Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mana yang Lebih Sehat, Telur Orak-arik atau Telur Rebus?

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash/Karan Mandre
Baik olahan telur orak-arik dan telur rebus sama-sama dipilih mereka yang tengah dalam program diet, karena kedua sajian ini memilki kandungan lemak jahat dalam takaran rendah.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Sama-sama minim minyak, sajian telur orak-arik dan telur rebus banyak dipilih oleh mereka yang tengah menjaga berat badan.

Sedangkan telur goreng, lebih sering dihindari karena bisa mengikat banyak minyak dan membahayakan kadar kolesterol jahat dalam tubuh.

Telur orak-arik biasanya diolah menggunakan sedikit minyak atau mentega, atau tanpa minyak sama sekali. Sehingga tingkat keamanannya bisa disejajarkan dengan sajian telur rebus.

Namun benarkah kandungan protein dan nutrisi yang ada di kedua sajian ini sama persis? 

Baca juga: Benarkah Mengonsumsi Telur Setiap Hari Meningkatkan Risiko Diabetes?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telur orak-arik vs telur rebus

Telur banyak disukai karena mengandung banyak nutrisi dan bisa diolah dengan berbagai macam resep. Mulai dari digoreng, didadar, direbus, dipanaskan setengah matang, dan masih banyak lagi.

Melansir dari Times of India, berbagai cara pengolahan menghasilkan berbagai macam komposisi nutrisi yang berbeda-beda.

Mengapa cara pengolahan mempengaruhi kandungan nutrisi, karena level pemanasan ketika pengolahan bisa mengurangi kadar vitamin, mineral dan lemak baik yang ada.

Telur orak-arik memiliki proses pemanasan yang cukup singkat. Ketika telur diacak di atas wajan panas, bagian per bagian telur akan lebih cepat matang daripada telur yang digoreng ala mata sapi. Jadi, risiko rusaknya kandungan nutrisi karena suhu panas dari api sangatlah kecil.

Baca juga: 5 Cara Mengupas Telur Rebus Anti Ambyar

Sedangkan telur rebus, dimatangkan dengan cara dimasukkan ke dalam air yang mendidih. Lama perebusan tergantung dengan tingkat kematangan yang kita inginkan, rata-rata memiliki waktu sekitar 6 hingga 10 menit.

Lama pematangan telur rebus memang jauh lebih lama dari telur orak-arik, namun telur rebus tak tersentuh sama sekali oleh kandungan minyak atau mentega yang biasanya tinggi kolesterol.

Menurut Journal of Agricultural Food Chemistry, merebus telur bisa mengurangi kadar antioksidan dalam kuning telur hingga 22,5 persen.

Lewat penelitian, telur rebus memiliki kalori lebih rendah daripada telur orak-arik. Telur rebus juga memiliki protein, vitamin B kompleks, dan selenium lebih tinggi daripada telur orak-arik.

Namun telur orak-arik memiliki lebih banyak kandungan lemak baik dibanding telur rebus, meski mengikat lemak lebih banyak daripada telur rebus.

Baca juga: Untuk Vegan, Ini Bahan Pengganti Telur dalam Membuat Kue

Cara mengolah telur yang sehat

Melansir Healthline, memasak telur dalam metode apapun jauh lebih sehat daripada tak mematangkan telur sama sekali.

Ketika Anda mengonsumsi telur mentah, Anda berisiko terinfeksi salmonella, bakteri yang bisa menggangu saluran cerna.

Protein dalam telur juga lebih bisa dicerna tubuh ketika sudah melalui proses pemanasan di atas suhu api.

Untuk mendapatkan sajian telur yang sehat, olahlah dengan waktu pemanasan yang tidak terlalu lama agar kandungan nutrisi tak rusak.

Gunakan sedikit minyak, dan padukan dengan sayuran agar kandungan protein dan serat bisa seimbang.

Baca juga: Menyeduh Bubuk Kopi dicampur Cangkang Telur? Ini Manfaatnya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi