Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bau Mampu Mengembalikan Kita pada Kenangan Lama, Begini Penjelasannya

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash/Anthony Tran
Aroma-aroma tertentu tersimpan rapat di area otak, aroma ini terkait dengan peristiwa khusus yang berbau emosional.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com -  Bau atau aroma khas bisa seketika mengembalikan ingatan kita ke kejadian atau kenangan lama yang sudah lama tidak kita ingat-ingat lagi.

Semisal bau bakaran kue brownies yang bisa mengingatkan kita akan kedai roti kecil di Jalan Braga Bandung, atau bau ikan panggang yang bisa mengingatkan kita akan kenangan ketika berlibur di Bali bersama keluarga.

Aroma dan bau-bauan khas memang bisa mengingatkan kita akan kenangan lama yang seringnya berbau emosional, entah bahagia, kecewa, atau patah hati.

Mengapa bisa demikian?

Baca juga: Beberapa Tanda Anak Anda Memiliki Kecerdasan di Atas Rata-rata

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaitan aroma dan ingatan emosional

Melansir dari Live Science, ada penjelasan ilmiah mengapa bau bisa mengembalikan kenangan lama.

Hal ini lantaran area otak yang memproses bau, ingatan dan emosi, masing-masing terkait erat satu sama lain.

Bau atau aroma sendiri berasal dari partikel kimia yang mengambang di udara dan masuk ke dalam cuping hidung kita dan kemudian masuk ke dalam otak melalui olfactory bulb.

Olfactory bulb adalah "kurir" yang mengirim informasi tanpa henti dari hidung ke otak. Dan kelembaban di dalam hidung berfungsi membantu olfactory bulb.

Kelembaban pada hidung bertugas mengubah partikel kimia bau menjadi cairan sehingga lebih mudah diolah dan diproses oleh olfactory bulb.

Nah di dalam otak, informasi dari olfactory bulb ini akan diterima oleh amigdala dan disampaikan ke area khusus di dalam otak yang bertugas memproses emosi, kemudian dihantar juga melewati hippocampus atau area otak yang memproses informasi.

Baca juga: Kerap Alami Lupa Ingatan secara Tiba-tiba? Mungkin Ini Beberapa Sebabnya

Uniknya, hanya informasi soal bau atau aroma saja yang dihantarkan ke dalam dua dapur otak ini, yaitu amigdala dan hippocampus.

Sedangkan sensasi lain, dihantarkan menuju thalamus, bagian otak yang memilah hal-hal yang kita lihat, dengar dan rasakan.

Menurut John McGann, profesor dari Universitas Rutgers New jersey, sensasi bau ini melompati thalamus dan langsung masuk ke dalam amigdala dan hippocampus. Inilah sebabnya, aroma bisa lekat kaitannya dengan ingatan kuat yang berbau emosional.  

Ketika seseorang mencium aroma yang mengaitkannya dengan ingatan emosional di masa lalu, otak akan memproses aroma ini dengan emosional terlebih dahulu, baru kemudian ingatan akan mengikuti.

Namun terkadang, ingatan ini tak bisa kembali dengan utuh sempurna. Jadi kita bisa merasa sedikit sedih karena aroma tertentu, namun kita tak bisa mengingat pernah mencium aroma itu pertama kali di mana dan dalam peristiwa apa.

Baca juga: Masih Mengantuk Setelah Tidur 8 Jam? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Sensasi bau memang unik. Jika kita terlalu sering mencium aroma spesifik, maka ingatan akan bau yang awalnya berkaitan dengan emosional ini akan menghilang dengan sendirinya dari otak. 

Amigdala sendiri adalah area otak yang dulunya bertugas mendeteksi partikel kimia dalam kebutuhan tubuh untuk bertahan hidup.

Amigdala akan mendeteksi dan menyimpan ingatan bau atau aroma apa yang sebaiknya dihindari karena berasal dari sesuatu yang bisa membahayakan tubuh, dan bau apa yang tak mengancam keselamatan nyawa.

Amigdala menggunakan respon emosi kita untuk memilah ingatan bau, seperti halnya yang dilakukan oleh binatang.

Baca juga: Emosi dan Pikiran Negatif Bisa Pengaruhi Organ Tubuh, Ini Penjelasan Medisnya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi