuhan Mahasiswi di Jepang, Polisi Periksa 75.000 Saksi hingga Janjikan Hadiah Rp 1 Miliar

Awalnya gambar di TikTok

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melansir SkyNews, Li awalnya mengunggah videonya di TikTok pada bulan Desember 2021. 

Dalam video yang dia unggah, Li mengatakan ia telah melewati malam kerinduan yang sudah tak terhitung jumlahnya terhadap kampung halamannya semenjak ia masih kecil.

Ia juga menyertakan peta berdasarkan ingatan yang ia buat, meskipun ia tak bisa ingat nama tempat kelahirannya maupun jalannya. 

Dari gambar yang dibuat Li, pihak kepolisian kemudian mencocokkan gambar tersebut dengan sebuah desa kecil di mana ada seorang perempuan yang kehilangan putranya.

Dari situlah Li kemudian menjalani tes DNA dengan perempuan tersebut yang ternyata memang ibunya.

Setelah tes DNA, Li dan ibunya kemudian dipertemukan saat Tahun Baru 2022.

Li menyebut saat melakukan video call dengan sang ibu sebelum mereka bertemu di Tahun Baru, ibu Li menangis.

"Setelah video call, aku mengenalinya sekilas. Ibuku dan aku memiliki bibir yang sama, bahkan gigiku,” kata Li. 

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Misteri Hilangnya Kapal SS Waratah 27 Juli 1909

 

Diculik oleh tetangganya tahun 1989

Menurut Li, segala hal yang diingatnya dalam peta yang dia buat sudah sesuai. Hanya saja rumah yang digambar Li dalam peta saat ini tak berpenghuni.

Li, yang tidak ingat nama lahirnya, lahir di provinsi Yunnan, sebuah provinsi di sebelah barat daya China dan berbatasan dengan Myanmar dan Laos. 

Dia diculik pada 1989 saat masih usia 4 tahun oleh tetangganya dan diperdagangkan ke provinsi Henan hampir 2.000 km jauhnya. Di sana dia dijual kepada keluarga yang akhirnya membesarkannya.

Dia sejak lama mencoba menjaga ingatannya tentang kampung halaman dengan menggambar di tanah dengan tongkat.

"Saya menggambar setidaknya sekali sehari. Saya tahu pohon, batu, sapi, dan bahkan jalan mana yang berbelok dan ke mana air mengalir," katanya dalam sebuah wawancara dengan outlet Cina The Paper.

Baca juga: Kisah Pria yang Dipenjara 20 Tahun atas Kasus Pembunuhan, Ternyata Polisi Salah Tangkap

Terinspirasi Guo Gantang dan Sun Haiyang

Dikutip dari Kompas.com (3/1/2021) Li mulai berpikir mencari keluarga kandungnya setelah mengetahui tentang kisah terkenal Guo Gantang dan Sun Haiyang, yaitu dua kasus penculikan terkenal yang berakhir dengan pertemuan kembali pada 2021.

“Aku sadar tidak bisa menunggu lebih lama lagi karena orangtuaku pasti semakin tua sekarang. Aku khawatir ketika mengetahui dari mana aku berasal, mereka mungkin telah meninggal,” katanya kepada Henan Television awal pekan lalu.

Guo Gantang adalah ayah yang menjadi terkenal di kalangan orang China, karena mencari putranya yang hilang selama 24 tahun.

Dia bercerita tentang penculikan anaknya dari sepeda motornya, menempuh perjalanan sekitar 500.000 kilometer dan berganti 10 sepeda.

Dia akhirnya bertemu kembali dengan putranya pada Juli 2021.

 

Sebelumnya, kisah Guo Gantang dan Sun Haiyang tersebut dibuat menjadi film tahun 2015 berjudul Lost and Love yang dibintangi oleh aktor Hong Kong Andy Lau.

Peta Li sangat detail, tentang seperti apa bentuk rumah dan bagaimana penduduk menggunakan ember kayu besar untuk memasak nasi.

Dia ingat diculik oleh tetangga yang memikatnya dengan mainan.

Li tidak menyebutkan apa yang dia harapkan pada pasutri yang membesarkannya.

Baru-baru ini, anak-anak yang diculik enggan menuntut orangtua yang membesarkan mereka, karena sering memiliki hubungan baik dengan keluarga tempat mereka dibesarkan.

Hingga November, lebih dari 8.300 anak yang hilang selama beberapa puluh tahun sebelumnya ditemukan di bawah operasi yang disebut Tuan Yuan, kantor berita Xinhua melaporkan. 

Baca juga: Terpisah 24 Tahun, Pria Ini Akhirnya Bertemu dengan Anaknya yang Hilang

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi