Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amankah Penggunaan Bedak pada Bayi? Ini Tipsnya

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/MRPUIPHOTOGRAPHY
Ilustrasi bedak bayi.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Sebagian dari orangtua seringkali mengoleskan minyak telon dan mengusapkan bedak di area kulit bayi setelah memandikannya.

Bedak biasa diusapkan di sejumlah area, seperti di lipatan paha atau selangkangan yang biasanya tertutup diapers.

Salah satu tujuannya adalah untuk menyerap keringat dan mencegah terjadinya ruam di kulit bayi akibat lembab.

Namun, amankah penggunaan bedak tabur pada seorang bayi? Berikut tips penggunaannya:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Jangan Buang Sisa Bedak Bayi, Bisa Digunakan sebagai Sampo Kering

Pandangan ahli soal keamanan bedak bayi

Melansir USA Today (20/5/2020), masih jadi perdebatan penggunaan bedak tabur memicu risiko kanker, khususnya kanker ovarium.

Namun, ahli onkologi ginekologi Stephanie Wethington, tidak yakin bedak menjadi penyebab kanker ovarium pada wanita.

Dia memang merekomendasikan penggunakan produk sabun tanpa pewangi pada area perineum daripada bedak bayi, tetapi itu tidak ada hubungannya dengan risiko kanker ovarium.

Menurut dia, bedak cenderung hanya menyebabkan iritasi.

Sementara itu, The American Cancer Society mencatat ada penelitian lain yang menggunakan metode berbeda, menyebut hanya terjadi sedikit peningkatan risiko kanker ovarium dari penggunaan bedak pada bayi.

Penggunaan yang dimaksud adalah penggunaan bedak di daerah kemaluan bayi perempuan.

Mengutip Parents.com, (24/6/2020), secara umum bedak masih dinyatakan aman untuk digunakan pada seorang bayi.

Namun, ada hal yang perlu dipahami. Bedak memang aman, dengan catatan harus waspada dalam pengaplikasiannya.

Jika pun bukan kanker, penggunaan bedak pada bayi bisa mengganggu fungsi paru-paru mereka.

Butiran bedak bayi yang sangat lembut bisa saja terhirup saat digunakan di sekitar wajah atau badan bayi dan berakhir di paru-paru mereka.

"Orang yang menggunakan bedak bayi dalam jumlah besar, terutama di sekitar wajah bayi, berisiko anak akan menghirup partikel halus ini ke paru-paru," kata Joel Kahan, direktur pediatri di Syosset Hospital di New York.

Apabila bedak terhirup secara terus-menerus di sepanjang penggunaan bedak itu, maka akan terjadi penumpukan di paru-paru bayi.

"Jika ada beban yang cukup besar, itu benar-benar bisa sangat berbahaya bagi anak," lanjut Kahan

Hal yang sama juga dijelaskan dalam laman Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski).

Gangguan sistem pernapasan memang menjadi salah satu risiko dari penggunaan bedak bubuk pada bayi.

Namun, risiko itu dapat dihilangkan dengan pengaplikasian bedak di tempat yang benar dan dengan cara yang tepat.

Baca juga: Langkah Mudah Membersihkan Spons Bedak agar Wajah Terhindar dari Kuman

Cara aplikasi bedak bayi yang benar

Perhatikan kandungan yang ada dalam sebuah produk bedak bayi. Jika salah satunya merupakan alergen bayi Anda, maka wajib untuk dihindari. Jika tidak, akan menyebabkan alergi.

Selanjutnya, perhatikan lokasinya pengaplikasiannya. Hindari menggunakan bedak di daerah wajah agar tidak mudah terhirup.

Hindari pula area kelamin, lipatan kulit seperti ketiak dan lipat paha, karena kondisinya yang lembap sehingga keberadaan bedak bisa mengumpul dan menyebabkan iritasi, infeksi, dan lain-lain.

Terakhir, saat akan mengaplikasikan bedak, jangan langsung tuang bedak dari botol ke badan si kecil.

Namun, tuangkan terlebih dahulu bedak di telapak tangan Anda, baru kemudian usapkan secara merata di bagian-bagian kulit yang diperlukan.

Meski disebut memiliki risiko tertentu, bedak bayi tetap bisa diaplikasikan pada bayi selama caranya tepat.

Orangtua tidak perlu ragu untuk memberikan bedak pada bayinya, karena ternyata ada sejumlah manfaat yang bisa didapatkan.

Manfaat tersebut di antaranya:

  • Melindungi kulit bayi yang masih sensitif
  • Memberi efek sejuk
  • Menyerap keringat
  • Mencegah terjadi ruam 

Jadi, penggunaan bedak bayi boleh dan aman selama pengaplikasiannya dilakukan secara benar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi