Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Hewan Bisa Bertahan Tanpa Makanan Selama Hibernasi?

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Jiri Fejkl
Ilustrasi hibernasi beruang kutub. Hewan berhibernasi untuk menurunkan metabolisme sebagai upaya bertahan hidup. Penelitian mencoba melihat potensi dan manfaat hibernasi jika dilakukan manusia.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Selama musim hujan, manusia umumnya lebih memilih untuk menghabiskan waktu di rumah.

Pada saat-saat seperti ini, orang mungkin iri pada hewan seperti beruang yang tertidur selama musim terdingin dan bangun segar di saat musim semi.

Mereka tetap nyaman di sarang mereka yang hangat sepanjang musim dingin. Tapi hal ini membuat banyak orang bertanya-tanya, "bagaimana mereka bisa hidup tanpa makan dalam waktu yang lama?".

Seperti diketahui, hibernasi merupakan salah satu cara hewan untuk melindungi diri dari kondisi buruk.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 6 Makanan yang Paling Mungkin Membuat Hewan Peliharaan Sakit

Hibernasi

Selama periode cuaca buruk dan kekurangan makanan, hewan tertentu berhibernasi untuk menghemat energi dan bertahan hidup.

Mengutip Science ABC, hibernasi melibatkan perlambatan metabolisme yang signifikan, termasuk penurunan detak jantung dan laju pernapasan, bersama dengan penurunan suhu tubuh.

Hal ini memungkinkan hewan-hewan ini menghemat energi selama berbulan-bulan di musim dingin yang panjang.

Baca juga: Apakah Seekor Anjing Bisa Menangis karena Emosi?

Perlu tidaknya hibernasi

Untuk memahami perlunya hibernasi, pertama-tama kita harus mengetahui perbedaan antara organisme endotermik dan ektotermik.

Ektotermik adalah hewan yang suhu tubuhnya bergantung pada suhu lingkungan. Ini berarti bahwa mereka bergantung pada lingkungan eksternal mereka untuk mengatur suhu tubuh mereka.

Biasanya, mereka memiliki suhu tubuh yang berubah dengan suhu lingkungan mereka.

Baca juga: Saat Populasi Hewan di Dunia Turun 68 Persen dalam 50 Tahun...

Hewan-hewan ektoterm dapat mengatur suhu tubuh mereka sampai batas tertentu, tetapi tidak dengan menghasilkan panas.

Mereka bergantung pada hal-hal seperti sinar matahari atau permukaan batu yang dipanaskan.

Sumber panas fisiologis internal mereka terbatas, sehingga mereka bergantung pada lingkungan untuk pengaturan.

Baca juga: Ramai soal Unggahan Hati Hewan Kurban yang Berlubang Diduga Sarang Cacing, Ini Penjelasannya...

Mereka juga dikenal sebagai hewan 'berdarah dingin', termasuk di antaranya ikan, amfibi, dan reptil.

Sebaliknya, hewan endotermik dapat mengatur suhu tubuh mereka sendiri dengan menghasilkan panas internal.

Mereka mampu mempertahankan suhu tubuh fisiologis mereka dalam kisaran yang stabil, terlepas dari perubahan lingkungan.

Baca juga: Plus Minus Tidur Sekasur dengan Hewan Peliharaan

Endotermik menyesuaikan produksi dan isolasi panas metabolik mereka agar tetap hangat, sedangkan selama cuaca panas, mereka berkeringat untuk mendinginkan.

Mereka disebut hewan 'berdarah panas', dan termasuk mamalia dan burung.

Endotermik membutuhkan 'bahan bakar' yang cukup dalam bentuk makanan untuk melawan efek dingin.

Ini bisa menjadi tantangan selama musim dingin, ketika cuaca sangat dingin dan makanan langka.

Jadi, banyak hewan berhibernasi untuk menghemat energi dan bertahan dalam kondisi musim dingin yang keras ini.

Baca juga: Kucing Emas, Satwa Langka Dilindungi yang Habitatnya Hanya Ada di Wilayah Sumatera

Menambah berat badan sebelum hibernasi

Metabolisme merupakan proses ketika tubuh mengubah makanan menjadi energi.

Saat kelaparan atau berpuasa, tubuh memecah cadangan lemak yang tersimpan untuk memberi kita energi yang diperlukan.

Oleh karena itu, sebagian besar hewan biasanya membesar dan mencoba menambah berat badan sebanyak mungkin sebelum masuk ke hibernasi.

Sebagian besar lemak dalam tubuh terdiri dari jaringan adiposa putih atau 'white fat'.

Brown adipose tissue (BAT) atau sel lemak coklat adalah jenis sel lemak khusus yang unik untuk mamalia yang menjadi aktif dalam cuaca dingin.

Baca juga: Apakah Semua Hewan Bersin?

Mereka tampak coklat karena tingginya jumlah mitokondria padat di dalamnya. Seperti diketahui, mitokondria adalah pembangkit tenaga sel.

Karena jaringan BAT mengandung jumlah mitokondria yang jauh lebih banyak daripada sel lemak putih rata-rata, mereka memiliki tingkat metabolisme yang lebih cepat.

Dengan demikian, BAT membantu menjaga organisme tetap hangat sampai tingkat yang cukup, sehingga mereka tidak perlu mengkonsumsi makanan untuk memenuhi kebutuhan metabolisme mereka yang sedang berlangsung.

Baca juga: Selain Arwana, Ini 5 Ikan Akuarium Termahal di Dunia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi