Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan
Bergabung sejak: 24 Mar 2020

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Ramai-ramai Bergosip tentang "Don't Look Up"

Baca di App
Lihat Foto
Tangkapan Layar Netflix
Tangkapan layar film Don''t Look Up yang ditayang di Netflix
Editor: Egidius Patnistik

FILM Don’t Look Up besutan McKay yang dibintangi Di Caprio, Lawrence, Streep, Blanche yang kini sudah ditayangkan secara global oleh Netflix menjadi bahan pergosipan seru para cendekiawan Indonesia yang tergabung di WAG Demokrasi dan Kemanusiaan.

Sebagai cantrik Prof Samuel Huntington, DR Nasir Tamara menilai gambar hidup satire-distopial tersebut sangat seru-aktual melukiskan kemelut persaingan politik versus sains untuk menguasai kendali arus gerak peradaban.

Jurnalis pro-sains, Lukas Luwarso, seperti biasa tentu menonton film tersebut dengan lensa supra kritis terhadap ulah kaum politisi yang tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk memanfaatkan sains sebagai alat memperkokoh kekuasaan yang sudah maupun belum maka ingin dikuasai.

Baca juga: Apakah Hantu Itu Nyata? Ini 6 Keraguan soal Hantu Menurut Sains

Cendekiawan Wijayanto panjang lebar mengulas film komedi fiksi ilmiah tersebut sebagai gambaran tipikal masyarakat yang ignorant pada temuan sains, mengabaikan peringatan saintis tentang bakal datangnya bencana besar (kiamat).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Film Don't Look Up menunjukkan ironi ketika kepentingan politik, ekonomi dan keyakinan, mengabaikan peringatan sains tentang ancaman eksistensial risk. Contoh kegagalan masyarakat untuk berpikir jernih dan bertemperamen sains. (Real life ancaman kiamat adalah climate change, yang juga diabaikan oleh politisi, pengusaha, dan masyarakat pd umumnya.)

Lain halnya dengan penulis kisah fantasi yang selalu fantastis Akmal Nasery Basral menertawakan nasib para ilmuwan disuruh nunggu sang Presiden (AS). Dikerjai lagi sama jenderal yang menemani mereka, disuruh bayar cemilan yang ternyata gratis bisa diambil di dapur Ruang Oval (setelah sang jenderal pergi).

Parah juga jenderal AS. Cemilan saja dipakai buat malak ilmuwan.

Baca juga: Sinergi Sains dan Filsafat

Semua komentar para cendekiawam Indonesia adalah seru namun yang paling seru adalah penegasan mahajurnalis yang kini berperan sebagai pandita Mpu Jaya Prema bahwa dirinya malas nonton film Don’t Look Up. Apalagi dalam cerita astronom itu melaporkan ke Presiden AS, ya goblok aja. Coba kalau dilaporkan ke Presiden Jokowi, enggak bakalan ada kiamat. Jokowi bisa mengerahkan periset BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), atau dukun.

Berdasarkan kemelut gosipan para cendekiawan Indonesia di padang Kurusetra WAG Demokrasi & Kemanusiaan maka pada hakikatnya layak diharapkan sang mahasenias Garin Nugroho segera menggarap film Don’t Look Up versi Indonesia yang dijamin pasti lebih seru ketimbang versi Amerika.

Merdeka!

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi