Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Tips agar Rumah Minimalis Terasa Sejuk, Perhatikan Plafon hingga Air

Baca di App
Lihat Foto
pexels.com/Leah Kelley
Ilustrasi rumah minimalis dengan udara yang sejuk
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Rumah yang terasa panas atau pengap cenderung membuat penghuni rumah kurang nyaman, apalagi jika wilayahnya mengalami cuaca panas.

Di samping itu, saat ini orang-orang cenderung menyukai rumah berjenis minimalis.

Rumah minimalis dinilai lebih terjangkau dari segi harga dan tidak membutuhkan banyak ruang.

Baca juga: Perbedaan Keramik, Granit, dan Tegel untuk Rumah, Mana yang Terbaik?

Lalu, bagaimana tips agar rumah minimalis tidak terasa panas?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen jurusan arsitektur di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Avi Marlina mengungkapkan, ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan agar rumah terasa segar, meski berjenis minimalis.

"Tipsnya bisa dibuat cross ventilation, ada open space, penempatan tanaman, pembuatan kolam, dan lainnya," ujar Avi saat dihubungi Kompas.com, Minggu (9/1/2022).

Lebih detailnya, Avi menjelaskan poin-poin tips rumah minimalis terasa sejuk yakni sebagai berikut:

  1. Meletakkan bukaan yang saling berhadapan, bisa berupa jendela, pintu, angin-angin, bisa juga metelatkkan bukaan pada bagian atas sehingga sirkulasi udara bisa melalui ruang dan mengalir ke atas.
  2. Memasang plafon dengan ketinggian yang lebih atau di atas rata-rata tinggi plafon rumah.
  3. Meletakkan void (ruang kosong terbuka yang terletak di tengah-tengah konstruksi antar dua lantai) di tengah ruang agar sirkuasi udara mengalir dengan lancar serta membawa udara panas keluar.
  4. Meletakkan taman terbuka di depan atau tengah rumah atau di belakang rumah agar udara mengalir dengan baik.
  5. Meletakkan pohon atau tanaman depan jendela yang terkena sinar matahari langsung, untuk mengurasi panas cahaya matahari yang masuk ke dalam rumah.
  6. Pola tata ruang perlu diatur sedemikian rupa agar sirkulasi udara bisa masuk tanpa terhalang dari depan sampai belakang atau dari belakang mengalir ke depan.
  7. Meletakkan beberapa tanaman di dalam rumah, agar mampu menyejukkan ruangan.
  8. Menggunakan warna dinding yang soft akan mengurangi panas. Misal, warna krem, putih, dan pastel.
  9. Meletakkan kolan dengan air mengalir di sepanjang bukaan akan mengurangi panas yang masuk ke dalam ruangan rumah.

Baca juga: Tips Membuat Taman untuk Rumah Minimalis

 

Sesuaikan rumah dengan kondisi iklim

Sementara itu, Dosen Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) Ashar Saputra, PhD mengatakan bahwa rumah di Indonesia harus disesuaikan dengan iklim tropis.

Ciri utama lingkungan tropis yaitu basah (pada musim hujan), panas (karena di daerah ekuator) dan memiliki kelembaban nisbi yang tinggi, bisa mencapai lebih dari 95 persen.

"Kalau hanya panas saja, bisa saja tidak terasa gerah, karena kelembaban rendah," ujar Ashar saat dihubungi Kompas.com, Minggu (9/1/2022).

Ia mencontohkan, seperti di negara-negara timur tengah, suhu bisa mencapai 40 persen, tapi tidak terasa gerah karena kelembaban yang juga rendah.

"Oleh karena itu, rumah di Indonesia bisa menyesuaikan dengan kondisi iklim tropis tersebut, (basah, panas, lembab)," lanjut dia.

Ashar menambahkan, jenis rumah apapun, baik minimalis atau tidak, selama tidak cocok dengan kondisi, maka konsekuensinya menjadi tidak nyaman.

Sementara jika dipaksakan, misalnya dengan memasang pengkondisi udara (AC), dinilai akan menimbulkan konsekuensi ekonomi dan lingkungan, karena biaya energi rumah tangga akan tinggi dan kurang ramah lingkungan.

Baca juga: 5 Ide Dapur Sederhana untuk Rumah Minimalis

 

Desain rumah yang sejuk

Ashar mengatakan, cara yang bisa digunakan untuk menyesuaikan kondisi ini sebenarnya sudah dilakukan, antara lain dengan menggunakan sudut atap yang tinggi.

Untuk langit-langit sebaiknya tingginya tidak kurang dari 3 meter.

Pada langit-langit yang ada di bawah atap sebaiknya menyedikan ruang atau celah agar udara bisa bergerak ke atas.

Cara lain yakni, memberikan jalan untuk aliran udara baik secara vertikal maupun horisontal.

"Aliran udara vertikal dengan cara membuat langit-langit yang bisa dilewati udara bergerak, dan pada konstruksi atapnya dibuat lubang-lubang penghawaan," ujar Ashar.

"Sedangkan, pada aliran udara horisontal, bisa dilakukan dengan membuat jendela atau bukaan yang mencukupi," lanjut dia.

Sementara itu, salah satu cara untuk memberikan jalan bagi pergerakan udara secara horisontal adalah dengan memasang roster.

Namun, biasanya upaya untuk melakukan pergerakan udara bisa lebih efektif dengan menggunakan jendela yang bisa menyediakan bukaan dinding lebh lebar.

Baca juga: 7 Tips Mewujudkan Rumah Minimalis Idaman

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi