Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Timnas Thailand Didiskualifikasi dari Piala AFF 2020

Baca di App
Lihat Foto
A FLONA HAKIM for KOMPAS.com
Pemain Thailand Chanathip Songkrasin (kedua kanan) melakukan selebrasi bersama rekan setimnya setelah mencetak gol ke gawang Indonesia pada pertandingan leg pertama final Piala AFF 2020 antara Indonesia vs Thailand di National Stadium, Singapura, Rabu (29/12/2021) malam WIB. Timnas Indonesia takluk 0-4 dari Thailand pada laga leg pertama final Piala AFF 2020.
|
Editor: Bayu Galih

KOMPAS.com - Di media sosial beredar narasi yang menyebutkan bahwa tim nasional (timnas) Thailand didiskualifikasi dari Piala ASEAN Football Federation (AFF) 2020.

Narasi yang beredar di media sosial Facebook itu mengatakan, Tim Gajah Putih itu diskualifikasi karena ada salah satu pemainnya dilaporkan memakai doping sebelum pertandingan.

Dari penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut adalah hoaks.

Media officer PSSI Bandung Saputra mengatakan bahwa tidak ada pemain Thailand di Piala AFF 2020 yang dikenai sanksi doping.

Narasi yang beredar

Informasi yang menyebut bahwa Timnas Thailand didiskualifikasi dari Piala AFF 2020 disebarkan oleh akun ini, ini, dan ini.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah satu unggahan tersebut menyertakan video berdurasi 1 menit 37 detik, yang menampilan beberapa potongan cuplikan pialah AFF 2020.

Salah satu cuplikannya menampakkan wajah pelatih Thailand, Alexandre Polking.

"AFF GEMPAR!! THAILAND DI DISKUALIFIKASI PERTADINGAN HARUS DI ULANG...," tulis keterangan dalam unggahan tersebut.

Adapun narasi dalam video berbunyi demikian:

Di sisi lain ada berita yang beredar mengenai salah satu pemain Timnas Thailand yang terdeteksi menggunakan doping sebelum pertandingan. Namun hingga saat ini para panitia piala AFF menyelidiki salah satu pemain Thailand tersebut dan masih merahasiakan nama pemain itu. Pastinya ini akan menjadi berita baik bagi Timnas Indonesia.

Penelusuran Kompas.com

Tidak benar bahwa Timnas Thailand didiskualifikasi dari Piala AFF 2020 karena pemainnya terlibat kasus doping.

Video dengan narasi dan cuplikan serupa sebelumnya juga disebarkan oleh akun YouTube ini.

Cuplikan tersebut mengambil penggalan dari video konferensi pers jepang pertandingan leg 2 Indonesia vs Thailand pada Piala AFF 2020.

Dalam tangkapan layar video ini, tampak pelatih Thailand, Alexandre Polking berada di posisi dan latar yang sama dengan yang ada di video.

Diberitakan Kompas.com, Sabtu (1/1/2022), Media officer PSSI Bandung Saputra mengatakan bahwa narasi itu adalah hoaks.

“Iya (hoaks). Kan nanti malam leg kedua,” kata Bandung, pada Sabtu lalu.

Indonesia pun telah bertanding melawan Thailand dalam pertandingan leg 2, sehingga tidak ada pengulangan leg 1 akibat kasus doping.

"Enggak ada (perulangan leg-1 akibat Kapten Thailand positif doping),” ungkap Bandung.

Pada final leg 2 Piala AFF 2020, Indonesia melawan Thailand berlangsung pada Sabtu (1/1/2022) pukul 19.30 WIB. Saat itu, Indonesia hanya dapat imbang 2-2.

Adapun pada leg pertama, Indonesia kalah 0-4 dari Thailand. Sehingga, secara agregat Thailand unggul 2-6.

Sementara itu, ketika ditelusuri mengenai isu doping yang dikaitkan dengan Thailand, terhubung dengan sanksi yang diberikan oleh Badan Anti-Doping Dunia (WADA).

Dilansir dari laman resmi WADA, 7 Oktober 2021, WADA memberikan sanksi kepada beberapa negara, termasuk Thailand dan Indonesia karena tidak mematuhi regulasi pelaporan tes doping rutin.

Salah satu sanksinya, negara-negara tersebut akan dilarang menjadi tuan rumah kejuaraan regional, kontinental, atau internasional.

Kesimpulan

Informasi yang menyebut Timnas Thailand didiskualifikasi dari Piala AFF 2020 karena kasus doping adalah hoaks.

Tidak ada pemain Thailand yang dikenai sanksi karena doping selama Piala AFF 2020.

WADA memberikan sanksi doping kepada Indonesia dan Thailand dengan tidak mengizinkan menjadi tuan rumah pertandingan regional hingga internasional.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi