Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Booster Dimulai 12 Januari 2022, Gratis atau Berbayar?

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/OASISAMUEL
Ilustrasi vaksin dosis pertama dan kedua Covid-19 buatan Moderna.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Pemerintah mengumumkan bahwa pelaksanaan vaksinasi dosis ketiga atau vaksinasi booster dimulai pada 12 Januari 2022.

Hal tersebut diumumkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan melalui konferensi pers secara virtual, Senin (3/1/2022).

"Saya update soal program vaksinasi booster, tadi sudah putuskan Bapak Presiden berjalan tanggal 12 Januari ini," kata Budi dikutip dari Kompas.com (4/1/2022). 

Vaksin booster atau vaksin penguat adalah dosis vaksin tambahan untuk memberikan perlindungan ekstra terhadap Covid-19 karena efek dari beberapa vaksin yang dapat menurun seiring waktu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: BlackBerry OS Berhenti Beroperasi, Ini Ponsel yang Tak Bisa Digunakan

Vaksin booster gratis atau berbayar?

Dikutip dari Kompas.tv (3/1/2022), vaksin booster ini tidak diberikan secara gratis kepada semua masyarakat seperti vaksin Covid-19 dosis 1 dan 2.

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, diperkirakan akan ada 100 juta orang masyarakat golongan bawah yang mendapatkan vaksin booster gratis. Sementara sisanya akan berbayar. 

"Rakyat kita kelas bawah tidak bayar atau gratis, itu kira-kira 100 juta orang, yang lainnya bayar. Saya pasti bayarlah," jelasnya.

Berapa harga vaksin booster?

Lalu berapa kisaran harga vaksin Covid-19 booster ini? Mengutip KompasTV, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin memperkirakan biaya vaksin booster ini di kisaran Rp 300.000.

"Ya paling mahal berapa ya, harganya di bawah Rp300.000," kata Budi usai membuka kegiatan Health Business Gathering 2021 di Mulia Resort Nusa Dua, Bali, Jumat (3/12/2021).

Di sisi lain, Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19, Alexander Ginting mengatakan bahwa biaya vaksinasi booster bergantung pada platform vaksinnya.

"Tergantung platform vaksinnya, inactivated, mRNA vector, atau recombinan," ujar Alex saat dihubungi Kompas.com, Selasa (4/1/2022).

Menurutnya, tarif vaksinasi booster berbayar dengan perkiraan harga sekitar Rp 200.000 sampai Rp 600.000.

Baca juga: Belum Divaksin, Apakah Anak Usia di Bawah 6 Tahun Aman Ikut PTM?

 

Sasaran target vaksinasi booster

Mengutip pemberitaan Kompas.com, Selasa (4/1/2022), Menkes Budi menjelaskan, pihaknya menargetkan ada 21 juta sasaran penerima vaksin booster, yang masuk kelompok usia di atas 18 tahun, pada Januari 2022.

Sebagai informasi, sebelum menggelar vaksinasi booster, suatu kabupaten/kota harus memiliki cakupan vaksinasi Covid-19 dosis pertama mencapai 70 persen dan 60 persen untuk dosis kedua.

"Jadi sampai sekarang ada 244 kabupaten/kota yang sudah memenuhi kriteria tersebut," ujar Menkes Budi dalam konferensi pers secara virtual pada Senin (3/1/2022).

Jumlah dosis yang bakal disediakan

Adapun stok vaksin yang dibutuhkan untuk vaksinasi booster ini setidaknya 230 juta dosis.

Menkes Budi mengungkapkan, saat ini pemerintah sudah mengamankan 113 juta dosis vaksin.

"Memang vaksinasi booster ini kita butuhnya 230 juta (dosis), kita sudah secure (amankan), pemerintah 113 juta (dosis)," ujar Menkes Budi.

Dalam konpers, ia menyampaikan kabar terbaru dari Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) terkait vaksin booster.

Disebutkan bahwa adanya kebijakan untuk penggunaan setengah dosis vaksin Moderna sebagai vaksin booster.

Sebab, kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) yang ditimbulkan usai penyuntikkan vaksin Moderna cukup keras.

Saat ini, lanjut Menkes Budi, para peneliti bersama ITAGI sedang melakukan riset terkait penggunaan setengah dosis vaksin Moderna tersebut.

Baca juga: Cara Cek Syarat dan Kuota Sekolah untuk SNMPTN 2022

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi