Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diabetes Bisa Menyerang Usia Muda di Bawah 30 Tahun, Simak Gejalanya

Baca di App
Lihat Foto
shutterstock
Ilustrasi diabetes
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Diabetes menjadi penyakit yang gejalanya kadang tidak disadari dan diabaikan banyak orang.

Padahal, diabetes atau penyakit gula darah ini dinobatkan sebagai "pembunuh senyap", karena tercatat mampu merenggut nyawa penderitanya tiga kali lebih tinggi daripada Covid-19 selama tahun 2020.

Meskipun demikian, banyak orang masih menganggap diabetes sebagai penyakit yang di luar kendali manusia. Faktanya, diabetes tipe 2 umumnya berkembang ketika usia dewasa sebagai akibat gaya hidup seseorang yang tidak sehat. 

Baca juga: Penyebab, Gejala, dan Jenis Neuropati Diabetik, Gangguan Saraf akibat Diabetes

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diabetes pada usia di bawah 30 tahun

Ahli mengingatkan bahwa penyakit diabetes tak hanya diderita orang dewasa atau lansia saja. Namun juga bisa dialami orang muda di bawah usia 30 tahun.

Penyakit diabetes melitus cenderung banyak dialami golongan usia muda dan berpotensi menjadi pembunuh senyap.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni), Prof Dr dr Ketut Suastika SpPD-KEMD dalam diskusi daring bertajuk World Diabetes Day 2020: Pentingnya Peran Cargiver dan Saatnya Sadar serta Peduli Diabetes, Selasa (3/11/2020).

Suastika menyampaikan, saat orang di bawah 30 tahun mengalami diabetes, biasanya didiagnosis dengan diabetes tipe 1. Kondisi ini membuat orang yang memiliki diabetes memiliki bobot tubuh yang kurang di usia antara 5-15 tahun.

Namun beberapa tahun belakangan, banyak ditemukan kasus orang muda yang mengidap diabetes tipe 2.

"Jadi yang mulanya hanya terjadi pada orang dewasa (diabetes melitus 2), sekarang muncul lebih (di usia) muda, banyak sekali. Di Asia paling banyak, usia-usia di bawah 30 tahun-an," kata dia.

Padahal, beberapa dekade yang lalu diabetes melitus tipe 2 hanya diderita oleh orang dewasa yang usianya lebih dari 40 tahun.

"Nah ini sekarang banyak juga orang-orang muda yang diabetes di bawah 30 tahun," tegasnya.

Apa yang menyebabkan diabetes di usia muda? Setidaknya ada dua faktor yang menyebabkan orang muda di bawah usia 30 tahun mengalami diabetes, yakni faktor genetik dan perilaku hidup tidak sehat.

Baca juga: Mengapa Penderita Diabetes Harus Cek Kadar Gula secara Berkala?

 

Apa Itu diabetes?

Dikutip dari Kompas.com (15/12/2021), diabetes adalah ketidakmampuan tubuh untuk memproses gula (glukosa).

Biasanya, ketika orang non-diabetes mengonsumsi gula, pankreas akan melepaskan enzim yang disebut insulin untuk mengubah gula menjadi energi.

Namun pada penderita diabetes, pankreas tidak membuat insulin dan tubuh menjadi resisten terhadapnya.

Akibatnya, gula darah menumpuk di arteri dan merusak pembuluh darah. Padahal, arteri punya fungsi vital untuk mengalirkan darah berisi oksigen dari jantung ke seluruh tubuh.

Jika diabetes tidak mendapat penanganan yang serius, hal ini dapat menyebabkan peningkatan risiko penyakit jantung, kebutaan, sirkulasi yang buruk, hingga amputasi.

Ada pun, diabetes tipe 1 yang juga disebut "diabetes remaja" dapat berkembang pada usia berapa pun dan secara spontan. Diabetes tipe 1 dapat meningkat menjadi tipe 2.

Di Amerika Serikat terjadi lonjakan penderita diabetes tipe 2 dan para ahli memperkirakan bahwa 1 dari 10 orang akan menderita diabetes pada tahun 2045.

Hal ini disebut para ahli disebabkan oleh pilihan pola makan dan gaya hidup.

Baca juga: Sering Kebas dan Kesemutan, Bisa Jadi Pertanda Gangguan Saraf akibat Diabetes

 

Penyebab diabetes

Ada berbagai faktor yang bisa menyebabkan diabetes tipe 2. Tetapi, penyebab utamanya adalah pola makan yang tidak sehat dan mengonsumsi terlalu banyak gula tambahan.

Ketika tubuh dibanjiri gula -karena banyak makanan olahan bisa diubah menjadi gula-, tubuh dapat menjadi resisten terhadap insulin.

"Diabetes adalah ketika tubuh Anda tidak dapat menyediakan cukup insulin untuk memungkinkan glukosa masuk ke sel-sel," kata spesialis kedokteran keluarga di CHA Hollywood Presbyterian Medical Center di Los Angeles, Thomas Horowitz, DO.

Horowitz menyarankan, agar orang-orang mengonsumsi makanan yang terurai perlahan atau memiliki gula yang terbatas, misalnya protein, biji-bijian, dan sayuran.

Baca juga: Mengenal Diabetes Gestasional, dari Gejala, Penyebab, hingga Faktor Risiko

 

 

Kadar gula dalam darah

Pakar Gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Ali Khomsan mengatakan, masyarakat perlu memahami berapa kadar gula pada tubuh pada saat puasa (tidak makan) selama 8 jam dan kondisi kadar gula setelah makan.

Adapun kadar gula darah setelah berpuasa (tidak makan) selama 8 jam adalah 70-100 mg/dL dan 2 jam setelah makan adalah kurang dari 140 mg/dL.

