KOMPAS.com - Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL) memiliki kapal perang jenis bantu rumah sakit (BRS) KRI dr Soeharso.
KRI dr Soeharso yang memiliki nomor lambung 990 sudah malang melintang dalam berbagai misi kemanusiaan, termasuk saat pandemi di Indonesia.
Adapun salah satunya membantu memenuhi kebutuhan oksigen di Jawa Tengah, utamanya di Semarang Raya guna penanganan pasien Covid-19 pada Agustus 2021.
Sebelum pandemi, KRI dr Soeharso-990 sudah mengelilingi Indonesia, baik untuk latihan TNI AL maupun difungsikan sebagai rumah sakit saat bencana alam, seperti saat tsunami Aceh 2004 dan gempa Palu 2018.
Berikut spesifikasi hingga perjalanan KRI dr. Soeharso-990:
Baca juga: Kisah dan Spesifikasi KRI Teluk Bone 511, Kapal Perang TNI AL Eks Perang Dunia II
Spesifikasi KRI dr Soeharso-990
Dilansir dari Tni.mil.id, KRI dr Soeharso dengan nomor lambung 990 sebelumnya bernama KRI Tanjung Dalpele 972, berbobot 11.394 ton kosong dan 16.000 ton berisi penuh.
Kapal perang sepanjang 122 meter, lebar 22 meter, dan draft 6,7 meter ini mempunyai geladak yang panjang dan luas sehingga mampu mengoperasikan dua buah helikopter sekelas Super Puma sekaligus.
KRI dr Soeharso-990 juga dilengkapi sebuah hanggar untuk menampung helikopter satu lagi, dan juga melakukan perawatan terhadap helikopter tersebut.
Sebagai kapal rumah sakit, tersedia 1 ruang UGD, 3 ruang bedah, 6 ruang poliklinik, 14 ruang penunjang klinik, dan 2 ruang perawatan dengan kapasitas masing-masing 20 tempat tidur.
Kapal ini memiliki 75 Anak Buah Kapal (ABK), 65 staf medi,s dan mampu menampung 40 pasien rawat inap.
Jika dalam keadaan darurat, KRI dr. Soeharso-990 juga dapat menampung 400 pasukan dan 3.000 penumpang.
Dalam fungsinya sebagai kapal angkut, KRI dr. Soeharso-990 mampu mengangkut 14 truk/tank dengan bobot per truk/tank 8 ton.
Persenjataan, kapal ini dilengkapi senjata 2 pucuk meriam Penangkis Serangan Udara (PSU) Rheinmetall 20 mm, sementara tenaga penggeraknya adalah mesin diesel.
Baca juga: Perbandingan Spesifikasi Jet Tempur F-15EX dan Dassault Rafale, Canggih Mana?
Misi yang pernah diemban KRI dr Soeharso-990
Kapal ini diklasifikasikan sebagai kapal LPD (Landing Platform Dock).
Lebih lanjut, kapal produksi Daesun Shipbuilding and Eng.Co.Ltd Pusan Korea Selatan ini tiba di Indonesia pada 2003.
Nama dr Soeharso diambil dari nama seorang dokter orthopedi (dokter ahli bedah tulang), yakni Prof dr Soeharso nama yang sama dengan nama Rumah Sakit Orthopedi dan Rehabilitasi di Solo, Jawa Tengah.
Ia telah banyak berjasa selama masa perjuangan kemerdekaan Indonesia dengan membantu menolong dan merehabilitasi pejuang yang mengalami cacat anggota gerak tangan dan kaki akibat peperangan.
Baca juga: Spesifikasi Senjata SS2 V4 Buatan Pindad yang Diamankan TNI dari KKB
Selain itu, KRI dr. Soeharso-990 juga sudah mengenyam beberapa Satgas Operasi, yaitu:
- Operasi Bhakti Sosial Kesehatan setiap tahun (Surya Bhaskara Jaya dan Baksos TNI Terpadu) di pulau-pulau terdepan dan pulau terpencil
- Operasi bantuan bencana tsunami Aceh 2004
- Operasi bantuan bencana Gempa di Sumatera Barat (Sumbar) 2009.
KRI dr Soeharso-990 pun pernah mengemban misi operasi kemanusiaan di Timor Leste pada awal 2016, bertepatan dengan kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo.
Kapal tersebut melakukan kegiatan bakti kesehatan terhadap masyarakat Timor Leste.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.