Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Wastafel Tidak Boleh Bersebelahan dengan Kompor? Ini Penjelasannya

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/KELAVI
Ilustrasi wastafel dapur berbahan kuningan.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Memasak dan mencuci piring merupakan dua hal yang tidak lepas dari urusan dapur.

Namun, dua hal tersebut sebaiknya tidak dilakukan pada tempat yang berdekatan karena suatu alasan.

Hal ini tentu berpengaruh pada penempatan kompor dan wastafel dalam rumah.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Kompor Induksi dan Kelebihannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lalu, apa alasan wastafel dan kompor tidak boleh ditempatkan bersebelahan?

Arsitek dari SAIA Architecture Ariko Andikabina memberikan alasan perihal mengapa penempatan wastafel tidak boleh bersebelahan dengan kompor.

"Yang dikhawatirkan kalau wastafel dekat dengan kompor yakni ada cipratan air ke minyak panas, itu masalahnya," ujar Ariko saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (8/1/2022).

Selain itu, karena wastafel menjadi tempat yang paling sering digunakan, maka benda ini harus mudah dijangkau.

Baca juga: Soal Kompor Induksi, Ini Penjelasan PLN

Area di dan sekitar wastafel bisa digunakan untuk mempersiapkan makanan, seperti membersihkan, memotong, dan mencuci bahan makanan.

Letak wastafel yang ideal bisa juga dekat dengan penyimpanan alat makan, seperti sendok, garpu, piring, gelas, dan peralatan lain yang digunakan setiap hari.

Anda bisa menempatkan talenan dan pisau di titik tengah antara wastafel dan kulkas agar pemilik rumah bisa dengan leluasa mengakses item dari kulkas, memotong bahan makanan, dan membuang sisa-sisanya ke wastafel atau wadah sampah.

Baca juga: Apa Itu DME yang Disebut Bakal Gantikan Gas Elpiji?

Kompor

Dikutip dari Kompas.com, (5/2/2017), sebuah kompor juga harus mudah diakses karena menjadi area di mana memasak makanan berlangsung.

Apa pun yang melibatkan proses memasak harus berada di dekat kompor.

Oven dengan meja yang cukup di samping atau dekat seberangnya, menyediakan tempat untuk meletakkan barang-barang panas dengan cepat.

Baca juga: Viral 2 Pria Unboxing Gas Elpiji 3 Kg dan Terbakar, Seperti Apa Kejadiannya?

Dalam jarak masih dapat dijangkau, tempatkan potholders atau lap dan barang-barang lainnya yang dapat menangani peralatan masak panas.

Pertimbangkan juga menempatkan kabinet untuk peralatan masak yang sering digunakan pada kompor, dan lemari lain sebagai tempat peralatan masak pada oven.

Menempatkan peralatan di daerah ini memungkinkan perpindahan alat secara lebih nyaman.

Baca juga: Bahaya Tabung Gas APAR Dibuat Jadi Tabung Oksigen Pasien Covid-19

Ketinggian penempatan wastafel dan kompor

Sementara itu, Ariko menjelaskan bahwa ada penghitungan tersendiri dalam mengukur ketinggian penempatan wastafel maupun kompor.

"Rumusnya pakai ukuran badan saja. Misalnya, tinggi meja westafel itu (selain ukuran penggunanya kalau di rumah, kalau di ruang publik ambil ukuran standar) menyesuaikan dengan bowl-nya," kata dia.

Menurutnya, ketinggian wastafel dan kompor sebaiknya disesuaikan dengan ukuran tubuh pemilik rumah, karena ukuran tubuh berbeda-beda.

Baca juga: Benyamin Sueb dan Kenangan Lagu Legendarisnya, Kompor Meleduk hingga Ondel-ondel

Umumnya, tinggi penempatan wastafel dan kompor di Indonesia yakni sekitar 85-90 cm.

Ukuran ini juga bisa lebih rendah, tergantung kenyamanan pemilik rumah itu sendiri.

"Kalau bowl wastafel lebih tinggi, maka ketinggian meja disesuaikan," lanjut dia.

Baca juga: Hindari 7 Kesalahan Ini saat Mendesain Dapur

Tipe wastafel

Sebagai informasi, tipe wastafel beraneka macam dan ukuran.

Adapun macamnya yakni wall hung, under counter, table top, rendah, dan lainnya.

Terkait ketinggian penempatan wastafel dan kompor, Ariko menambahkan, untuk kompor dengan ketinggian penempatan 90 cm biasanya menggunakan kompor tanam.

Karena kompor tanam ukurannya hampir sejajar dengan alasnya.

"Kalau kompor biasa kan lebih tinggi ketimbang kompor tanam, maka tinggi meja (alasnya) harus disesuaikan," ujar Ariko.

Baca juga: INFOGRAFIK: Cara Membersihkan Kompor Listrik dan Kompor Gas

Dampak jika wastafel atau kompor ukurannya terlalu tinggi atau terlalu rendah

Ariko mengungkapkan, jika wastafel atau kompor ukurannya terlalu tinggi atau terlalu rendah maka bisa berakibat pada keselamatan.

"Bisa berakibat keselamatan ya, karena ada masakan dan panas," kata Ariko.

"Kalau wastafel lebih ke kenyamanan, nah pastikan juga ketinggian wastafel apabila ada anak-anak kecil di rumah," lanjut dia.

Baca juga: 6 Fakta DME Pengganti Elpiji, Efisiensi hingga Harganya

Ia menganjurkan, suatu rumah untuk memiliki bangku tangga atau dingklik untuk membantu anak mengakses wastafel.

Sementara, bahan yang perlu digunakan dalam pembuatan alas kompor yakni bahan yang diberikan lapisan tahan api seperti HPL tahan panas dan tahan api.

Untuk table top bisa menggunakan marmer, granit, atau solid surface.

Ariko mengimbau agar masyarakat tidak menggunakan bahan yang mudah terbakar untuk penggunaan alas kompor.

Baca juga: Viral Video Mobil Tangki Gas Elpiji Bocor di Jalan, Bagaimana Ceritanya?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi