KOMPAS.com - Memiliki taman di rumah merupakan idaman pemilik rumah.
Taman yang cantik bisa membuat nyaman pemilik rumah, sekaligus memperlancar sirkulasi udara di lingkungan rumah.
Taman tidak selalu untuk rumah yang memiliki halaman yang luas saja, tetapi juga untuk mereka yang tinggal di rumah mungil atau minimalis.
Berikut tips membuat taman di rumah minimalis:
Baca juga: Segera Bikin Taman Kecil di Jendela, Ini 5 Manfaatnya
Tips membuat taman di rumah
Mengutip pemberitaan Kompas.com, (12/5/2019), ada 8 referensi penataan tanaman agar menarik dan terlihat asri pada rumah Anda.
- Teras depan untuk menyimpan pot
Anda dapat menyulap halaman depan rumah sebagai lahan hijau. Jika ukurannya dirasa kurang besar, tidak ada salahnya mengambil sedikit ruang dari teras untuk menempatkan beberapa pot tanaman. - Kombinasi Hardscape dan rumput
Jika tidak menginginkan seluruh bagian taman ditanami oleh rumput, Anda bisa mengombinasikannya dengan plat semen. Selain itu, alternatif lainnya bisa juga menggunakan grass block dengan motif yang beragam. - Tanaman kecil pada bagian pinggir taman
Halaman belakang rumah terkadang dijadikan sebagai area untuk menjemur pakaian. Oleh karena itu, jangan terlalu banyak menaman tanaman pada taman minimalis di belakang rumah. Sebaiknya, kosongkan bagian tengah taman, dan perbanyak menanam tanaman kecil pada bagian pinggir. - Satu pohon saja cukup
Salah satu fungsi dari taman dalam rumah adalah untuk menambah pencahayaan. Jadi, jangan membuat taman minimalis dalam rumah terlihat seperti hutan. Menanam satu pohon pun sudah cukup. - Lampu taman di bagian tengah taman
Meskipun memilki rumah mungil, jangan gunakan semua lahan sebagai bangunan. Sisakan sedikit ruang pada bagian depan untuk area hijau.Jangan lupa menambahkan lampu taman untuk penerangan tambahan pada malam hari. - Percantik dengan dinding bata putih
Nilai estetika dari taman rumah minimalis mungil juga bisa Anda tingkatkan dengan permainan pola dan warna pada dinding di sekitar taman. Salah satu contohnya adalah dinding bata putih yang dapat memberikan kesan gaya skandinavia. - Menanam secara vertikal
Karena ukurannya sangat mungil, Anda bisa menanam tanaman secara vertikal ke atas atau menempelkannya pada dinding taman minimalis. - Menggunakan konsep kering
Mengingat ukuran taman minimalis yang Anda miliki tidak terlalu luas, konsep taman kering dengan batu kerikil dan tanaman dalam pot sangat cocok. Konsep taman kering tidak akan membuat rumah menjadi kotor akibat percikan lumpur saat hujan.
Baca juga: Lantai Rumah Menggelembung: Penyebab, Cara Mencegah, dan Memperbaiki
Perhatikan aliran udara dan air
Sekretaris Jenderal Ikatan Arsitek Indonesia periode 2018-2021 Ariko Andikabina mengatakan, peletakkan taman sebaiknya disesuaikan dengan aliran udara dan aliran air.
"Penempatan (taman) sebaiknya pada tempat yang membuat aliran udara ke seluruh ruang dalam rumah dapat optimal," ujar Ariko, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (7/1/2022).
Dia menambahkan, perlu juga memperhatikan aliran air ketika hujan untuk menghindari genangan.
Selanjutnya, Ariko menjelaskan, lahan yang paling umum untuk dibuat spot taman adalah bagian depan bangunan, karena memanfaatkan garis sempadan.
Akan tetapi, kalau pemilik rumah menginginkan taman berada di dalam rumah, bisa saja, asalkan dikelola dengan baik dan bisa membuat rasa ruangan di dalam rumah lebih asri dan lega.
Menurut Ariko, kehadiran taman ini dirasa memberikan nuansa asri karena ada kebutuhan manusia yang tetap terhubung dengan alam/lingkungan.
"Tetap terhubung dengan alam, walau mungkin tidak selamanya tamannya terlalu penuh dengan tanaman ya," lanjut dia.
Baca juga: Perbedaan Keramik, Granit, dan Tegel untuk Rumah, Mana yang Terbaik?
Suplai air dan drainaseDalam penempatan taman di lingkungan rumah, Ariko mengatakan, untuk memperhatikan suplai air dan drainase, apalagi jika Anda memiliki banyak tanaman.
Drainase pada rumah atau timpat tinggal adalah pembuangan massa air secara alami atau buatan dari permukaan dengan mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air.
Sehingga, permukaan tanah tanaman menjadi tidak begitu banyak air yang mengendap, karena air sudah mengalir ke tempat lain.
Artinya, jika banyak tanaman di suatu taman rumah, maka kebutuhan air untuk menyiram tanaman akan lebih banyak.
"Kalau drainase, perhatikan daya resap tanahnya dan saluran yang menyalurkan air keluar apabila air yang jatuh melebihi daya serap tanahnya, terutama saat hujan," ujar Ariko.
Dia mengungkapkan, hal yang jadi tantangan sebenarnya adalah mereka yang tinggal di apartemen.
Di apartemen, pemilik atau penghuninya wajib mengetahui tanaman apa yang sebaiknya dipelihara dan yang tidak membutuhkan air dalam jumlah banyak.
"Di sini, tanaman indoor punya peran," kata Ariko.
"Tanaman indoor yang dipilih sebaiknya yang tidak terlalu banyak air dan bisa menyerap polutan," lanjut dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.