"Kadar gula meningkat seiring dengan terjadinya kegemukan yg pada pria kegemukan mudah terjadi setelah usia 40 tahun karena faktor kemakmuran, kesejahteraan, dan tercukupinya kebutuhan ekonomi," ujar Ali saat dihubungi Kompas.com, Minggu (9/1/2022).

Sementara, pada usia 20-30 tahun kegemukan bisa saja terjadi (apalagi yang mewarisi kegemukan dari orangtua). Hal ini juga bisa memicu kadar gula darah pada seseorang.

Sementara itu, bila kadar gula terlanjur tinggi maka konsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah (IG kurang dari 55) dianjurkan mengonsumsi bahan pangan sebagai berikut:

  • Umbi-umbian, kentang, dan talas yang dapat menggantikan beras
  • Buah-buahan yang dianjurkan seperti apel dan pear
  • Segala jenis sayuran

Ali mengungkapkan, salah satu cara menurunkan kadar gula darah memang menggunakan insulin.

Tetapi, insulin diperlukan sesuai dengan anjuran dokter.

"Insulin diperlukan jika memang pankreas sudah mengalami kerusakan cukup parah sehingga insulin alami tidak mencukupi untuk transportasi gula darah," kata Ali.

Baca juga: Benarkah Mengonsumsi Telur Setiap Hari Meningkatkan Risiko Diabetes?

Gejala gula darah tinggi dan rendah

Di antara gejala yang paling umum dari kadar glukosa darah tinggi adalah:

  1. Sering kehausan
  2. Sering buang air kecil
  3. Penglihatan kabur
  4. Kelelahan
  5. Berkurangnya kemampuan untuk menyembuhkan luka

Gejala utama kadar gula darah yang rendah adalah:

  1. Kecemasan
  2. Berkeringat
  3. Tremor
  4. Kelaparan
  5. Sifat mudah marah

Anjuran konsumsi gula, garam, dan lemak per hari

Sementara itu, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS) menginformasikan mengenai anjuran konsumsi gula, garam, dan lemak per hari.

  • Anjuran konsumsi gula/orang/hari adalah 10 persen dari total energi (200 kkal) atau setara dengan gula 4 sendok makan/orang/hari, atau 50 gram/orang/hari.
  • Anjuran konsumsi garam adalah 2.000 mg natrium atau setara dengan garam 1 sendok teh/orang/hari, atau 5 gram/orang/hari.
  • Anjuran konsumsi lemak/orang/hari adalah 20-25 persen dari total energi (702 kkal) atau setara dengan lemak 5 sendok makan/orang/hari, atau 67 gram/orang/hari.

Angka tersebut sudah sesuai dengan Permenkes Nomor 30 Tahun 2013 tentang Pencantuman Informasi Kandungan Gula, Garam, dan Lemak serta Pesan Kesehatan Pada Pangan Olahan dan Pangan Siap Saji.

15 tanda kecanduan gula

Dokter sekaligus ahli nutrisi, dr Tan Shot Yen mengatakan, ada 15 tanda seseorang kecanduan gula.

Berikut rinciannya:

  1. Sanggup makan hingga kenyang, makan makanan yang manis, bertepung, dan mengandung lemak.
  2. Muncul rasa lapar, padahal belum lama setelah makan makanan lengkap.
  3. Sanggup makan makanan yang manis-manis sekalipun tidak begitu lapar.
  4. Merasa malu bahkan tertekan karena kebiasaan pola makan sendiri.
  5. Berpaling menuju makanan manis saat sedih atau jengkel.
  6. Saat segala sesuatunya tidak baik, rasanya butuh lebih banyak konsumsi gula agar mood merasa lebih baik.
  7. Rencana ingin makan sepotong kecil, namun bisa menghabiskan porsi lebih besar.
  8. Sulit membatasi makanan bertepung, manis, atau mengandung lemak.
  9. Susah berhenti begitu mulai makan makanan bertepung, cemilan dan yang manis.
  10. Kebiasaan makan memberi dampak pada kehidupan sosial, kerja, dan kemampuan fisik.
  11. Rasanya tidak mungkin berpegang teguh pada resolusi pola makan sehat.
  12. Rasanya ingin mengunyah sesuatu yang manis setelah makan siang atau makan malam.
  13. Diam-diam makan permen atau cokelat tanpa diketahui orang lain.
  14. Jika mengiris sepotong kecil kue, ada dorongan untuk tambah.
  15. Kepala berat dan mengantuk setelah makan besar (atau sore hari).

Tan menjelaskan, hal yang perlu diperhatikan masyarakat adalah kadar Angka Kecukupan Gizi (AKG) gula yang tidak tercantum pada label komposisi.

"Karena gula adalah produk pabrik yang tidak dibutuhkan manusia. Manusia butuh karbohidrat, yang oleh tubuh dipecah dan diurai otomatis menjadi gula darah," ujar Tan saat dihubungi terpisah oleh Kompas.com, Minggu (9/1/2022).

Lebih lanjut, gula dalah bagian dari karbohidrat sederhana atau kompleks.

Nantinya, gula akan diserap oleh usus dengan kecepatan yang berbeda, sedangkan karbohidrat kompleks dengan serat lebih banyak maka lebih lambat dicerna menjadi gula darah.

Kemudian, gula diedarkan ke seluruh tubuh dalam bentuk gula darah.

Peran gula darah di sini digunakan untuk tubuh untuk menghasilkan energi atau tenaga dan kerja organ (termasuk otak).

"Jika gula tidak dipakai langsung jadi tenaga, gula disimpan oleh hormon insulin dalam hati, otot, dan lemak," ujar Tan.

Baca juga: Cegah Diabetes, Hindari Jenis Karbohidrat Ini

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi