KOMPAS.com - Transaksi online memang praktis, namun transaksi ini juga sangat rawan penipuan.
Karena hal inilah, berbagai fitur transaksi online membagikan kode OTP kepada para penggunanya.
OTP adalah singkatan dari On Time Password. Sesuai namanya, OTP adalah password yang bersifat sementara dan memiliki batas waktu pemakaian.
Melansir dari Smart Id, OTP biasanya dikirimkan melalui SMS atau email dan hanya bisa digunakan di waktu tersebut.
OTP diberikan pada saat pendaftaran akun atau pada saat pembaharuan akun dilakukan. Jadi jika Anda tak bisa memasukkan kode OTP dengan benar, maka Anda tak akan bisa melanjutkan proses mengakses akun yang ada.
Pengiriman kode OTP ini berdasarkan nomor ponsel atau alamat email yang Anda daftarkan pada aplikasi tersebut.
Ketika Anda akan mengakses akun atau memperbaharui akun, kode OTP ini akan dikirimkan dalam waktu hitungan detik hingga menit.
Jika kode tak segera sampai lebih dari 2 menit lamanya, biasanya ada gangguan jaringan yang terjadi.
Baca juga: Cara Mengecek dan Melaporkan Online Shop yang Melakukan Penipuan
Mengenal modus penipuan OTP fraud
Kode OTP jangan pernah diberikan kepada pihak lain. Bocornya kode OTP bisa digunakan untuk membajak akun transaksi online atau membajak akun komunikasi milik Anda.
Modus penipuan OTP fraud ini biasanya meliputi beberapa langkah berikut ini:
- Kode OTP akan dikirimkan melalui SMS atau email dalam waktu singkat.
- Penipu akan menelepon korban menggunakan nomor samaran.
- Penipu akan menyamar menjadi pihak bank atau instansi tertentu.
- Pelaku akan mengatakan bahwa kartu kredit atau akun jual beli milik korban sedang disalahgunakan orang lain dan mereka menawarkan bantuan.
- Pelaku atau penipu akan meminta kode OTP yang masuk beruntun ke dalam ponsel korban. Kode OTP ini akan masuk terus lantaran ulah penipu yang memang tengah mencoba membobol akun korban sehingga sistem pusat dari akun yang ada memberikan kode OTP kepada pemilik akun.
- Jika pelaku penipuan mendapatkan kode OTP yang ada, maka benteng keamanan dari akun perbankan atau aplikasi korban bisa langsung ditembus dan diakses.
Bahaya penipuan bermodus OTP fraud terus ada di sekitar kita. Jadi waspadalah terhadap pihak-pihak yang meminta Anda memberikan kode OTP.
Karena pihak bank tidak pernah meminta konsumen untuk memberikan kode OTP-nya dengan alasan apapun.
Baca juga: Cara Mengecek dan Melaporkan Rekening Penipuan via Cekrekening.id
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.